Assalamu 'alaikum wr.wb.
Kangs...,
Jangan bingung...Mungkin yang bilang gitu wahabi juga kali ya... he..he...he...

"aushoni kholili Sallollohu alaihi wasallama : Bi tsalasin bi shiyami 
tsalatsati ayyamin min kulli syahrin warok'atanidh-dhuha wa-anutiro qobla 
an-arquda" (haditsu Abi Hurairoh rodiallohu'an)

Hadits diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a : Rasulullah s.a.w telah berpesan 
kepadaku dengan tiga perkara, berpuasa tiga hari pada setiap bulan, melakukan 
sholat Dhuha dua rakaat dan melakukan sholat sunat witir sebelum tidur.
(HR : Bukhori dalam bab Jum'at no.1107 ,Muslim dalam bab Sholat musafir 1182, 
Abu Daud dalam Bab Sholat No.1220, Tirmizi dalam bab Puasa no.691)

wassalam,
Arland-jkt.


  ----- Original Message ----- 
  From: kang nceps 
  To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, December 13, 2006 1:13 PM
  Subject: [keluarga-islam] Re: Shalat dhuha & istana emas


  dulu pernah ada yang memposting ke sini kalo membiasakan diri ibadah
  dhuha itu salah satu bid'ah karena tidak dijadikan kebiasaan oleh
  rasululloh katanya,,
  saya jadi bingung,,,

