Jawaban terhadap Pemalsuan hadis Keutamaan bulan Rajab

Sebentar lagi kita akan memasuki bulan pertama dari tiga bulan yang
mulia: Bulan Rajab, Sya'ban dan Ramadhan. Tangga 01 Rajab 1429
bertepatan Jum'at 04 Juli 2008. Menurut perhitungan kalender Jawa 01
Rajab bertepatan Sabtu 05 Juli 2008.

Bulan Rajab adalah bulan yang utama, di dalamnya terdapat amalan dan
doa-doa yang utama. Bulan untuk kita bermunajat, memohon ampunan
kepada Allah saw, dan menyampaikan hajat-hajat kita kepada-Nya. Di
dalamnya terdapat malam yang sangat mulia yaitu malam Raghaib, malam
Jum'at pertama bulan Rajab, malam seluruh malaikat langit dan bumi
berkumpul di Ka'bah dan sekitarnya untuk memohonkan kepada Allah
orang-orang mukmin yang berpuasa dan mengamalkan amalan utama di
dalamnya.  

Saya sedang merampungkan tulisan tentang keutamaan, amalan dan doa-doa
di bulan Rajab, Sya'ban dan Ramadhan. Insya Allah tentang bulan Rajab
dapat saya rampungkan sebelum memasuki bulan Rajab. Untuk itu, mohon
doa khusus dari Bapak dan Ibu, Ikhwan dan Akhawat, semoga Allah swt
memberi saya kesehatan dan konsentrasi penuh dalam merampungkan
tulisan ini.

Kami berharap tulisan tentang keutamaan, amalan dan doa-doa di bulan
Rajab bermanfaat khususnya bagi kita yang telah meyakininya,
bermanfaat untuk mencapai hajat-hajat kita, lahir dan batin, dunia dan
akhirat.

Adapun bagi yang masih ragu tentangnya akibat informasi yang
menyatakan lemah atau palsu hadis-hadis tentang keutamaan dan amalan
di bulan Rajab, semoga tulisan berikut ini dapat mengantarkan pada
keyakinan.

Jawaban terhadap pendapat yang mengatakan hadis palsu
Sebagian kaum muslimin tidak setuju tentang keutamaan, amalan dan
doa-doa di bulan Rajab. Mereka beralasan hadis-hadis itu lemah, bahkan
sebagian dari mereka mengatakan palsu. 

Sebenarnya, apa yang mereka jadikan dasar untuk mengatakan palsu
hadis-hadis itu? Siapa yang dijadikan rujukan untuk mengatakan palsu?
Padahal para sahabat pilihan Nabi saw meriwayatkannya seperti Abu
Hurairah, Ibu Abbas, Abu Said Al-Khudri, Anas bin Malik, juga Siti
Aisyah isteri Nabi saw. Bahkan Bukhari dan Muslim juga
meriwayatkannya. Hadis-hadis itu bukan hanya shahih, tetapi muttafaqun
`alayh, bahkan mencapai tingkat mutawatir. Karena hadis-hadis itu
diriwayatkan dari jalur: Ahlussunnah dan Ahlul bait Nabi saw. 

Adapun yang bersumber dari Ahlul bait Nabi saw sangatlah banyak
seperti bunga-bunga di taman yang indah di musim bunga. Jika Anda
ingin mengetahui hadis-hadis itu, silahkan baca kitab-kitab hadis dari
jalur Ahlul Bait Nabi saw, seperti: Al-Kafi 8 jilid, Al-Faqih 4 jilid,
At-Tahdzib 10 jilid, Al-Istibshar 4 jilid, Al-Wasail 30 jilid,
Al-Mustadrak 18 jilid, Biharul Anwar 120 jilid. Jika Anda ingin
mengetahui lebih khusus hadis-hadis itu, silahkan baca kitab Fadhail
syahr Rajab, kitab khusus tentang keutamaan bulan Rajab; dan kitab
Fadhailul Asyhur Ats-Tsalatsah, kitab tentang keutamaan bulan Rajab,
Sya'ban dan Ramadhan. Dalam dua kitab tersebut disebutkan para perawi
hadis dari kalangan sahabat Nabi saw berikut mata rantai sanadnya. 

