Kalau anda bersolawatnya kepada siapa ? Padahal Allah memerintahkan, 
jangan-jangan ada lotrebaru lagi nih
 

-----Original Message-----
From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Pagi 
Cerah
Sent: Wednesday, December 05, 2007 2:02 PM
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
Subject: Bls: [keluarga-islam] Re: Memuji Rasulullah Belebihan





maaf mas, memangnya Kanjeng Nabi Muhammad dan keluarganya kurang sejahtera 
yah,? sampe harus didoain
Salam


----- Pesan Asli ----
Dari: Ananto <[EMAIL PROTECTED]>
Kepada: keluarga-islam@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 5 Desember, 2007 10:32:49
Topik: Re: [keluarga-islam] Re: Memuji Rasulullah Belebihan





allahumma shalli wa salim'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aali sayyidina 
Muhammad...
 
ya Allah, tambahkanlah kesejahteraan dan keselamatan kepada penghulu kami 
Kanjeng Nabi Muhammad dan kepada keluarganya. ..
 
salam,

ananto


On 12/5/07, y4tie < [EMAIL PROTECTED] com <mailto:[EMAIL PROTECTED]> > wrote: 

Bapak2 sekalian, mohon dibaca lagi artikel yg saya kirim di bawah 
dengan hati yang dingin tanpa mengedepankan perbedaan. Artikel 
tersebut sama sekali tdk melarang bapak2 untuk bersholawat. Seperti 
yang kita ketahui bahwa ibadah dilakukan berdasarkan dalil, begitu 
juga dengan sholawat. Al-Ahzab 56: 

"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat- Nya bershalawat untuk 
Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi 
dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya". 

Banyak ayat Qur'an yang menyebutkan anjuran bersholawat. Hingga 
terjadi perbedaan antar ulama mengenai hukum membaca sholawat ini, 
apakah wajib atau sunat. 

Pada sebuah hadits disebutkan bahwa jika dalam suatu majelis tidak 
disebutkan nama Allah dan tidak bersholawat kepada Nabi, niscaya 
mereka dalam kerugian. Jika Allah menghendaki, Allah akan mengadzab 
mereka dan jika Allah menghendaki, Allah akan memberi ampunan kepada 
mereka. 

Dan masih banyak lagi hadits2 lainnya yang menjelaskan tentang 
keutamaan dari bersholawat. 

Jadi, suka bersholawat tentu tidak termasuk dari memuji Rasulullah 
secara berlebihan, sebaliknya hal tersebut merupakan ibadah yg 
sangat dianjurkan.

Beribadahlah berdasarkan ilmu, bukan hanya berdasarkan rasa 
fanatisme berlebihan saja. Jangan sampai kita bersifat ifrath, yaitu 
melampaui batas dalam beribadah, berbicara tentang Allah dan atas 
nama Allah tanpa ilmu. Karena rusaknya ummat sebelum kita, disebab 
sikap melampaui batas di dalam agamanya. Seperti yang di wanti2kan 
Rasullah:

"Jauhilah olehmu sekalian sikap melampaui batas (di dalam agama). 
Karena sesungguhnya rusaknya orang sebelum kamu sekalian hanyalah 
karena ghuluw/melampaui batas dalam agama." 

Mudah2an kita diberi keleluasaan oleh Allah untuk terus mempelajari 
agama ini, hingga termasuk kedalam ahli ibadah yang beribadah dengan 
ilmu.

Salam :)

--- In keluarga-islam@  <mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com> yahoogroups. 
com, "Kartika, Bambang" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mau dikupas lagi Mengenai Sholawat??, mau di anggap Bid'ah orang 
yang ber Sholawat, yang berlebih lebihan itu masuk neraka ? Mau 
ngeles lagi dengan kata Sayidina itu dilarang? la wong semua ada 
ilmunya hanya masing masing, kita saja yang kadarnya masih cetek, 
sehingga beranggapan orang lain itu keliru, Saya tidak hanya 
mengharapkan syafa'at Kanjeng Nabi Agung, tetapi sangat-ngat- ngat-
ngat sekali..mengharapka n, yang tidak mengharapkan juga tidak apa- 
apa, karena pedenya,.hahahahaha , itulah benih-benih perpecahan umat 
islam dimulai dari ego dengan apa saja alasanya sehingga sumber yang 
lain seolah-olah tertutup Munculah dari aku, sumber yang aku dapat 
yang paling benar yang lain salah, bid'ah, neraka tempatnya 
> 
> 
> 
> 
> -----Original Message-----
> From: keluarga-islam@  <mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com> yahoogroups. 
> com [mailto: keluarga-
[EMAIL PROTECTED] com <mailto:islam%40yahoogroups.com> ]On Behalf Of Ananto
> Sent: Monday, December 03, 2007 8:57 AM
> To: keluarga-islam@  <mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com> yahoogroups. 
> com
> Subject: Re: [keluarga-islam] Memuji Rasulullah Belebihan
> 
> 
> 
> 
> 
> allahumma shalli wa salim'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aali 
sayyidina Muhammad...
> ya Allah, tambahkanlah kesejahteraan dan keselamatan kepada 
penghulu kami Kanjeng Nabi Muhammad dan kepada keluarganya. ..
> 
> salam,
> ananto
> 
> 
> 


