Assalamu `alaykum wr wb . Melihat fenomena rendahnya akhlak pemuda-pemuda Islam pada saat ini, marilah kita sama-sama mengkaji kembali bagaimana Islam begitu menekankan tentang masalah akhlak. Mungkin sekarang ini banyak diantara kita yang kurang memperhatikan masalah akhlak dan lebih mengutamakan masalah lainnya. Masalah tauhid memang merupakan perkara yang pokok yang sangat penting untuk kita pelajari, tapi masalah akhlak pun tidak kalah penting untuk kita ketahui. Bahkan Rasulullah sendiri menegaskan bahwa kedatangannya adalah untuk menyempurnakan akhlak sebagaimana disebutkan dalam haditsnya, "Hanyalah aku diutus (oleh Allah) untuk menyempurnakan akhlak." (HR Ahmad).
Sungguh ironi jika seorang muslim yang mengaku banyak belajar tentang Islam, tapi pada kenyataannya ia tidak memiliki akhlak yang baik. Abu Hurairah mengabarkan bahwa suatu saat rasulullah pernah ditanya tentang kriteria orang yang paling banyak masuk syurga. Beliau saw menjawab : "Taqwa kepada Allah dan Akhlak yang Baik." (HR Tirmidzi, Ahmad) Rasulullah bersabda pula: "Bertaqwalah kepada Allah dimanapun engkau berada dan balaslah perbuatan buruk dengan perbuatan baik niscaya kebaikan itu akan menutupi kejelekan dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik." (HR Tirmidzi) Bahkan kelak di hari kiamat, dalam timbangan amal tidak ada yang lebih berat dari pada aklak yang baik, seperti yg disabdakan Rasulullah : " Sesuatu yang paling berat dalam mizan (timbangan seorang hamba) adalah akhlak yang baik." (HR. Abu Daud dan Ahmad) Ditegaskan pula oleh beliau saw : "Sesungguhnya orang yang paling saya kasihi dan yang paling dekat padaku majelisnya di hari kiamat ialah yang terbaik budi pekertinya." (HR. Tirmidzi) Dalam Hadits Arba'in Imam Nawawi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim disebutkan bahwa agama ini adalah nasihat, yaitu nasihat untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin Umat Islam, dan untuk seluruh kaum Muslimin. Nasihat untuk kaum muslim maksudnya adalah memberikan bimbingan kepada kaum muslimin apa yang dapat memberikan kebaikan bagi kehidupannya di dunia dan di akhirat salah satunya dengan berakhlak yang baik seperti memberikan bantuan kepada yang membutuhkan, menutup aib dan cacat muslim lainnya, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari kemungkaran dengan sikap santun, ikhlas dan penuh kasih sayang, memuliakan yang tua dan menyayangi yang muda, menjauhi kebencian dan kedengkian, mencintai sesuatu yang menjadi hak muslim lainnya seperti mencintai sesuatu yang menjadi milik sendiri, serta melindungi harta dan kehormatannya. Yang kesemuanya itu ada disebutkan dalam hadits2 Nabi yang shahih. Dan terakhir, ditegaskan oleh Rasulullah,"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau diam " (HR Bukhari dan Muslim) Jadi, orang yang tidak dapat berkata baik oleh Rasulullah dikategorikan sebagai orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari akhirat. Berkata baik merupakan salah satu ciri dari akhlak yang baik, dan tentunya kita tidak ingin digolongkan kedalam orang2 yang tidak beriman hanya karena perkataan2 kita yang buruk. Dari keterangan2 di atas dapat dipahami bahwa akhlak yang baik yang sering diabaikan oleh kebanyakan kaum muslimin, ternyata memiliki keutamaan yang sangat tinggi dalam Islam. Demikian, mudah2an dapat menjadi bahan renungan kita bersama. Salam :) WnS