Banyak sekali hadis-hadis tentang keutamaan bulan Rajab dan
amalan-amalannya, baik yang bersumber dari sahabat Nabi saw maupun
dari Ahlul baitnya (sa). Jika demikian, apa tujuan mereka menyatakan
palsu hadis-hadis tersebut? Karena ketidaktahuan atau kesengajaan
karena ta'ashshub? Siapa yang memalsukan? Dan siapa yang dijadikan
rujukan untuk menyatakan palsu? Siapa gerangan yang paling mengetahui
Nabi saw dan hadis-hadisnya selain Ahlul baitnya dan sahabat-sahabatnya? 

Berikut ini saya kutipkan sebagian hadis-hadis yang bersumber dari
sahabat Nabi saw:

Doa ketika melihat bulan sabit Rajab
Anas bin Malik berkata bahwa ketika memasuki bulan Rajab Rasulullah
saw berdoa: "
Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikan kami
ke bulan Ramadhan." 

Hadis ini bersumber: Al-Faqih Abu Muhammad Ismail bin Al-Husein
Al-Bukhari dari Al-Imam Abu A'la', tahun 399 H, dari Ismail bin Ishaq,
dari Muhammad bin Abu Bakar, dari Zaidah bin Abi Raqad dari Ziyadah
An-Numairi dari Anas bin Malik. (Fadhail Syahr Rajab: 494)

Penetapan Nabi saw tentang bulan Rajab
Ayah dari Ibnu Abi Bakrah salah sahabat Nabi berkata bahwa Rasulullah
saw bersabda: "Sesungguhnya zaman berputar seperti keadaan hari Allah
menciptakan langit dan bumi, satu tahun adalah dua belas bulan. Di
antara dua belas bulan itu adalah empat bulan mulia, tiga bulan
berturut-turut Dzul-Qaidah, Dzul Hijjah dan Muharram, dan bulan Rajab
yang berada di antara Jumadil Akhir dan Sya'ban …"

Hadis ini bersumber dari: Syeikh Al-Hafizh Ahmad bin Ali Al-Ishfahani,
dari Abu Amer Muhammad bin Ahmad dari Abbas Asy-Syaibani, dari Abu
Bakar bin Abi Syaibah, dari Abdul Wahhab Ats-Tsaqafi dari Ayyub, dari
Ibnu Sirin dari Ibnu Abi Bakrah dari ayahnya, ia salah seorang sahabat
Nabi saw.
Hadis ini Muttafaq alayh, diriwayatkan oleh Muhammad bin Ismail
Al-Bukhari dalam kitabnya Al-Jami', dan Muslim bin Hujjaj Al-Qusyairi
dalam Musnadnya. Semuanya bersumber dari jalur Abdul Wahhab Ats-Tsaqafi.

Penamaan bulan Rajab sebagai bulan Allah
Siti Aisyah isteri Nabi saw berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
"Sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan Allah …"

Hadis ini bersumber dari: Abu Manshur Zhafr bin Muhammad Al-Husaini
dari Abu Shaleh Khalaf bin Ismail, dari Makki bin Khalaf, dari Nashr
bin Al-Husein dan Ishaq bin Hamzah, dari Isa bin Musa, dari Ubaiz bin
Quhair, dari Ghalib bin Abdullah, dari Atha' dari Siti Aisyah isteri
Nabi saw. 

Hadis ini juga diriwayatkan oleh Abu Said Al-Khudri, dengan mata
rantai sanad: Abu Nashir bin Ahmad bin Ali Asy-Syabibi, dari Abul
Hasan Muhammad bin Muhammad Al-Karizi, dari Abu Abdillah Muhammad bin
Isa An-Naisaburi, dari Muhammad bin Ibrahim dari Al-Husein bin Salamah
Al-Wasithi, dari Yahya bin Sahel, dari Isham bin Thaliq, dari Abu
Harun Al-Abdi dari Abu Said Al-Khudri. (Fadhail Syahr Rajab: 496)

