Ketika si ncep mohon kemudahan
dan Engkau pun memberikan yang tersulit untuk diselesaikan
sehingga yang lebih mudah tidak lebih dari menjentikan jari untuk
diselesaikan

ketika si ncep mohon kebijaksanaan
dan Engkau pun menjawab dengan memberi segudang masalah untuk dipecahkan
sehingga ketika masalah lain datang pun tidak lebih dari mengerlingkan mata

ketika si ncep meminta agar menjadi insan yang sabar
dan Engkau pun menghadiahi berjuta godaan, sehingga kata sabar sudah tidak
sepadan lagi
yang ada hanya tersenyum,dan kasih sayang dan pasrah

ketika kumohon ilmu yang bermanfaat
maka Engkau pun menjawab dengan ilham "untuk menggunakan akal sesuai dengan
kemampuan
dan memberi sesuai dengan pengetahuan "



ini sudah seperti perulangan , lebih mirip deja vu, tentang suatu masalah
kehamilan diluar pernikahan, pengguguran kandungan, dan akibatnya . ketika
si ncep harus memilih apakah diam , pergi atau bertindak sesuai aturan dan
nurani, terngiang kembali kejadian 10 tahun,  yang lalu terhadap seorang
sahabat yang akhirnya harus ditinggalkan karena memilih takdir berbeda,

suatu ketika tiba-tiba kawan si ncep ke kantor tiba-tiba tanpa tanda hujan
dan petir sebelumnya dan minta pendapat tentang permasalahan kawannya yang
lain punya masalah berat karena pacarnya telah hamil diluar pernikahan si
kawan bertanya bagaimana solusinya yang terbaik , dan menawarkan diskusi
langsung lewat telepon pada saat itu juga,

- Korban
+ KNC

- Jadi bagaimana ?
+ ya solusinya harus nikah dong
- tapi saya belum siap kang,,
+ ya siap enggak siap kalo sudah seperti sekarang bukan lagi masalah karena
sudah menjadi pilihan sampeyan untuk berbuat khan,,
+ memangnya kenapa enggak siap kan sudah kerja,sudah cukup umur lho
- keluarga saya pasti belum setuju kang,,
+ disampaikan baik- baik saja, dan lakukan dengan cara gentle, situ kan
laki-laki harus bisa bersikap,selain sudah berani berbuat
- memangnya persyaratan nikah itu apa saja kang,,
+ persyaratan nikah ,,,bla,,,bla,,,bla,,,(harus ada wali dari pihak wanita
yang sah)
- kalo misalnya nikah dengan wali hakim karena keluarga wanita diluar
pulau,??
+ ya harus ada bukti tertulis atau konfirmasi ke keluarga wanita,
- oohh,,,berarti bisa pake bukti tertulis ya,
+ mas,,,pernikahan itu sampeyan pake buat main-main bisa saja, tapi salah
satu saksinya ya gusti Alloh dan disahkan berdasarkan aturanNya, kalo bukti
tertulis buat bohongin hakim ya bisa aja situ yang buat,tapi kalo  buat
bohongin gusti Alloh mau pake apa,,??
- ooh,,,,iya ya kang,

+ trus nanti rencana anaknya mau gimana?
- rencananya mau digugurkan kang,,,(jawabnya yakin)
+ haaah,,,koq digugurkan ?
- kan belum jadi anak kang, ! belum 3 bulan
+ siapa bilang,belum jadi anak ?? kalo sampeyan bilang karena dalam islam
120 hari adalah waktu ditiupkan ruh maka jabang bayi baru bisa disebut
manusia, lalu sampeyan simpen dimana kehendak gusti Alloh melalui tanda
kehamilan,
- tapi kang,,,saya pernah baca bayi boleh digugurkan sebelum 3 bulan,
+ enggak tau,,,saya belum pernah baca , dan yang nulis punya tanggung jawab
gueede banget, kalo memang bisa digugurkan karena suatu sebab penyakit,
cacat janin yang parah,,,dll maka bisa jadi diambil kesimpulan lain, tapi
kasus sampeyan lain, minta digugurkan karena enggak mau ketahuan dan
sampeyan enggak mikir kita manusia jaman kiwari dikasih amanat lebih berat
dengan ilmu pengetahuan modern yang bisa mengetahui kondisi janin ??
kalo situ minta pendapat saya,,,jangan sampai digugurkan, tapi kawini dengan
benar dan tanggung jawab , lalu didik anak itu dengan benar, siapa tau itu
anak bisa menjadi pembela sampeyan , sebagai anak yang shalih, dan baik di
akhirat nanti, situ kan islam , dan situ bakalan berdiri sendiri dihadapan
gusti Alloh kelak buat di tanya, dan siapa tau ini bisa jadi salah satu
penebus dosa sampeyan, selain tentunya situ harus menjalani hukuman islam
untuk membersihkan dosa zinah,
- ,,,,,,,,(diam beberapa lama)
- iya siih kang,,,memang bener

dan tiga hari kemudian si kawannya "kawan" si ncep melangsungkan pernikahan
di sebuah kantor agama, dengan saksi kawan si ncep tadi, sambil ngopi berdua
si kawan bercerita
+ kang ,,,kawan gue udah nikah kemaren, trus gue menjadi saksi dia
- wah,,, bagus tuuh, trus gimana rencana buat bayinya,?
+ enggak tau kang,,,tapi kayaknya enggak jadi digugurin euy,
- ya syukur deh,,,,trus loe tau kan wali hakimnya udah dapet surat resmi
sama konfirmasi ??
+ enggak tau kang,,,kalo kata kawan gue sih udah,,,,
- ehh,,,,tapi situ tau kan , azzumar:69
- apaan tuh kang,,,

[39:69] Dan terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan cahaya
(keadilan) Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan
masing-masing) dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi
keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan.

,,kembali kawan si ncep terdiam dan terlihat bingung,beberapa lama,
kelak kita semua menjadi saksi atas apa yang kita saksikan baik itu
memberatkan atau meringankan, sementara si ncep terus menyeruput secangkir
kopi penuh creamer, yang jadi saksi pagi hari

wassalam
KnC

Kirim email ke