Kebetulan minggu yang lalu ada seorang mua'alaf yang datang 
bersilaturrahim ke jama'ah masjid di tempat saya. Beliau adalah 
mantan Rektor sekaligus pendiri Universitas Kristen Papua yang kini 
menetap di Sulawesi Utara. Nama Islamnya DR. Muhammad Yahya, seorang 
Doktor dalam bidang teologi kristem yang baru 2,5 bulan masuk Islam. 
Beliau menceritakan informasi yang hampir sama dengan cerita Kang 
Gotholoco. 

Saat ini beliau masih berada di Jakarta untuk bersilaturrahim dengan 
saudara2 muslim lainnya. Beliau memohon doa dari saudara2 muslim 
semua agar beliau diberi kekuatan dalam usahanya menegakkan kalimat 
tauhid di bumi Sulawesi...
 
Memang benar kang, kalau mendengar cerita2 beliau dalam usahanya 
membela Islam di Sulawesi, sungguh memalukan jika kita yang sudah 
lama menjadi muslim masih saja disibukkan dengan menuduh-nuduh 
saudara yang lain ASWAJA, BUKAN ASWAJA, atau WAHABI....

Salam :)
WnS

> On 12/23/06, gotholoco <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >   Terima Kasih kepada Bang Anut atas masukan informasi yang 
panjang
> > lebar dan ilmiah itu.
> >
> > Ada suatu info dari sumber yang "dapat dipercaya" namun tidak 
dapat
> > saya sebutkan sumbernya, yaitu kisah seorang mualaf yang tadinya 
ia
> > "beragama" Budha, setelah dia menekuni dan mendalami Islam 
ternyata
> > memang agama Islam sesungguhnya membawa pesan damai, tidak 
seperti apa
> > yang dikesankan oleh berita-berita di media massa ataupun oleh
> > Oknum-okun operator "tangan-tangan jahil". Demikian pula 
selanjutnya
> > ia mengatakan bahwa agama Islam adalah agama yang 
paling "realistis"
> > dan "rasional". Kemudian ia masuk Islam dan menjadi Dai yang 
bagus dan
> > sekarang tinggal di Bandung Timur.
> >
> > Ada pula sumber pengakuan "jujur" seorang nasrani (entah katolik 
atau
> > protestan) dan kebetulan namanya juga Paulus, dalam suatu dialog 
antar
> > agama secara tertutup, mengatakan bahwa satu-satunya KELEBIHAN 
dari
> > agama Islam dengan agama-agama lainnya adalah HANYA Islam lah
> > satu-satunya agama yang mempunyai KITAB SUCI yang OUTENTIK.
> > Kitab-kitab lain dari agama-agama yang ada sudah campur baur
> > "amburadul". Secara "gentleman" juga ia mengatakan ia (tentunya 
dan
> > kawan-kawannya) ingin mebelok-belokan Al-Quran dengan "segala 
cara".
> > Namun "tak bisa".
> >
> > Dari kisah di atas, ada hal yang "sama" yang ingin dituju oleh
> > pihak-pihak yang bersangkutan yaitu mengenai pencarian "figur" 
Tuhan,
> > persoalan klasik sejak manusia mempunyai "kesadaran". Alih-alih 
agama
> > Nashrani memfigurkan N. Isa A.s sebagai tuhan, dan demikian pula
> > kurang lebihnya Budha Sidharta Goutama mencari jalan 
menuju "nirvana"
> > menghindari "dukha" atau "shamsara".
> >
> > KELEBIHAN yang dipunyai oleh agama Islam yaitu Al-quran, 
sepertinya
> > sedikit disadari oleh umat Islam itu sendiri. Kelebihan ini
> > ditambahkan pula oleh melimpah ruahnya tafsir-tafsir dan
> > Hadits-hadits, saking banyaknya malah "lupa", jadi kebanyakan dan
> > akhirnya kebablasan. Sehingga terlena dalam kajian kitab saja, 
kurang
> > menggali nilai-nilai luhur dari Al-quran kedalam kehidupan 
keseharian.
> > Tidak heran kalau ada yang hafidz al qur'an, namun kelakuan 
masih jauh
> > dari norma-norma dan kaidah-kaidah moral yang paling sederhana 
sekalipun.
> > Sedangkan kalau dari "omongan" atau "tulisan" bila tidak 
mencantumkan
> > hadits dengan mudahnya mengatakan "ingkrus sunnah" "bin" tidak 
ilmiah.
> > Dan saya sendiri dari kalangan Islam "keturunan" jujur mengaku, 
kurang
> > atau belum banyak menyentuh kitab-2 seperti An Nasai, Jallalaen,
> > Buchori Muslim, Ibnu Majah dll. (Bagaimana dengan anda? 
he..he..he..).
> >
> > Kondisi seperti saya, membaca dan menyimak tulisan-tulisan dari
> > temen-teman yang mengaku muslim yang tentunya sudah saya anggap 
mereka
> > ahli atau pandai dalam Al Quran dan Hadits, menjadi terheran-
heran,
> > kok sepertinya nggak "menyentuh" ke qolbu dan akal pikiran. 
Entah saya
> > nya yang "budeg", atau bahasa latinnya "sumun umyun bukmun la
> > tarjiun". Atau seperti yang Kang Encep sebutkan apakah saya ini 
masih
> > diperbudak duit?.
> >
> > Soal penjajahan oleh Belanda kaitannya dengan "kristenisasi" 
negara
> > kolinial selama 300 tahun lebih kalau dilihat dari 
kuantitas/jumlah
> > umat kristen dibandingkan dengan jumlah Islam mengapa sepertinya 
tidak
> > berhasil?
> > Bayangkan 3(tiga) abad bo, kita dijajah Belanda, secara logika
> > sederhana seharusnya kuantitas nasrani meningkat! Menurut saya 
ini
> > terjadi karena ada "resistensi" yang kuat dari penduduk 
(terutama jawa
> > dan sumatera) dalam hal segi religiositas. Hindu sudah pernah 
masuk,
> > Budha demikian juga, pun Kristen serta Komunis. Artinya secara
> > sederhananya, IMHO bahwa agama Islam yang masuk ke Indonesia yang
> > "pas" adalah Islam (GR neh). Atau kalau definisi "dijajah" dalam 
arti
> > seluas-luasnya, meskipun sampai saat sekarang pun negara 
Indonesia
> > masih dijajah negara asing, tapi kalau soal Aqidah wah nggak mau
> > menyerah atau dijajah deh. Tinggal kita-kitanya sekarang yang 
telah
> > diberi Rahmat dan Anugrah dari Allah SWT untuk lebih mendalami 
Islam
> > sebagai agama secara sungguh-sungguh. Bukankah dalam ayat 
Alquran Al
> > Ankabuut 69 (Laba-laba, atau jaringan atau network) disebutkan 
bahwa,
> > "Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh pada jalan Kami, 
sesungguhnya
> > akan Kami tunjukan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan 
sesungguhnya
> > Allah bersama-sama orang-orang yang berbuat kebaikan". Ayo kita 
buat
> > "Network" dalam berbuat kebaikan, bukan ribut aku ini ASWAJA itu 
AHLUL
> > BAIT, ini AHLUL SUNAH WAL JAMAAH, aku WAHABI etc. Eloe Ingkarus 
Sunah
> > ...pusing saya he..he..he.
> >
> > Maaf kepanjangan.
> > Salam
> >
> > -- In keluarga-islam@yahoogroups.com <keluarga-islam%
40yahoogroups.com>,
> > "banganut" <banganut@> wrote:
> > >
> > > Sekedar menambahkan lagi, bagaimana pengaruh penjajahan 
belanda selama
> > > 250 tahun dan bisa kita bayangkan berapa generasi terputus akan
> > > pemahaman Islam secara utuh. Dan Adakah dampk sejarah tersebut
> > > berpengaruh pada pendidikan kita di zaman sekarang ? Contoh 
konkrit
> > > hukum saja ternyata negara Indonesia masuh merujuk dari 
warisan Belanda.
> > > Wallahu a'lam
> > >
> > > Islam pada Masa Kolonialisme Belanda
> > > Pada masa kolonialisme Belanda pengembangan Islam mulai agak
> > > tersendat,meskipun awalnya Belanda datang sebagai pedagang 
karena banyak
> > > para pedagang Belanda yang menyiarkan agama Masehi melalui kaum
> > > misionaris yang datang bersama mereka. Hal ini telah 
melahirkan semangat
> > > kolaborasi dari perusahaan-perusahaan dagang disana untuk 
mendapatkan
> > > keuntungan yang lebih besar di Nusantara. Keuntungan yang 
berlipat ganda
> > > ini membuat para pedagang Belanda memegang kekuasaan ekonomi di
> > > Nusantara. Dan untuk melancarkan upaya ini, pemerintah Belanda 
mulai
> > > memegang kekuasaan politik agar kolonialisme Nusantara bisa 
dilanjutkan.
> > >
> > > Belanda mendirikan Zending (pusat misi Kristen) di Tapanuli 
pada tahun
> > > 1897 M. Namun dalam misi Kristen tersebut tidak mendapatkan 
simpati
> > > penduduk pribumi. Para dai dari kalangan Islam yang 
mendakwahkan agama
> > > Islam disana mendapatkan simpati dari penduduk pribumi. 