Hari-hari bulan Rajab tercatat di langit
Abu Said Al-Khudri berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
"Bulan Rajab adalah bagian dari bulan-bulan yang mulia dan
hari-harinya tercatat di pintu-pintu langit yang keenam. Barangsiapa
yang berpuasa satu di dalamnya karena dasar takwa kepada Allah, maka
pintu langit dan hari itu berkata: Ya Rabbi, ampuniah dia…" 

Hadis ini bersumber dari: Abu Muslim Ar-Razi dari Abu Nashr Manshur
bin Muhammad bin Ibrahim, dari Tsawab bin Yazid dari Al-Husein bin
Musa dari Ishaq bin Raziq, dari Ismail bin Yahya, dari Mas'ar bin
Athiyah dari Abu Said Al-Khudri. (Fadhail Syahr Rajab: 497)

Keutamaan mandi sunnah di bulan Rajab
Abu Hurairah berkata bahwa Rasululah saw bersabda:
"Barangsiapa yang menemui bulan Rajab, kemudian ia mandi sunnah pada
permulaannya, pertengahannya, dan akhirnya, ia akan keluar dari
dosa-dosanya seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya."

Hadis ini bersumber dari: Abu Nashr bin Abi Manshur Al-Muqarri, dari
ayahnya dari Abu Ja'far Ar-Razi dari Ja'far bih Sahel, dari Mahmud bin
Sa'd As-Sa'di, dari Ishaq bin Yahya dari Hafsh bin Umar dari Abban
dari Al-Hasan dari Abu Hurairah. (Fadhail Syahr Rajab: 497)

Puasa Nabi saw di bulan Rajab
Abu Hurairah berkata bahwa Rasululah saw bersabda:
"Aku tidak memerintahkan berpuasa di bulan sesudah bulan Ramadhan
kecuali di bulan Rajab dan Sya'ban." 

Hadis ini bersumber dari: Ahmad bin Ali bin Ahmad Al-Faqih, dari Abu
Amer Muhammad Al-Muqarri dari Ali bin Said Al-Askari, dari Umar bin
Syabah An-Numairi, dari Yusuf bin Athiyah dari Hisyam bin Hassan, dari
Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah.

Ibnu Abbas berkata bahwa Rasulullah saw berpuasa di bulan Rajab,
sehingga kami berkata beliau tidak berbuka dan berbuka…

Riwayat ini bersumber dari: Abul Hasan Muhammad bin Al-Husein bin
Dawud Al-Hasani, dari Abu Bakar Muhammad bin Ahmad, dari Abu Azhar
As-Salithi, dari Muhammad bin Abid dari Usman bin Hakim dari Said bin
Jubair, dari Ibnu Abbas.
(Fadhail Syahr Rajab: 498)

Keutamaan puasa di bulan Rajab
Abdul Aziz bin Said dari ayahnya, salah seorang sahabat Nabi saw, ia
berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
"Bulan Rajab adalah bulan yang agung, di dalamnya kebaikan
dilipatgandakan. Barangsiapa yang berpuasa satu hari di dalamnya, maka
ia seperti berpuasa satu tahun. Barangsiapa yang berpuasa tujuh hari,
maka akan ditutup baginya tujuh pintu neraka. Barangsiapa yang
berpuasa delapan hari, maka akan dibukakan baginya delapan pintu
surga. Barangsiapa yang berpuasa sepuluh hari, maka ia tidak memohon
sesuatu kecuali Allah memberinya. Barangsiapa yang berpuasa dua puluh
lima hari, malaikat memanggil dari langit: Dosa yang lalu telah
diampuni, maka mulailah berbuat kebajikan. Dan Barangsiapa yang
menambahnya, Allah akan menambah kebaikannya." 

