Hasbullah <Hasbullah.......> wrote: From: Bastian Sent: Friday, January 25, 2008 11:08 AM Subject: pintu ka'bah dibuka, jamaah bertakbir haru Jumat, 25 Januari 2008 HOME Utama Ekonomi Hukum Nusantara Olahraga Prokaltim Balikpapan Samarinda Politik Hiburan Super Sport Edutainment Index Berita > Berau > Kutai > Bontang > Nunukan > Tarakan > Pasir > Malinau > Bulungan > Penajam > Kutai Kartanegara > Kutai Barat
> Opini > Kesehatan > Fokus > Sahabat > Otomotif > Lapsus > Film > Kolom Pembaca > Buncu > Ekspresi > Celoteh > Langit > KP Family PROFILE I IKLAN I PEMASARAN I BUKU TAMU I CONTACT Jumat, 25 Januari 2008 Pintu Kakbah Dibuka, Jamaah Bertakbir Haru Menyaksikan Tradisi Pencucian Kakbah usai Musim Haji Setelah kloter terakhir haji pulang Rabu lalu, ada tradisi mencuci Kakbah. Apakah kiblat umat Islam itu diguyur air dan dicuci bersih-bersih? Ternyata tidak persis seperti itu. Berikut laporan Rohman Budijanto, dari Makkah kemarin. JAMAAH subuh di Masjidilharam dan pelataran Kakbah kemarin jauh lebih banyak daripada hari-hari sebelumnya. Selain bagian dalam masjid cukup padat, pelataran Kakbah dipenuhi ribuan orang. Mereka ada yang tawaf (berkeliling Kakbah), tapi banyak juga yang duduk melingkar berzikir dan berdoa. Usai subuh, saat langit mulai terang, askar atau pasukan Kerajaan Saudi datang dalam jumlah ratusan. Mereka meminta orang-orang yang berkumpul di dekat Kakbah menjauh. Lama-lama orang yang tawaf dan berebut mencium Hajar Aswad di pojok Kakbah menjauh. Sampai akhirnya terbentuklah ruang berjari-jari sekitar 50 meter di sekitar Kakbah, yang dipagar betis pasukan berseragam loreng kamuflase gurun itu. Tak lama kemudian, tangga Kakbah mulai dijalankan dari arah tangga Masjidilharam lurus menuju pintu Kakbah. Tangga ini mirip tangga pesawat yang bisa dijalankan maju mundur secara robotik. Bedanya, kalau tangga pesawat berbadan logam, tangga Kakbah itu terbuat dari kayu ukiran berwarna cokelat. Dengan papan kendali berwarna kuning, petugas menyetir tangga Kakbah hingga menempel ke pintu Kakbah. Persis seperti pintu pesawat juga, pintu Kakbah ini cukup tinggi dari tanah. Tinggi Kakbah itu sendiri adalah 15 meter, dengan panjang masing-masing sisi adalah 10,02 meter, 11,58 meter, 10,13 meter, dan 10,22 meter. Dasar pintu berada di atas kepala orang dewasa. Sehingga kalau orang berdoa di pintu Kakbah, banyak yang mengangkat tangan tinggi-tinggi untuk meraih dasar pintu Kakbah. Setelah pintu Kakbah punya tangga, perlahan-lahan pintu Kakbah dibuka. Pintu dari logam kuning yang berat itu terkuak. Dari kejauhan terlihat ruang temaram di dalam Kakbah. Ruang dengan cahaya kehijau-hijauan. Saat pintu Kakbah terbuka, ribuan jamaah lelaki dan perempuan yang menyaksikan prosesi itu menggumamkan ''Allahu akbar!'' Mereka melambaikan tangan ke arah Kakbah. Wajah mereka banyak yang mengguratkan keharuan. Setelah melambai, mereka mengusapkan tangan ke wajah atau ke janggut. Acara pembukaan pintu Kakbah dan pencucian Kakbah inilah yang menyebabkan hari itu berkumpul jamaah lebih banyak di Masjidilharam. Setelah dua daun pintu Kakbah terbuka penuh ke dalam, dimulailah acara cuci Kakbah. Sapu-sapu bertangkai panjang dibawa masuk. Ember-ember putih berisi air juga diusung ke dalam bersama lap-lap warna kuning. Upacara ini dipimpin Gubernur Makkah Pangeran Khalid Bin Faisal Bin Abdullah, putra Raja Faisal. Para tamu Kakbah masuk bergiliran silih berganti. Tentara mengatur arus keluar masuk di pintu yang lebarnya hanya sekitar 2 meter itu. Para tamu Kakbah dalam jumlah terbatas itu, selain tokoh-tokoh setempat, juga para duta besar negara-negara Muslim atau yang beragama Islam, termasuk Dubes RI di Arab Saudi Salim Segaf Aljufri. Saat masuk ke dalam Kakbah, Dubes Salim tidak melakukan pencucian apa pun. ''Pencucian