Seperti yang ada
> > > di daerah Sipirok dalam jangka 25 tahun hampir seluruh 
penduduknya
> > > menjadi pemeluk Islam. Kedatangan bangsa Barat disatu pihak 
memang telah
> > > membawa kemajuan teknologi, tetapi bukan dinikmati oleh 
masyarakat
> > > pribumi melainkan untuk meningkatkan hasil penjajahan. Begitu 
juga
> > > dengan pendidikan.
> > > Kebijakan Politik terhadap Pendidikan Islam
> > > Kebijaksaan Belanda dalam mengatur jalannya pendidikan untuk 
kepentingan
> > > mereka sendiri terutama untuk kepentingan agama Kristen. 
Misalnya ketika
> > > Van Den Boss menjadi Gubernut Jenderal di Jakarta tahun 1831 M
> > > mengeluarkan kebijakan bahwa sekolah-sekolah gereja dianggap 
dan
> > > diperlukan sekolah pemerintah dan departemen yang mengurus 
pendidikan
> > > dan keagamaan dijadikan satu. Sementara di setiap daerah 
Keresidenan
> > > didirikan satu sekolah agama Kristen.
> > >
> > > Berbagai peraturan dan kebijakan :
> > >
> > > 1. Bahwa orang yang memberikan pengajian agama Islam harus 
terlebih
> > > dahulu meminta izin kepada pemerintah Belanda.
> > > 2. Tidak semua orang dan kyai boleh memberikan pengajian agama 
Islam
> > > kecuali telah mendapat semacam rekomendasi pemerintah Belanda
> > > 3. Memberantas dan menutup madrasah dan sekolah yang tidak ada
> > > izinnya atau memberikan pelajaran yang tidak disukai oleh
> > > pemerintah Belanda (Hasbullah,2000 : 32)
> > > Wassalam
> > >
> > > anut
> > >
> > > --- In keluarga-islam@yahoogroups.com <keluarga-islam%
40yahoogroups.com>,
> > "banganut" <banganut@> wrote:
> > > >
> > > > Salah satu penyebab yang pokok memang benar begitu sekedar 
menambahi
> > > > juga, karena kurangnya pemahaman terhadap nilai sehingga 
sering kali
> > > > termakan isu. Sebagaimana dalam Qur'an kalau kita mendapat 
kabar
> > > berita
> > > > hendaklah selidiki terlebih dahulu. Terkadang karena isu 
kita lebih
> > > > cepat ikut memvonis, atau menghidari, atau mengecam dan lain-
lain.
> > > >
> > > > dan sekedar mendukung pandangan Kang gotholoco berkenaan 
sejarah
> > > > http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/message/16478
> > > >
> > > > Dan perbedaan yang tidak prinsip yang sering dibesar-
besarkan sehingga
> > > > peluang antar ummat untuk saling bermusuhan selalu terbuka 
dan menjadi
> > > > kesenangan bagi orang yang punya kepentingan untuk 
memperbesar
> > > > permusuhan antar ummat. Lalu inti perjuangan ummat Islam pun 
jadi
> > > > melenceng mereka sibuk ngurusin peroalan iktilaf dan ribut 
sana-ribut
> > > > sini. Sedangkan kapan al-Qur'an itu tegak 100% minded itu 
tidak pernah
> > > > menjadi rencana strategis perjuangan ummat.
> > > >
> > > > Belum lagi kita menghadapi kelompok munafiq yang begitu 
cerdasnya
> > > mereka
> > > > bisa mempolitisir ayat untuk kepentingan rezim dan begitu 
cantiknya
> > > > mereka menutup ayat yang sekiranya bakal menjegal rezim yang 
ada. Lalu
> > > > generasi selanjutnya menganggap biasa saja. Sehingga 
persoalan siapa
> > > > yang dimaksud orang Munafiq itu sendiri sudah tidak jelas.
> > > >
> > > > Masih banyak lagi "skenario" yang intinya melumpuhkan 
kebangkitan
> > > Islam
> > > > dengan cara sesama ummat Islam saling membuat skenario 
saling jatuh
> > > > menjatuhkan satu sama yang lain. Dan anehnya hal ini sangat 
jarang ada
> > > > yang menyadari hal ini. Begitu terlenanya bersibuk diri 
dengan
> > > > perbedaan. Dan begitu teganya kita seperti lupa untuk apa 
para Rasul
> > > dan
> > > > Nabi itu di utus kalau bukan menjadikan Islam ini paripurna 
di muka
> > > bumi
> > > > bukan hanya sebatas satu sisi saja.
> > > >
> > > > Wassalam
> > > >
> > > > anut
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > > --- In keluarga-islam@yahoogroups.com<keluarga-islam%
40yahoogroups.com>,
> > "gotholoco" gotholoco@
> > > > wrote:
> > > > >
> > > > > Terima kasih atas tanggapan BangAnut sama Bung Paulus .
> > > > >
> > > > > Menurut BangAnut apakah sering "diadu domba" itu apa 
penyebabnya
> > > yah?
> > > > > Kalau menurut saya karena kuatnya "pengaruh" dari kelompok
> > > kepentingan
> > > > > yang dahulunya berusaha meraih kepemimpinan tertinggi 
dalam suatu
> > > > > kaum/bangsa/masyaratat/negara. Orientasinya akhirnya kepada
> > > > > kepentingan dunia, menurut BangAnut Bagaimana?
> > > > >
> > > > > Menarik apa yang disampaikan oleh Bung Paulus (maaf saya 
mo nanya
> > > dulu
> > > > > apakah anda moeslim?).
> > > > > Jika benar demikian, sepertinya saya dan banyak moeslim 
lainnya
> > > > > seharusnya banyak belajar dari para mualaf, karena mereka
> > > mendapatkan
> > > > > hidayah atau kebenaran yang timbul dari diri sendiri, 
bukan warisan
> > > > > ketururunan orang tuanya, atau hanya dasar dalil dan dalil 
saja yang
> > > > > ada dalam 1001 macam kitab.
> > > > >
> > > > > Soal nama, jika seorang nasrani masuk Islam, IMHO nggak 
perlu ganti
> > > > > nama yang ke arab-araban.
> > > > >
> > > > > Bagaimana menurut teman-teman lainnya.
> > > > >
> > > > > Salam
> > > > >
> > > > > --- In keluarga-islam@yahoogroups.com<keluarga-islam%
40yahoogroups.com>,
> > "banganut" banganut@ wrote:
> > > > > >
> > > > > > Mengapa orang Islam suka dan senang di adu domba ?
> > > > > > Yang akhirnya diwarisi dari generasi ke generasi
> > > > > >
> > > > > > wassalam
> > > > > >
> > > > > > anut
> > > > > >
> > > > > > --- In keluarga-islam@yahoogroups.com<keluarga-islam%
40yahoogroups.com>,
> > joseph khaidar
> > > > > > <paulus_hanedsabeni@> wrote:
> > > > > > >
> > > > > > > tanggapan aye :
> > > > > > >
> > > > > > > mungkin karena orang agama islam lebih banyak membaca 
buku
> > > > karangan si
> > > > > > ini dan si itu dibanding membaca apa yang seharusnya 
jadi pedoman
> > > > orang
> > > > > > ntu... kebanyakan orang - orang islam yang membuat 
kelemahan
> > > > kelemahan
> > > > > > itu sendiri.. kaya pergantian siang dan malam (3/190) 
hari ini
> > > islam
> > > > > > lagi malam merekalah yang terang. lagian kalo ada orang 
nasrani
> > > > nerangin
> > > > > > mengenai kitabnye kan ga masaleh orang itu kitab Alloh 
juga, tapi
> > > > tetep
> > > > > > sebagai islam tolok/tolak ukur pada Al-qur'an. lagian 
bukannya
> > > umat
> > > > > > islam sekarang emang udah melintir dari jalan 
lurusss...????
> > > > > > >
> > > > > > > kalo ada yang punya tanggapan laen sok lah..
> > > > > > >
> > > > > > > Paulus hamed sabeni
> > > > > > >
> > > > > > > gotholoco gotholoco@ wrote:
> > > > > > > Assalamualaikum wr.wb.
> > > > > > >
> > > > > > > Kadang dalam benak saya timbul pemikiran begini, dalam 
masalah
> > > > sistem
> > > > > > > pengkajian kitab suci, ummat islam kalah metode dan 
pendekatan
> > > > dengan
> > > > > > > sistem yang dilakukan oleh umat nasrani (kristen 
protestan dan
> > > > > > > katolik) atau pun umat agama lainnya.
> > > > > > >
> > > > > > > Apakah di jaman sekarang ini justru umat yang lain itu
> > > > memanfaatkan
> > > > > > > "kelemahan" yang ada itu untuk "memelintirkan" umat 
Islam dari
> > > > jalan
> > > > > > > lurus?
> > > > > > > Sekian ribu hadits, dari kisah 100 tahun setelah Nabi 
Muhammad
> > > > wafat,
> > > > > > > mana yang soheh mana yang dhoif?. Peluang ini 
dimanfaatkan oleh
> > > > "ahlul
> > > > > > > kitab" untuk memutarbalikan kitab.
> > > > > > >
> > > > > > > Bagaimana tanggapan anda-anda?
> > > > > > >
> > > > > > > Sekian
> > > > > > > Salam
> > > > >
> > > >
> > >
> >
>


Kirim email ke