salamualaikum 
sudah lama tidak mendengar celotehannya mas yusa ini,,,,dilanjut terus
mas, menambah angin semliwir di warung KI yang kadang sepi kadang
ramai minta ampun 

wassalam
KnC
--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "Yusa" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Bercerai memang sangat teramat tidak mengenakkan, paling tidak
begitu kata beberapa orang yang sudah mengalami atau hampir
mengalaminya. Pantas kalau itu merupakan perkara yang dibenci Allah
Swt meskipun diijinkan karena bagaimana pun juga ini solusi bagi
ketidak-cocokan dalam berumah tangga.
> 
> "Siapa tahu itu jalan terbaik?!", kata seorang wanita suatu hari.
> 
> Yah bagaimana pun baiknya hal yang dibenci Allah Swt pasti
menimbulkan hal-hal yang akan berdampak pada pelakunya, sering kali
pelaku perceraian sendiri tidak bisa menerima akibat yang ditimbulkan
dari perceraian itu. Apalagi kalau sudah punya anak, cerai bukannya
memberikan solusi terbaik malah bisa-bisa menambah masalah dengan
meributkan siapa yang merawat anaklah, bapak anggap ibu kurang peduli
anaklah, ibu anggap bapak kurang peduli anaklah dsb.
> 
> Kalau tidak disikapi dengan hati-hati, perceraian menimbulkan rasa
paling benar dibanding pasangannya, lalu timbul rasa hitung-hitungan,
banding-membandingkan, merasa dia yang paling peduli dengan anak
sedang pasangannya tidak, hilang rasa simpati dan empati pada mantan
istri atau suaminya. Kalu sudah begini, beralasan bahwa itu demi anak,
padahal itu demi ego dia sendiri yang benci berlebihan pada mantannya.
> 
> Perselisihan dengan pasagan dalam rumah tangga memang biasa, wajar.
Sebesar apapun perkaranya, asal tidak terpikir dan terucap kata cerai
maka bisa diselesaikan. Tapi kalau salah satu diantara mereka sudah
terpikir untuk bercerai maka habis sudah, tamat, tidak ada
penyelesaian lagi kecuali perceraian. Masalah kecil jadi
dibesar-besarkan. Semua jadi "panas".
> 
> Kalu sudah "panas", hilanglah kenangan masa lalu yang indah saat
berkumpul dengan keluarganya. Yah bagaimana pun juga, semuanya sudah
terlambat untuk diulangi, tinggal disikapi dan diterima apa yang
terjadi. Kalau bisa menerima maka semua yang "panas" akan jadi lebih adem.
> 
> Allah Swt pasti punya rencana buat kita...
> 
> Salam, Yusa
> http://www.majlismajlas.blogspot.com
>


Kirim email ke