> On 12/2/07, y4tie < [EMAIL PROTECTED] <mailto: [EMAIL PROTECTED]> com> wrote: 
> 
> Nabi shallAllohu 'alaihi wasallam adalah orang yang paling mulia 
di 
> muka bumi. Seorang Rasul satu-satunya yang memiliki syafa'at agung 
> pada hari Kiamat. Orang yang pertama kali membuka pintu Surga. 
> Seorang yang diakui ketinggian akhlaknya oleh para sahabat bahkan 
> hingga oleh orang-orang yang memusuhinya. Seorang hamba yang 
karena 
> keseluhuran akhlaknya mendapat pujian langsung dari Alloh 
Subahanahu 
> wa Ta'ala. Meski demikian Nabi shallAllohu 'alaihi wasallam 
melarang 
> kita memujinya secara berlebihan.
> Beliau shallAllohu 'alaihi wasallam bersabda, yang 
artinya: "Jangan 
> memujiku berlebihan sebagaimana orang-orang Nashrani memuji 
> berlebihan kepada Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku hanyalah 
seorang 
> hamba maka katakanlah, hamba Alloh dan RasulNya'." (HR: Al- 
Bukhari).
> 
> Apa al-ithra' (memuji berlebihan) itu?
> 
> Al-Ithra' yang dilarang adalah memuji berlebihan dan melampaui 
batas 
> hingga terjerumus pada yang haram, kebatilan, dusta bahkan syirik. 
> Batas syirik inilah yang dilanggar orang-orang Nashrani hingga 
> mereka mengatakan, 'Isa bin Maryam 'alaihissalam adalah Alloh 
> Subahanahu wa Ta'ala, atau putra Alloh Subahanahu wa Ta'ala atau 
> salah satu dari yang tiga'. 
> 
> Dalil-Dalil Yang Menunjukkan keharamannya
> 
> Nabi shallAllohu 'alaihi wasallam melarang kita memujinya secara 
> berlebihan bukanlah sikap merendah (tawadhu') Nabi 
> shallAllohu 'alaihi wasallam, tetapi suatu syari'at yang 
menegaskan 
> diharamkannya hal tersebut. Keharaman al-ithra' ini, bahkan 
> ditegaskan Nabi shallAllohu 'alaihi wasallam dalam banyak 
kesempatan. 
> 
> Imam Ahmad meriwayatkan dari Anas radhiyAllohu 'anhu bahwa seorang 
> laki-laki berkata, yang artinya: " Wahai Muhammad, wahai tuan 
kami, 
> putra dari tuan kami, orang terbaik kami dan putra dari orang 
> terbaik kami." Maka serta merta Nabi shallAllohu 'alaihi wasallam 
> menyangkal: " Wahai manusia, berhati-hatilah dengan ucapan kalian, 
> dan jangan terpedaya oleh setan. Saya adalah Muhammad bin 
Abdullah, 
> hamba Alloh dan RasulNya. Demi Alloh, sesungguhnya aku tidak 
> menyukai kalian menyanjungku melebihi kedudukan yang telah 
diberikan 
> Alloh kepadaku." (HR: Ahmad)
> 
> Dalam kisah delegasi suku Bani Amir, di hadapan Nabi 
> shallAllohu 'alaihi wasallam ada yang menyanjung: "Di tengah-
tengah 
> kita ada Nabi yang mengetahui apa yang (akan terjadi) besok." Maka 
> spontan Nabi shallAllohu 'alaihi wasallam mengingkari perkataan 
> tersebut seraya bersabda: "Tinggalkanlah yang ini." (HR: Al-
> Bukhari). 
> 
> Dalam riwayat Ibnu Majah ditambahkan, yang artinya: "Tidak ada 
yang 
> mengetahui apa yang (akan terjadi) besok kecuali Alloh." 
> 
> Haramnya al-ithra' 
> 
> Sebagian orang mengira, al-ithra' (pujian berlebihan) yang 
dilarang 
> Nabi shallAllohu 'alaihi wasallam adalah yang sampai pada derajat 
> menuhankan beliau shallAllohu 'alaihi wasallam, sebagaimana yang 
> dilakukan orang-orang Nashrani terhadap Isa bin 
> Maryam 'alaihissalam, adapun selainnya maka dibolehkan.
> 
> Ini adalah pemahaman keliru. Pemahaman ini dibantah oleh sabda 
Nabi 
> shallAllohu 'alaihi wasallam, yang artinya: "Maka 
katakanlah, 'hamba 
> Alloh dan RasulNya'." 
> 
> Dalam hadits tersebut, Nabi shallAllohu 'alaihi wasallam melarang 
> pujian yang diharamkan, lalu menunjukkan hendaknya pujian itu 
tidak 
> melampaui kedudukannya sebagai hamba Alloh Subahanahu wa Ta'ala 