Hadis ini bersumber dari: Abul Qasim Abdul Khaliq bin Ali Al-Muhtasib,
dari Abu Muhammad Ali bin Muhtaj Al-Kasyani, dari Abul Hasan Ali bin
Abdul Aziz Al-Baghawi, dari Ma'la bin Mahdi dari Usman bin Mathar
Asy-Syaibani, dari Abdul Ghafur, dari Abdul Aziz dari ayahnya, dia
salah seorang sahabat Nabi saw.
(Fadhail Syahr Rajab: 498)

Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata: "Barangsiapa yang berpuasa satu
hari di akhir bulan bulan Rajab ia akan diselamatkan dari siksaan yang
berat saat sakratil maut dan  azab kubur. Barangsiapa yang berpuasa
dua hari di akhir bulan ini ia akan diselamatkan di shirathal
mustaqim. Dan barangsiapa yang berpuasa tiga hari di akhir bulan ini
ia akan diselamatkan pada hari kiamat, hari yang sangat menakutkan."
(Mafatihul Jinan, bab 2 Keutamaan bulan Rajab)

Keutamaan puasa tiga hari berturut-turut
Anas bin Malik berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
"Barangsiapa yang berpuasa di bulan mulia hari Kamis, Jum'at dan
Sabtu, Allah mencatat baginya sebagai ibadah sembilan ratus tahun." 

Hadis ini bersumber dari: Ali bin Syuja' bin Muhammad Asy-Syaibani,
dari Umar bin bin Ahmad bin Ayyub Al-Baghdadi, dari Al-Husein bin
Muhammad bin Ufair Al-Anshari, dari Ya'qub bin Musa Al-Madani, dari
Anas bin Malik. (Fadhail Syahr Rajab: 500)

Keutamaan puasa pada hari Bi'tsah
Hari bi'tsah adalah hari Muhammad saw diangkat menjadi seorang nabi. 
Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
"Barangsiapa yang berpuasa ada hari kedua puluh tujuh bulan Rajab,
Allah mencatat baginya sebagai puasa enam bulan. Hari itu adalah hari
Jibril turun pada Muhammad saw, awal ia membawa risalah kepadanya." 

Hadis ini bersumber dari: Abu Sa'd As-Sa'di dari Abu Nashr Muhammad
bin Thahir Al-Adib, dari Muhammad bin Abdullah dari Habsyun bin Musa,
dari Ali bin Said dari Dhamrah bin Rabi'ah dari Ibnu Syudzab dari
Mathar Al-Warraq, dari Saher bin Hausyab dari Abu Hurairah. (Fadhail
Syahr Rajab: 500)

Masih banyak lagi hadis-hadis yang bersumber dari para sahabat Nabi
saw tentang keutamaan bulan Rajab. Adapun yang bersumber dari Ahlul
bait Nabi saw, akan kami sebutkan di bagian amalan praktis dan doa-doa
di bulan Rajab. Yang berminat silahkan berkunjung ke blog ini:
http://islampraktis.wordpress.com

Wassalam
Syamsuri Rifai

Amalan Praktis, shalat2 sunnah, doa-doa pilihan, dan artikel2 Islami,
foto tempat2 bersejarah, Asbabun Nuzul ayat2 dan hadis2 pilihan, klik
di sini:
http://syamsuri149.wordpress.com
http://shalatdoa.blogspot.com

Tafsir tematik, keutamaan surat2 dan ayat 2 Al-Qur'an:
http://tafsirtematis.wordpress.com

Audio shalawat tarhim, doa dan musik2 ruhani (mp3), dilengkapi tek dan
terjemahan, klik di sini:
http://syamsuri149.multiply.com

Adab dan doa2 pilihan haji dan umroh, amalan praktis dan lainnya, klik
di sini:
http://almushthafa.blogspot.com

Milis Keluarga Bahagia dan Shalat-doa: Amalan praktis, shalat2 sunnah,
doa2 pilihan, artikel2 Islami, iklik di sini:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa

Milis Feng Shui Islami: rahasia huruf dan angka, nama dan kelahiran,
rumus2 penting lainnya, dan doa2 khusus, klik di sini:
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami

Mobile Magazine, majalah iklan produk2 Hp dan elektronik. Alamat
Redaksi: Jl. Tebet Timur Dalam VII E No. 17 Jakarta Selatan 12820.
Phone : 62-21-835.2103. Download gratis klik di sini : 
http://www.mobile-indonesia.com


Kirim email ke