ya iya dong mas nanto.. kalau anda  (misalnya) suuuaaaangat mendukung poligami, 
lalu anda (misalnya) setuju  aja putri anda di madu oleh suaminya, 
  
  tapi pasti anda tak akan setuju kalau putri anda dimadu dengan putri Bush kan?
  
  nah.. ini abu Jahal sudah 1000X Bush..
  
  kalau Ali kw mau menikahnya dg Putri Abubakar ra misalnya, atau putri Umar 
ra,pasti boleh..
  
Ananto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                                               
   
lha terus kenapa kanjeng nabi bilang bahwa sayyidina ali pasti menyakiti 
putrinya, si cantik fatimah RA?
   
  salam,
  ananto

 
  On 12/13/06, bos gila <[EMAIL PROTECTED]> wrote:            gue ga setuju ma 
yg pertama, sebab  kalau poligami itu menyakiti perasaan perempuan, berarti 
nabi saw  sendiri sudah menyakiti perasaan 13 wanita.., mustahil rasul saw  
berbuat menyakiti perasaan siapapun..  

Ananto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:   
      
  hmmm...
   
  sepengetahuan saya memang ada dua versi...
  1. kanjeng nabi melarang karena tahu perasaan seorang perempuan, akan sakit 
jika dimadu...
  2. kanjeng nabi melarang karena calon mantunya anaknya abu jahal...
   
  mana diantara dua alasan di atas yg lebih dominan?
   
  mari kita bongkar sama sama... kayaknya semakin asyik nih.. :))
   
  salam,
  ananto

 
  On 12/12/06, Budi Novianto <[EMAIL PROTECTED]  > wrote:             kenapa 
Ali tidak boleh poligami..?
kalo menurut saya sih.. (tolong koreksi kalo salah ya..)
sebenarnya  sepanjang yang saya tahu, Rosul melarang Ali menikah lagi dengan 
calon  istri kedua (waktu itu sudah ada calonnya) karena wanita tsb  dari  
kalangan "musuh" umat islam.. yaitu putri abu jahal 
jadi nabi melarang Ali menikah dengannya, mungkin bila Ali menikah lagi dengan 
wanita dari kalangan lain..
berikut cuplikan (copy paste) hadisnya yang terdapat dalam kitab shahih Bukhori:
"Sesungguhnya Ali bin Abi Thalib melamar putri Abu Jahal sesudah dengan 
Fathimah alahissalam, lalu aku   
mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berkhutbah kepada 
orang-orang dalam hal itu, di atas mimbar beliau (nabi) bersabda: 
"Sesungguhnya Fathimah adalah (sebahagian) dari aku, dan aku sangat 
  mengkhawatirkan bahwa ia terkena fitnah (gangguan dalam agamanya). Kemudian 
beliau menuturkan menantu beliau (Ash bin Rabi') dari bani Absi Syams, maka 
beliau memujinya dalam hubungan menantu - mertua, dimana beliau bersabda:   
"Dia (Ash) memberitahukan kepadaku maka dia benar kepadaku,dan dia berjanji 
kepadaku maka dia memenuhi kepadaku. Dan sungguh aku tidaklah mengharamkan 
perkara yang halal dan tidak pula menghalalkan perkara yang haram. Tetapi   
demi Allah, tidaklah berkumpul putri Rasulullah shallallahu alaihi wasallam 
dengan putri musuh Allah (Juwairiyah binti Abu Jahal) selama-lamanya."

Kesimpulan: Rasulullah melarang Ali berpoligami karena calon istri keduanya   
putri Abu Jahal musuh Allah


 
  On 12/9/06, Nashir Ahmad M. < [EMAIL PROTECTED]   > wrote:               
Salam,
he he he......
Wah ternyata seru juga nih diskusinya ya bang...
Saya sih pro poligami, istri saya juga pro
walaupun saat ini tidak berpoligami.
kalau tidak ada poligami, kasihan wanita banyak yang butuh perlindungan   
padahal jumlah laki-laki  lebih sedikit dibanding wanita,
sementara wanita butuh perlindungan dari suami.

ada istri yg khawatir kehilangan cinta dari suaminya setelah poligami,
adakah anak pertama khwatir kehilangan cinta dari seorang ibu yg dicintainya   
setelah kehadiran anak kedua ?, barangkali tergantung dari yg digantung he he 
he....

sekedar rilex bang....., numpang lewat.
habisnya lama gak muncul, siapa tau dikira unsubsc.