  wassalam
  KnC
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ramdan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >
  > Abu Dharr, meriwayatkan:
  > Rosululloh mengatakan; "Setiap amalan pagi ialah hak dari setiap tulang
  > badan kalian.
  > Setiap ucapan Pemujaan Allah (Subhan-Allah) adalah perbuatan amal, dan
  > setiap ucapan pujian kepada Nya (Al-hamdu lillah) adalah perbuatan
  amal, dan
  > setiap ucapan pernyataan tauhid (La ilaha illallah) adalah perbuatan
  amal,
  > dan setiap ucapan Kebesaran Nya (Allahu Akbar) adalah perbuatan amal;
  > dan melaksanakan perintah-Nya dan menghindari segala larangan-Nya adalah
  > perbuatan amal;
  > dan dua Rak`ah sholat dhuha mencukupi semua ini.
  > [Muslim].
  > 
  > *"Every morning charity is due from every joint bone of the body of
  every
  > one of you. Every utterance of Allah's Glorification (i.e.,
  Subhan-Allah)
  > is an act of charity, and every utterance of praise of Him
  > (i.e., Al-hamdu lillah) is an act of charity, and every utterance of
  > profession of Faith (i.e., La ilaha illallah) is an act of charity,
  > and every utterance of His Greatness (i.e., Allahu Akbar) is an
  > act of charity; and enjoining good is an act of charity and forbidding
  > what is disreputable is an act of charity; and two Rak`ah prayer
  > which one offers in the forenoon (Ad-Duha) will suffice for all this.''
  > *[Muslim].
  > 
  > 
  > 
  > 
  > On 12/13/06, Kang-Nceps <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  > >
  > > *Abdul Hadi*
  > >
  > > Shalat Dhuha, shalat delapan rakaat di pagi hari itu adalah sebuah
  ibadah
  > > sunnah yang hampir tidak dipungkiri oleh siapapun. Tidak sekedar
  sunnah,
  > > tapi juga diyakini sebagai ritual penarik rizki dan mesin uang.
  Al-Tirmidzi
  > > dan Ibnu Majah bercerita dari Anas r.a.: "*Barangsiapa melakukan
  shalat
  > > dhuha sebanyak dua belas rakaat, maka Allah membangun untuknya
  istana emas
  > > di surga".*
  > >
  > >
  > > Adapula keterangan bahwa setiap pagi sekujur ruas tubuh berseru
  meminta
  > > untuk disedekahi, dan sedekah tersebut dapat dilakukan dengan cara
  > > mengerjakan dua rakaat shalat dhuha. Demikian yang diceritakan
  Imam Muslim
  > > dari Abu Dzar.
  > >
  > > Dua hadits di atas menunjukkan bahwa fungsi shalat dhuha adalah untuk
  > > menggapai kekayaan hati, bukan kekayaan dunia semata. Dua rakaat
  shalat
  > > dhuha merupakan perbuatan yang ditimbulkan dari keinginan hati
  untuk dapat
  > > memenuhi kebutuhan segenap ruas tubuh di setiap pagi. Dan, pada hadits
  > > pertama dijelaskan bahwa balasan yang dijanjikan untuk shalat
  dhuha adalah
  > > istana emas bukan di dunia, tapi di surga.
  > >
  > > Hampir seluruh ulama, dulu sampai sekarang, menyatakan shalat dhuha
  > > sebagai shalat sunnah. Pandangan ini tentu berdasarkan
  hadits-hadits shahih
  > > atau hasan yang mereka jadikan sebagai dalil. Namun demikian,
  masih ada yang
  > > menyatakan bahwa shalat dhuha adalah bid'ah. Pandangan ini di
  antaranya
  > > berdasarkan hadits riwayat al-Bukhari (nomor 1175):
  > >
  > > "Bercerita kepadaku musaddad, ia berkata: bercerita kepadaku
  Syu'bah dari
  > > Tawbah dari Muwarriq, ia berkata: saya bertanya kepada Ibnu Umar
  r.a.: "*Pernahkan
  > > engkau melakukan shalat dhuha?"* Ia menjawab: "*Tidak". *Aku
  bertanya lagi
  > > kepadanya: "*Bagaimana dengan Umar?" *Ia menjawab: "*Tidak". *Lalu aku
  > > bertanya lagi: "*Bagaimana dengan Abu Bakar?"* Ia menjawab:
  "*Tidak" *Lalu
  > > aku bertanya lagi: *"Bagaimana dengan Rasulullah?"* Ia menjawab: "*Aku
  > > tidak punya sangkaan beliau melakukannya."*
  > >
  > > Di samping itu, banyak hadits-hadits lain yang menyatakan secara tegas
  > > menyatakan bahwa shalat dhuha itu bid'ah. Hadits-hadits itu
  bermuara kepada
  > > Ibnu Umar, seperti yang diceritakan Sa'id bin Manshur dengan sanad
  yang
  > > shahih dari Mujtahid: "Sesungguhnya shalat dhuha adalah hal baru dan
  > > tergolong sesuatu yang paling baik." Adapula yang langsung dari
  Mujtahid:
  > > "Saya dan Urwah bin al-Zubayr datang ke masjid (Masjid Nabawi).
  Tiba-tiba
  > > Ibnu Umar duduk bersandar ke kamar Aisyah dan di hadapannya terdapat
  > > segolongan sahabat yang sedang melaksanakan shalat dhuha. Lalu
  kami berdua
  > > bertanya kepadanya tentang shalat mereka, beliau menjawab: "*Bid'ah".*
  > >
  > > Riwayat senada diceritakan oleh Ibnu Abi Syaibah dengan sanad yang
  shahih
  > > dari al-Hakam bin al-A'raj dari al-A'raj, ia berkata: "Saya
  bertanya kepada
  > > Ibnu Umar tentang shalat dhuha, beliau menjawab: "*Bid'ah dan
  bid'ah yang
  > > terbaik."*
  > >
  > > Riwayat lain dari Abd al-Razzaq dengan menggunakan sanad shahih
  dari Salim
  > > dari Ibnu Umar, beliau berkata: "Sungguh Utsman telah terbunuh dan tak
  > > seorangpun yang melakukan shalat dhuha. Shalat yang mereka
  perbaharui itu
  > > lebih saya suka."
  > >
  > > Ibnu Abi Syaibah menceritakan dengan sanad yang shahih dari
  al-Syi'bi dari
  > > Ibnu Umar, beliau berkata: "Belum pernah aku shalat dhuha semenjak
  masuk
  > > Islam kecuali thawaf. Artinya, setelah aku thawaf, aku shalat
  dengan tanpa
  > > niat dhuha, tapi niat thawaf",
  > >
  > > Lalu apakah shalat dhuha benar-benar bid'ah?
  > >
  > > Dari berbagai riwayat yang menyatakan sunnah dan bid'ah, Ibnu Qayyim
  > > membeberkan berbagai kesimpulan ulama mengenai shalat dhuha. Dalam
  kitab *al-Huda,
  > > *Ibnu Qayyim menyebutkan ada enam pendapat ulama mengenai shalat
  dhuha:
  > >
  > > 1. *S* unnah. Dalam kesunnahan ini masih terdapat khilaf
  mengenai
  > > jumlah rakaatnya. Ada yang berpendapat minimal dua rakaat dan
  maksimal dua
  > > belas; ada yang berpendapat maksimal delapan, dua, empat; adapula yang
  > > mengatakan *no limit* (tiada batasnya).
  > >
  > > 2. *S* halat dhuha disyari'atkan bila ada sebab. Pendapat ini
  > > berdasarkan riwayat bahwa Nabi melakukan shalat di pagi hari bila
  terdapat
  > > sebab yang kebetulan terjadi di waktu pagi hari itu pula.
  > >
  > > 3. Tidak disunnahkan sama sekali. Pendapat ini diriwayatkan
  dari
  > > Abd al-Rahman bin Auf dan Ibnu Mas'ud yang tidak pernah melakukannya.
  > >
  > > 4. Kadang sunnah, kadang tidak. Hal ini apabila tidak dilakukan
  > > secara kontinu. Pendapat ini merupakan salah satu dari dua
  riwayatnya Imam
  > > Ahmad, berdasarkan hadist dari Sa'id, Ikrimah, al-Tsawri dari
  Manshur dan
  > > Sa'id bin Jubayr.
  > >
  > > 5. Sunnah dilakukan secara kontinu di rumah.
  > >
  > > 6. Bid'ah, yaitu pendapat dari riwayat Urwah dari Ibnu
  umar, Anas
  > > bin Malik, dan Abi Bakrah.
  > >
  > > Dalam pandangan ulama hadits terkemuka, Ibnu Hajar al-Asqalani,
  riwayat
  > > dari Ibnu Umar seperti yang disebutkan di atas sama sekali tidak
  menunjukkan
  > > penolakan terhadap hadits-hadits yang menyatakan sunnah. Selain
  demikian,
  > > riwayat dari Ibnu Umar itu bisa dipahami bahwa beliau belum pernah
  melihat
  > > Nabi melakukan shalat dhuha. Atau, bisa pula dipahami bahwa yang
  dianggap
  > > bid'ah oleh Ibnu Umar adalah metode-metode khusus yang dilakukan dalam
  > > pelaksanaan shalat dhuha.
  > >
  > > Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk menggugat kesunnahan shalat dhuha.
  > > Shalat dhuha memiliki dasar yang kuat. Shalat di pagi hari ini
  juga sudah
  > > sejak ribuan tahun dianjurkan dan dilakukan oleh para ulama yang
  tentu lebih
  > > paham terhadap rincian dari berbagai dalil hadits. Tulisan ini
  hanya untuk
  > > menambah wacana bahwa masih ada ulama yang menganggap shalat dhuha
  sebagai
  > > perbuatan bid'ah, tidak lebih.
  > >
  > > .
  > >
  > > 
  > >
  >



   

Kirim email ke