yang 
> tidak bisa mendatangkan manfaat atau madharat, baik untuk dirinya 
> atau pun orang lain. Alloh Subahanahu wa Ta'ala berfirman, yang 
> artinya: "Katakanlah (wahai Muhammad), 'Aku tidak bisa memiliki 
> (mendatangkan) manfaat maupun madharat untuk diriku kecuali jika 
> dikehendaki oleh Alloh." (QS: Al-A'raf: 144). 
> 
> Adapun keistimewaan Nabi shallAllohu 'alaihi wasallam atas segenap 
> manusia yang lain adalah bahwa Alloh Subahanahu wa Ta'ala 
memilihnya 
> untuk mengemban risalah dan amanat wahyu, sebagaimana firman Alloh 
> Subahanahu wa Ta'ala, artinya: "Katakanlah (wahai 
> Muhammad), 'Sesungguhnya aku hanya-lah adalah manusia biasa 
seperti 
> kalian, yang diberikan wahyu kepadaku." (QS: Al-Kahfi: 110). 
> 
> Tindakan prefentif (penjagaan)
> 
> Larangan memuji berlebihan kepada Nabi shallAllohu 'alaihi 
wasallam 
> adalah untuk menjaga Ummat Islam agar tidak terjerumus pada hal-
hal 
> yang diharamkan. Sama halnya ketika Nabi shallAllohu 'alaihi 
> wasallam melarang laki-laki berkhalwat (berduaan) dengan wanita 
> bukan mahramnya. Ini adalah bentuk penjagaan agar umat Islam tidak 
> terjerumus pada perbuatan zina.
> 
> Upaya prefentif terbesar yang dilakukan Nabi shallAllohu 'alaihi 
> wasallam adalah penjagaan agar Ummat Islam tidak terjerumus pada 
> perbuatan dosa terbesar, yaitu syirik. Sedangkan sarana termudah 
> yang menjerumuskan orang kepada syirik adalah mengagung-agungkan 
> orang-orang shalih dari kalangan para Nabi, wali, dan ulama secara 
> berlebihan. Baik dalam bentuk ucapan dengan memuji mereka secara 
> berlebihan, atau dalam bentuk tindakan dan ini yang lebih banyak 
> terjadi dengan berbagai macamnya. Dan yang paling umum terjadi 
> adalah dengan mengagungkan kuburan mereka, membangunnya dan 
> menjadikannya sebagai tempat ibadah. 
> 
> Inilah yang sangat dilarang Nabi shallAllohu 'alaihi wasallam 
sampai-
> sampai sebelum sakaratul maut, beliau shallAllohu 'alaihi wasallam 
> menyatakan, yang artinya: "Semoga Alloh melaknat orang-orang 
Yahudi 
> dan Nashrani, mereka menjadikan kuburan para Nabinya sebagai 
tempat 
> ibadah (masjid). Aisyah berkata, 'Beliau memperingatkan dari 
> perbuatan mereka'." (HR: Al-Bukhari dan Muslim).
> 
> Sahabat Jabirz meriwayatkan, yang artinya: "Bahwasanya Nabi 
> shallAllohu 'alaihi wasallam melarang mengapur kuburan dan 
membangun 
> (sesuatu) di atasnya." (HR: Muslim). 
> 
> Dan masih banyak lagi hadits lain yang melarang pengagungan 
> berlebihan kepada manusia. Itu semua untuk menjaga Ummat Islam 
agar 
> terbebas dari syirik. Semoga kita diberikan hidayah dan kekuatan 
> untuk menghindari hal berlebihan ini. Wallahu a'lam bish shawab.
> 
> (Sumber Rujukan: Silsilah Manahij Dauratil Ulum Asy-Syar'iyyah 
> wal 'Arabiyyah) 
> 

> mediamuslim. < http://mediamuslim. info/ <http://mediamuslim.info/> > info 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> ------------ --------- --------- --------- --------- --------
> 
> This message (including any attachments) is only for the use of 
the person(s) for whom it is intended. It may contain Mattel 
confidential, proprietary and/or trade secret information. If you 
are not the intended recipient, you should not copy, distribute or 
use this information for any purpose, and you should delete this 
message and inform the sender immediately.
>










  _____  

Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo!  
<http://sg.rd.yahoo.com/mail/id/footer/def/*http://id.answers.yahoo.com/> 
Answers 



 

Kirim email ke