... Ringkasan Buku ...

Judul asli      : Mafatihur Rizq Fi Dhau'il Kitab wa Sunnah
Penulis         : Dr. Fadhl Ilah
Edisi Indonesia : Kunci Kunci Rizqi Menurut Al Qur'an dan as Sunnah
Penerjemah      : Ainul Haris Arifin, LC
Penerbit        : Darul Haq - Jakarta
Cetakan         : VII, Juni 2004 M
Halaman         : xii + 102


Buku ini menerangkan tentang sebab sebab turunnya rizqi. Tidak semua sebab
sebab turunnya rizki dituliskan oleh sang penulis buku. Tetapi hanya
sebagiannya saja yang dia dimudahkan oleh Allah Jalla wa 'Ala untuk
mengumpulkannya. Dalam buku tersebut diterangkan sepuluh pasal yang menjadi
sebab turunnya rizki. Yaitu :

1. Istighfar dan taubat
2. Taqwa
3. Bertawakkal kepada Allah
4. Beribadah kepada Allah sepenuhnya
5. Melanjutkan haji dengan umrah atau sebaliknya
6. Silaturrahim
7. Berinfak di jalan Allah
8. Memberi nafkah kepada orang orang yang sepenuhnya menuntut ilmu syariat
(agama)
9. Berbuat baik kepada orang orang lemah
10.Hijrah di jalan Allah

Pada ringkasan buku ini, saya kutipkan sebagiannya yang ada di buku tersebut
dan tentunya juga dengan meringkasnya. Inilah dia..


[ISTIGHFAR DAN TAUBAT]
----------------------
Dalil syar'i bahwa istighfar dan taubat termasuk kunci rizki.

Yaitu apa yang disebutkan Allah Subhanahu wa Ta'ala tentang Nuh Alaihi salam
yang berkata kepada kaumnya,

"Maka aku katakan kepada mereka, 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu',
sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan
kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak anakmu dan mengadakan
untukmu kebun kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai
sungai'." (Nuh : 10 - 12).

Imam Al Qurthubi menyebutkan dari Ibnu Shabih, bahwasannya ia berkata: "Ada
seorang laki laki mengadu kepada Al Hasan Al Bashri tentang kegersangan
(bumi) maka beliau berkata kepadanya, "Beristighfarlah kepada Allah!"
Yang lain mengadu kepadanya tentang kemiskinan maka beliau berkata
kepadanya, "Beristighfarlah kepada Allah!"
Yang lain berkata lagi kepadanya, "Do'akanlah (aku) kepada Allah, agar ia
memberiku anak!" Maka beliau mengatakan kepadanya, "Beristighfarlah kepada
Allah!"
Dan yang lain mengadu kepadanya tentang kekeringan kebunnya maka beliau
mengatakan (pula) kepadanya, "Beristighfarlah kepada Allah!" (hal. 14).


Dalam hadits diterangkan,

"Barang siapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah), niscaya
Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap
kesempitannya kelapangan dan Allah akan memberinya rizki (yang halal) dari
arah yang tiada disangka sangka." (Al Musnad no. 2234, 4/55-56).

Dalam hadits yang mulia ini, Nabi yang jujur dan terpercaya, yang berbicara
berdasarkan wahyu, mengabarkan tentang tiga hasil yang dapat dipetik oleh
orang memperbanyak istighfar. Salah satunya yaitu, bahwa Allah Yang Maha
Memberi rizki, yang Memiliki kekuatan akan memberikan rizki dari arah yang
tidak disangka sangka dan tidak diharapkan serta tidak pernah terbetik dalam
hatinya.



[ T A Q W A ]
-------------
Dalil syar'i bahwa taqwa merupakan kunci rizki.

"Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan
keluar baginya. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka
sangkanya." (Ath Thalaq: 2-3).

"Jikalau sekiranya penduduk negeri negeri beriman dan bertaqwa, pastilah
Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi
mereka mendustakan (ayat ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan
perbuatan mereka sendiri." (Al A'raf: 96).

Menafsirkan firman Allah (yang artinya)
"Pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berbagai berkah dari langit
dan bumi", Abdullah bin Abbas mengatakan: "Niscaya Kami lapangkan kebaikan
(kekayaan) untuk mereka dan Kami mudahkan bagi mereka untuk mendapatkannya
dari segala arah." (Tafsir Abu As Su'ud, 3/253). (hal. 25).



[BERTAWAKKAL KEPADA ALLAH]
--------------------------
Dalil syar'i bahwa bertawakkal kepada Allah termasuk kunci rizki.

