Assalamu'alaikum,
Jelang bulan suci Ramadhan nih.. Semoga bermanfaat, 

Salam
icut

Tadarus Al-Quran
Bagaimana tadarus yang benar, apakah setelah teman membaca, kemudian 
dilanjutkan ayat berikutnya oleh teman yang lain atau setiap orang membaca 
sendiri-sendiri tanpa disimak oleh yang lain? Bagaimanacara tadarus nabi yang 
benar bagaimana pak Ustaz, 
wassalam
Almasdi Rahman
[EMAIL PROTECTED]
Jawaban
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, 
Istilah tadarus Al-Quran sebenarnya agak berbeda antara bentuk yang kita 
saksikan sehari-hari denganmakna bahasanya. Tadarus atau tadarusan biasanya 
berbentuk sebuah majelis di mana para pesertanya membaca Al-Quran bergantian. 
Satu orang membaca dan yang lain menyimak. Dan umumnya dilaksanakan di masjid 
atau mushalla di malam-malam bulan Ramadhan.
Padahal kata tadarus berasal dari asal kata darasa yadrusu, yang artinya 
mempelajari, meneliti, menelaah, mengkaji dan mengambil pelajaran. Lalu 
ketambahan huruf ta' di depannya sehingga menjadi tadarasa yatadarasu, 
makamaknanya bertambah menjadisaling belajar, atau mempelajari secara lebih 
mendalam.
Adapun kegiatan 'tadarusan' yang kita lihat sehari-hari di negeri kita ini, 
sepertinya nyaris tanpa pengkajian makna tiap ayat, yang ada hanya sekedar 
membaca saja. Bahkan terkadang benar dan tidaknya bacaan itu, tidak terjamin. 
Karena tidak ada ustadz' yang ahli di bidang membaca Al-Quran.
Bentuk tadarusan seperti itu lebih tepat menggunakan istilah tilawah wal 
istima'. Kata tilawah berarti membaca, dan kata istima' berasal dari katasami'a 
yasma'u, yang berarti mendengar.

Membaca Al-Quran
Kalau para peserta sudah fasih dan menguasai teknik membaca Al-Quran yang baik, 
maka tidak mengapa bila masing-masing membaca sendiri-sendiri. Kalaupun mau 
disima' (didengarkan) juga tidak mengapa. Karena membaca dan mendengar 
sama-sama mendatangkan pahala.
Allah SWT telah memerintahkan kita selain untuk membaca, juga mendengarkan 
Al-Quran.
Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah 
dengan tenang agar kamu mendapat rahmat .(QS. Al-A'rah: 204)
Namun apabila para seperti masih lemah bacaannya, sebaiknya mereka tidak 
dilepas membaca Al-Quran sendirian. Perlu ada ustadz yang membetulkan 
bacaannya. Sehingga yang perlu dilakukan bukan 'tadarusan', tetapi belajar 
membaca Al-Quran. Atau istilah yang sekarang populer adalah tahsin Al-Quran 
atau tahsin tilawah. Tahsin artinya membaguskan bacaan.
Tentu saja harus ada ustadz yang ahli dalam membaca Al-Quran. Dan tidak boleh 
seseorang dibiarkan membaca dengan salah baik makhraj maupun tajiwidnya. Mereka 
harus didampingi oleh yang sudah baik bacaannya, dibimbing dan dibenahi 
bacaannya dengan baik.

Tadarus di Masa Nabi
Tadarus dalam arti yang sebenarnya, yaitu mempelajari isi dan kandungan 
al-Quran di masa nabi SAW adalah dengan cara mempelajari beberapa ayat, setelah 
mendalam dan mengerti, baru diteruskan lagi beberapa ayat.
Dari Ibnu Mas’ud ra berkata: “Adalah seorang dari kami jika telah mempelajari 
10 ayat maka ia tidak menambahnya sampai ia mengetahui maknanya dan 
mengamalkannya”
Hadits ini di-shahih-kan oleh Syaikh Ahmad Muhammad Syakir dalam tahqiq-nya 
atas tafsir At-Thabari (I/80).
Bahwa mereka yang menerima bacaan dari Nabi SAW(menceritakan) adalah mereka 
apabila mempelajari 10 ayat tidak pernah meninggalkannya (tidak menambahnya) 
sebelum mengaplikasikan apa yang dikandungnya, maka kami mempelajari ilmu 
Al-Qur’an dan amalnya sekaligus.

Ahmad Sarwat, Lc
http://www.eramuslim.com


      ________________________________________________________ 
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda! Kunjungi 
Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.yahoo.com/

Kirim email ke