Salam,




  
banganut <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
      kalau kasih contoh yang adil dan jujur, dong

Apakah ada sahabat yang di anjurkan poligami ?
kalau ada, apakah berarti sahabat tersebut lebih adil dari pada
sayyidina Ali ? 

tanya ... kenapa ...
  
wassalam

anut

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com , Ananto <pratikno.ananto   @...>
wrote:
>
> syarat utama nya (insya allah) adalah berbuat adil...
> nah, adakah diantara kita lebih adil dari sayyidina ali RA? sementara
beliau
> aja tidak diperbolehkan oleh kanjeng nabi berpoligami....   
>
> tanya... kenapa...
>
> salam,
> ananto
>
>
> On 12/9/06, banganut [EMAIL PROTECTED] wrote:
> >
> > Duh, ustadz ananto rakhimakumullah ...
> >
> > itu pandangan dalam memahami suatu nilai   
> > Dalam pelaksanaan tinggal muhasabah dan jujur atas kemampuan diri
dalam
> > membangun sakinah, mawaddah wa rahmah.
> >
> > sekiranya ridho Allah ada dalam berbagi sakinah, mawaddah dan   
rahmah.
> > amalkan
> > sekiranya tidak mampu dan banyak mudhorot bahkan murka Allah dalam
> > berbagi sakinah, mawaddah wa rahmah sebaiknya berpuasa dan nikmati
> > rezeki yang ada. Jangan dipaksakan sesuatu yang tidak sanggup.   
> >
> > wassalam
> >
> > anut
> >
> > --- In   keluarga-islam@yahoogroups.com
<keluarga-islam%40yahoogroups.com>,
> > Ananto pratikno.ananto@
> > wrote:
> > >
> > > ustadz anut rakhimakumullah... :))
> > >   
> > > sampeyan udah punya istri yg cantik dan setia... trus sampeyan
pengen
> > nambah
> > > lagi...
> > > apa alasannya?
> > >
> > > salam, 
> > > ananto   
> > >
> > >
> > > On 12/9/06, banganut banganut@ wrote:
> > > >
> > > > ngelebar ya mas ?
> > > > maaf mas, karena ada pertanyaan mas, apa ada tafsiran lain ?   
> > > > maka saya mencoba dari sisi lain itu.
> > > >
> > > > sesuatu yang menyakitkan belum tentu itu adalah perbuatan dzolim
> > > > sesuatu yang menyenangkan belum tentu itu adalah perbuatan   
ma'ruf
> > > > tinggal kita telusuri dulu niat, cara (proses) dan tujuan
> > > >
> > > > niat sudah benar menurut syariat 
> > > > cara (proses) sudah benar menurut syariat   
> > > > tujuan sudah benar menurut syari'at
> > > >
> > > > lalu istri masih sakit hati
> > > > itu artinya hati istri perlu di obati 
> > > > kecenderungan ego dengan kehendak Allah itu bagaimana ?   
> > > >
> > > > Tetapi jika aturan syariat itu dilanggar oleh suami
> > > > misalnya proses poligaminya dari bermaksiat dulu 
> > > > maka suatu kewajaran jika istri sakit hati.   
> > > >
> > > > Kalau sakit hatinya karena apa yang dilakukan suami tidak sesuai
> > syariat
> > > > maka jelas yang dilakukan suami tersebut adalah suatu
kezholiman.   
> > Tapi
> > > > jika yang dilakukan suami sesuai syariat, lalu istri sakit hati, 
apa
> > > > namanya ?
> > > >
> > > > Seorang suami atau seorang istri, pada waktu dia telah   
mengikrarkan
> > > > syahadat berarti dia telah menyerahkan dirinya (syahwatnya, 
> > perutnya,
> > > > perasaaannya, pikirannya) untuk tunduk kepada aturan Allah.
> > > >   
> > > > wassalam
> > > >
> > > > anut 


  

 


  
  
---------------------------------
  Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!     
  







  
  






  



    

---------------------------------
  Check out the all-new Yahoo! Mail beta - Fire up a more powerful email and 
get things done faster.   
  



 




  
      
                                    

 
---------------------------------
Any questions?  Get answers on any topic at Yahoo! Answers. Try it now.

Kirim email ke