Imam Ahmad, At Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Al Mubarak, Ibnu Hibban, Al Hakim,
Al Qudha'i dan Al Baghawi meriwayatkan dari Umar bin Al Khaththab
radhiyallahu'anhu bahwa Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda,

"Sungguh, seandainya kalian bertawakkal kepada Allah sebenar benar tawakkal,
niscaya kalian akan diberi rizki sebagaimana rizki burung burung. Mereka
berangkat pagi pagi dalam keadaan lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan
kenyang."

Allah berfirman,
"Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluannya). Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)
Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap tiap sesuatu."
(Ath Thalaq: 3)


APAKAH TAWAKKAL ITU BERARTI MENINGGALKAN USAHA?
-----------------------------------------------
Imam Ahmad pernah ditanya tentang seorang laki laki yang hanya duduk di
rumah atau masjid seraya berkata, 'Aku tidak mau bekerja sedikit pun, sampai
rizkiku datang sendiri'. Maka beliau berkata, ia adalah laki laki yang tidak
mengenal ilmu. Sunnguh Nabi shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Sesungguhnya Allah telah menjadikan rizkiku melalui panahku."

Dan beliau bersabda:
"Sekiranya kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar benar tawakkal,
niscaya Allah memberimu rizki sebagaimana yang diberikan Nya kepada burung
burung berangkat pagi pagi dalam keadaan lapar dan pulang sore hari dalam
keadaan kenyang."

Dalam hadits tersebut dikatakan, burung burung itu berangkat pagi pagi dan
pulang sore hari dalam rangka mencari rizki.
Selanjutnya Imam Ahmad berkata: "Para shahabat juga berdagang dan bekerja
dengan pohon kurmanya. Dan mereka itulah teladan kita." (Fathul Bari,
11/305 - 306). (Hal. 36-37).



[SILATURRAHIM]
--------------
Dalil syar'i bahwa silaturrahim termasuk kunci rizki.

"Siapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya
(dipanjangkan umurnya) maka hendaknyalah ia menyambung (tali) silaturrahim."
(HR. Bukhari, Kitabul Adab, no. 5985, 10/415).

"Belajarlah tentang nasab nasab kalian sehingga kalian bisa menyambung
silaturrahim. Karena sesungguhnya silaturrahim adalah (sebab adanya)
kecintaan terhadap keluarga (kerabat dekat), (sebab) banyaknya harta dan
bertambahnya usia." (Al Musnad, no. 8855).



[BERINFAK DI JALAN ALLAH]
-------------------------
Dalil syar'i bahwa berinfak di jalan Allah adalah termasuk kunci rizki.

"Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan maka Allah akan menggantinya dan
Dialah Pemberi rizki yang sebaik baiknya." (Saba': 39).

Maka, barangsiapa berinfak berarti dia telah memenuhi syarat untuk
mendapatkan ganti. Sebaliknya, siapa yang tidak berinfak maka hartanya akan
lenyap dan ia tidak berhak mendapatkan ganti. Hartanya akan hilang tanpa
ganti, artinya lenyap begitu saja.

Dalil lain adalah hadits riwayat Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu,
Nabi shallallahu'alaihi wa sallam memberitahukan kepadanya:
"Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman, 'Wahai anak Adam, berinfaklah, niscaya
Aku berinfak (memberi rizki) kepadamu." (Shahih Muslim, kitab Az Zakah, no.
36 (993), 2/690-691).



[PERSONAL VIEW]
---------------
Buku ini memuat sebab sebab turunnya rizki yang perlu sekali diketahui oleh
kaum muslimin. Buku ini mengungkap bagaimana agar Allah berkenan memberikan
rizki kepada kita. Sebagai contoh yang menarik untuk kita garisbawahi
nasehat Al Hasan Al Bashri ketika ada orang yang mengeluh tentang
kekeringannya, kemiskinannya dan keinginannya untuk mempunyai anak. Al Hasan
Al Bashri menasehatinya untuk bertaubat dan beristighfar berdasar firman
Allah Jalla wa 'Ala dalam Surat Nuh. Hal hal seperti inilah yang banyak kaum
muslimin tidak / belum mengetahuinya. Dengan membaca buku ini kita jadi
mengetahui jalan jalan agar Allah menurunkan rizkinya kepada kita.

Semoga ringkasan ini bermanfaat buat kaum muslimin. Dan saya berharap semoga
Allah menjadikan rizkiku melalui penaku..





Ringkasan buku ini dibuat oleh Chandraleka
di Depok, 4 Desember 2006


Chandraleka
Independent IT Writer
Visit http://come.to/digitalworks
a source for computer hobbyist



Kirim email ke