itu hanya simbolis,'' kata Salim. Dia sendiri tak tahu persis, apakah ada tradisi mencuci Kakbah yang dicontohkan Rasulullah Muhammad. Yang jelas, tradisi mencuci Kakbah itu salah satunya merupakan momen pintu Kakbah dibuka untuk memberikan orang masuk menyaksikan dalam Kakbah. Memang ada di antara undangan ''mencuci'' dengan yang mengepel lantai marmer Kakbah, atau mengelap dinding Kakbah yang juga dari marmer. Ada juga yang mengenakan sapu tangan mengelap salah satu dari tiga tiang beton berukir yang menyangga atap cor-coran Kakbah. Tapi, itu membersihkan lebih bersifat simbolis. Memang tak banyak yang bisa dicuci di dalam Kakbah. Tempat itu nyaris kosong, hanya ada tiga tiang beton, serta kaligrafi kuno yang sudah menyatu dengan dinding. Dindingnya yang setinggi tiga meter dilapisi marmer, selebihnya dilapisi kain beludru. Waktu selama 15 menit di dalam Kakbah, Dubes Salim memilih salat sunah Dhuha. Masing-masing dua rakaat, menghadap ke empat penjuru. Ia juga salat sunah bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika masuk ke Kakbah pada 2006. Waktu itu SBY bersama 100 lebih anggota rombongannya diperkenankan masuk Kakbah usai bertemu Raja Abdullah. Para pemimpin negara Muslim memang bisa meminta agar boleh masuk ke Kakbah kepada pemerintah Saudi. Kemarin, Wapres Jusuf Kalla juga menyaksikan acara pencucian Kakbah yang berlangsung hingga sekira pukul 11.00 (pukul 07.00 WIB) waktu setempat itu. Jusuf Kalla menyaksikan dari dekat tangga dengan kawalan kehormatan dari ''Brimob'' pasukan Saudi. Selain tokoh setempat dan para dubes, tak ada pemimpin negara yang mendapat undangan masuk ke sana. ''Pak Kalla memang hanya menghadiri (pencucian Kakbah) dan sudah menghadiri,'' kata diplomat yang juga salah satu pendiri PKS itu. Prosesi itu usai ketika pintu Kakbah ditutup lagi dan tangga kayu digeser menjauh. Setelah selesai memagar betis, para pasukan Saudi pun bubar, di antaranya ada yang berebut mencium hajar Aswad. Rutinitas sekitar Kakbah pulih lagi dengan para jamaah yang tawaf keliling Kakbah dan duduk berzikir atau salat. Selain pencucian Kakbah, yang bisa berlangsung 12 kali dalam setahun, tradisi lain di Kakbah adalah mengganti kiswah atau penutup Kakbah. Kain penutup sekujur Kakbah berwarna hitam dan berkaligrafi benang emas itu diganti menjelang musim haji. Kiswah itu lalu disimpan di museum atau dikirim ke negara-negara Muslim sebagai hadiah. Menurut Dubes Salim, Indonesia juga pernah mendapat hadiah potongan kiswah itu. Dulu di masa Rasulullah Muhammad, kiswah itu merupakan kiriman dari negara-negara Muslim, seperti Mesir atau Suriah. Karena itu ada tradisi mengganti kiswah. Dalam perkembangannya, kiswah tak lagi merupakan hadiah dari bangsa-bangsa Muslim, tapi ditanggung sendiri oleh pemerintah Saudi. ''Kiswah yang terpasang ini harganya 20 juta riyal (sekitar Rp 50 miliar),'' kata dubes pengganti Maftuh Basyuni itu. Setahun mendatang, menjelang haji kiswah mahal dari kain tebal dan lembut, serta selalu berbau wangi, itu akan dipensiunkan. Usia pensiun yang sangat muda bagi kain semahal itu.(*) LINK GROUP » JawaPos » Samarinda Pos » Radar Tarakan » Kalteng Pos » Radar Banjar » Metro Bpp » Radar Sampit » Radar Sulteng » Equator » Kapuas Post Berita Lain » TNI Harus Mendikte Rekanan » Rezim Soeharto Hambat Antikorupsi » Suwarna-Yusran Masih Non-aktif » Beli Pabrik Bermodal Uang SPP Anak » Eksekusi Amrozi Bakal Mundur » Baby Sitter Terjun dari Lantai Delapan » Benteng Baja Israel Diledakkan » Amin-Syahrul Diminta Akur » Rumiah, Kapolda Perempuan Pertama » Makanan Soeharto Langsung ke Usus Halus :::::: Copyrigth @ 2006 Kaltim Post Allright Reserved :: Powered by IT DIV KPG KALTIM -- --------------------------------- Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers