----- Original Message ----- 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, May 08, 2007 10:13 PM
Subject: Mengenai Kalimat "Kekasih Allah", Apakah Termasuk Berlebihan?


Mengenai Kalimat "Kekasih Allah", Apakah Termasuk Berlebihan?

Assalamulaikum wr wb,
Ustad yang semoga dirahmati Allah, sebelumnya saya ucapkan terima kasih
karena pertannyaan saya sebelumnya sudah di jawab oleh Ustad. Ada satu
pikiran yang cukup mengganjal buat saya, ketika membaca pertanyaan
tentang "Ya Rabbi bil Musthafa, Apa Hukumnya?"
Yaitu di dalam jawaban ustad yang saya kutip, "Bukankah saudara-saudara
kita yang Nasrani, ketika menjadikan Nabi Isa as. sebagai tuhan, awalnya
berangkat dari rasa cinta yang dalam, namun salah dalam bentuk
ekspresinya...."


Yang jadi pertanyaan adalah dikalangan umat (Islam) dikenal bahwa
Rasulullah Saw itu adalah KEKASIH ALLAH, sedangkan kita tahu bahwa Allah
itu Tuhan yang Esa. Saya agak sedikit khawatir kalau kita termasuk yang
bersifat berlebihan-lebihan, sama seperti mereka (Nasrani).

Terima kasih sebelumnya Ustad.
Wasalam

Asep Suryadi

Asep Suryadi


Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Lafadz habibullah seringkali dimaknai dengan sederhana menjadi kekasih
Allah. Istilah kekasih dalam pengertian istilah umum seringkali bermakna
pasangan pra nikah atau pacar. Tentunya kalau makna kekasih seperti ini
yang dimaksud, tidak bisa dibenarkan. Karena Allah SWT tentu tidak
pacaran atau pun juga tidak punya pasangan.

Lafadz habibullah lebih tepat dimaknai sebagai orang yang dicintai oleh
Allah, meski agak panjang namun lebih selamat dari kesalahan
interpretasi. Dan cinta dari Allah tidak terkesan sebagaimana kasih
sayang pasangan asmara.

Perbedaan nyata yang lain bahwa bila Allah SWT mencintai salah satu
hamba-Nya, maka cinta-Nya itu tidak mengalangiNya untuk mencintai hamba
yang lain-Nya. Berbeda dengan kasih asmara yang cintanya terbatas pada
orang tertentu. Bila pada saat yang bersamaan, ada dua orang yang
dicintai, pelakunya dianggap mengkhianati cinta.

Sedangkan cinta Allah kepada hamba-Nya -termasuk Rasulullah SAW- tidak
menjadikan Allah tersekutukan dengan makhluk. Juga tidak membuat Allah
SWT jadi mirip dengan makhluk.

Sifat Allah yang mencintaihamba-Nya telah ditetapkan di dalam Al-Quran
Al-Kariem dalam banyak kesempatan. Ada banyak kriteria dan sifat
hamba-hamba-Nya yang secara tegas menjadi sebab bagi Allah SWT untuk
mencintainya. Di antaranya:

1. Allah Mencintai Orang Muhsin

????? ?????? ??????? ??????????????

Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang muhsin (QS. Al-Baqarah:195)

2. Allah Mencintai Orang Yang Bertaubat dan Mensucikan Diri

????? ?????? ??????? ?????????????? ????????? ?????????????????

Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai
orang-orang yang mensucikan diri. (QS. Al-Baqrah:222)

3. Allah Mencintai Orang Yang Bertaqwa

??????? ?????? ??????? ?????????????

Maka sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa. (QS. Ali
Imran: 76)

4. Allah Mencintai Orang Yang Sabar

???????? ??????? ?????????????

Allah mencintai orang-orang yang sabar (QS. Ali Imran: 146)

5. Allah Mencintai Orang Yang Bertawakkal

????? ?????? ??????? ?????????????????

Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
(QS. Ali Imran:159)

6. Allah Mencintai Orang Yang Adil

????? ?????? ??????? ??????????????

Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang adil. (QS. Al-Maidah: 42)

7. Allah Mencintai Orang Yang Berperang di Jalan-Nya

????? ??????? ??????? ????????? ???????????? ??? ????????? ??????
?????????? ???????? ??????????

Sesungguhnya Allah mencintai orang yang berperang dijalan-Nya dalam
barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang
tersusun kokoh. (QS. Ash-Shaff:4)

8. Allah Mencintai Generasi Islam yang Spesifik

??? ???????? ????????? ???????? ??? ????????? ??????? ??? ???????
???????? ??????? ?????? ???????? ??????????? ?????????????? ?????????
????? ?????????????? ????????? ????? ????????????? ???????????? ???
??????? ?????? ????? ?????????? ???????? ?????? ?????? ?????? ??????
????????? ??? ?????? ???????? ??????? ???????

Hai orang-orang yang beriman, barang siapa di antara kamu yang murtad
dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah
mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut
terhadap orang yang mu'min, yang bersikap keras terhadap orang-orang
kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan
orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada
siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas, lagi Maha Mengetahui.
(QS. Al-Maidah: 54)

Kalau kita buka hadits-hadits nabawiyah, kita pun mendapatkan lebih
banyak lagi kriteria hamba yang Allah cintai. Dan cinta Allah SWT itu
terbatas kepada Rasulullah SAW saja, namun juga kepada banyak orang yang
memenuhi kriteria.

Dan tentunya, khusus untuk Rasulullah SAW, ada level kecintaan Allah SWT
tersendiri yang lebih spesifik. Sehingga wajar pula bila salah satu
julukan beliau adalah habibullah, yaitu orang yang dicintai Allah. Maka
tidak salah bila kita menyapa beliau dengan julukan ini. Tidak ada unsur
melebih-lebihkan dalam hal ini.

Wallahu a'lam bish-shawab, Wassalamu 'alaikum warahmatullahi
wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc
*************************************
Mau belajar Al-Islam dan berita2 sekitar dunia Islam ?? silahkan klik disini : 
[EMAIL PROTECTED]  

Kirim email ke