kalau dalam konteks alasan ,maka kita harus tanya langsung sama kanjeng Rasululloh, mengenai alasan yang pastinya karena cuma beliau yang tau langsung akar permasalahannya,
tapi kalau dalam konteks menduga kita bisa menduga-duga sampai molor, - bisa jadi karena yang melarang seorang nabi, punya otoritas penuh terhadap ummat, - bisa jadi karena kehendak seorang ayah yang tidak suka anaknya dimadu - Bisa jadi karena alasan politis yang menurut hadist lain berhubungan dengan keluarga Abu jahl, - bisa jadi karena beliau mengetahui sesuatu yang mungkin terjadi di kemudian hari akan berakibat tidak baik dll,,,dll,,,est,,,etc,,dkk sama biasnya konteks menduga ini dengan konteks keadilan yang dimaksud karena tolak ukurnya berbeda oleh masing-masing individu, keadilan versi komunis berbeda dengan keadilan versi liberalis, dan juga berbeda dengan versi demokratis, sama bedanya dengan taraf ekonomi mapan di suatu negara berbeda dengan taraf kemapanan di negara lain,bahkan mungkin dari segi budaya juga turut mempengaruhi wassalam KnC --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, joseph khaidar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Topiknya belum pindah yah... > > paulus hamed sabeni > > Ananto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > kembali lagi neh... :)) > > ..."Sesungguhnya Bani Hasyim bin Mughirah meminta izin kepadaku agar menikahkan putri mereka dengan Ali bin Abi Thalib, aku tidak mengizinkan mereka. Kemudian tidak aku izinkah kecuali bila Ali menceraikan putriku dan menikah dengan putri-putri mereka. Sesungguhnya Fathimah adalah bagian dariku, meragukanku apa yang meragukannya dan menyakitiku apa yang menyakitinya."(H.R Ash-Shohihain)... > > dalam konteks hadits diatas, apa yg menyebabkan sayyidina ali dilarang untuk memadu fatimah? > 1. karena menikah dengan anaknya Hasyim bin Mughirah, atau... > 2. hati fatimah akan sakit bila dimadu > > kalau alasan no. 1, maka: > jika dilamar selain anaknya Hasyim bin Mughirah, apakah berarti kanjeng nabi setuju? > jawaban: bisa setuju, bisa tidak setuju (karena ga menyebutkan, jika dilamar anaknya si fulan akan disetujui) > > kalau alasan no. 2, maka: > sampai kapanpun, fatimah ra ga boleh dimadu > > mohon pencerahannya... > > salam, > ananto > > > On 12/19/06, Kang-Nceps <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > ---------- Forwarded message ---------- > From: Her Budiarto < [EMAIL PROTECTED]> > Date: Dec 19, 2006 6:32 AM > Subject: Kisah Hidup Fathimah Az Zahra r.a. > > > Julukannya adalah al-Batuul, yaitu wanita yang memutuskan hubungan dengan yang lain untuk beribadah atau tiada bandingnya dalam keutamaan ilmu, akhlaq, budi pekerti, kehormatan dan keturunannya. Lahir bersamaan dengan terjadinya peristiwa agung yang menggoncangkan Makkah, yaitu peristiwa peletakkan Hajarul Aswad disaat renovasi Ka`bah. > > Beliau adalah anak yang paling dicintai oleh keluarganya, terutama ayahnya. Sebagaimana tampak dalam ucapan Rasulullah SAW ,:"Fathimah adalah bagian dariku, aku merasa susah bila ia bersedih dan aku merasa terganggu bila ia diganggu".(Ibnu Abdil Barr, Al-Isti`ab). Dalam hadits lain diriwayatkan "Barang siapa telah memarahinya berarti telah memarahiku". ( H.R.Muslim) > > Ketika Fathimah beranjak dewasa, Abu Bakar dan Umar bergiliran untuk meminangnya namun Rasulullah SAW dengan halus menolaknya. Dan kemudoan ia dinikahkan Rasulullah SAW dengan Ali bin Abi Thalib ra dengan mahar berupa baju besi pemberian Rasul atas perintah Allah SWT . Ali bin Abi Thalib ra.bercerita bahwa disaat ia menikahi Fathimah, tiada yang dimilikinya kecuali kulit kambing yang dijadikan alas tidur pada malam hari dan diletakkan di atas onta pengangkut air pada siang hari. > > Kemudian Rasulullah SAW membekali Fathimah dengan selembar beludru, bantal kulit yang berisi sabut, dua buah penggiling dan dua buah tempayan air. Saat itu mereka tak memiliki pembantu, maka Fathimahlah yang menarik penggiling itu hingga membekas ditangannya, mengambil air dengan tempat air dari kulit biri-biri hingga membekas dipundaknya dan menyapu rumah hingga pakaiannya terkotori oleh asap api. > Manakala Ali mengetahui bahwa Rasulullah SAW memperoleh banyak pelayan, ia berkata kepada Fathimah agar meminta kepadanya seorang pelayan. Namun Rasulullah SAW tidak mengabulkannya dan sebagai gantinya beliau mengajarinya beberapa kalimat do`a, yaitu membaca tasbih, tahmid dan takbir, masing-masing 10x setelah sholat dan mengajarkan untuk membaca tasbih 30x, tahmid 30x dan takbir 34x ketika hendak tidur. Dari pernikahan Ali dan Fathimah, Rasulullah SAW memperoleh 5 orang cucu, Hasan, Husein, Zainab, Ummi Kultsum dan yang satu meninggal ketika masih kecil. > > Cinta Rasulullah SAW kepaa Fathimah terlukis dalam sebuah hadits dari Musawwar bin Mughromah, ia berkata "Aku mendengar Nabi SAW berkata ketika Beliau sedang berdiri dimimbar :"Sesungguhnya Bani Hasyim bin Mughirah meminta izin kepadaku agar menikahkan putri mereka dengan Ali bin Abi Thalib, aku tidak mengizinkan mereka. Kemudian tidak aku izinkah kecuali bila Ali menceraikan putriku dan menikah dengan putri-putri mereka. Sesungguhnya Fathimah adalah bagian dariku, meragukanku apa yang meragukannya dan menyakitiku apa yang menyakitinya."( H.R Ash-Shohihain) > > Fathimah telah meriwayatkan hadits Nabi SAW sebanyak 18 buah. Beliau wafat pada usia 29 tahun dan dikebumikan di Baqi`pada selasa malam, 3 Ramadhan 11 H. Wallahu A`lam bish-Showab. > (disarikan dari Shifatus Shofwah, Ibnu Jauzi:Min `Alamin Nisa', M.Ali qutfb: Nisa Khaula Rasul, M.Ibrahim Sulaiman). > Oleh : > Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia > Bismillahirrohmanirrohiim > ========================== > Cinta Tanah Air Bagian Dari Iman > 10 > > --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ > > -~----------~----~----~----~------~----~------~--~--- > > > > > > > > > > > > > > > __________________________________________________ > Apakah Anda Yahoo!? > Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam > http://id.mail.yahoo.com >