----- Original Message ----- 
From: Munawar 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, August 08, 2008 9:17 AM
Subject: < MJNY > Kiat-kiat memelihara Iman (Kolom : Ust. Syarifuddin Jatnika, 
Lc)


Kiat-kiat Memelihara Iman

( Kolom : Ust. Syarifuddin Jatnika, Lc )
Jum'at , 07 Agustus 2008


--------------------------------------------------------------------------------


  "Dan apabila dibacakan ayat-ayat Allah maka bertambahlah imannya."  ( QS. 
Al-Anfal, ayat 2 )

 Iman adalah mutiara yang tak ternilai harganya, dengan keimananlah hidup 
seseorang menjadi sangat berharga, dengan keimanan pula seluruh tingkah laku 
manusia dapat dikendalikan , karena ia merupakan motor penggerak jiwa. Dari 
hatilah manusia dapat dinilai baik buruknya. Ada beberapa faktor yang 
menyebabkan bertambahnya iman seseorang,  yaitu :



1.   Ilmu                                                                       
                                                  
Yakni ilmu yang dapat menyebabkan bertambahnya pengetahuan dan keyakinan, 
seperti apa yang pernah dikatakan oleh Jundub bin Abdullah Umar dan lainnya.  

 " Berilah kami ilmu tentang keimanan, berilah kami ilmu tentang Al-quran, maka 
iman kami pasti akan bertambah .." (Syarah Qosidah Ibnu Qoyyim, jilid I halaman 
141)

 Jadi yang dimaksud dengan ilmu disini adalah :

  a.. Ilmu yang berkaitan dengan Allah, Asma-asmaNya, sifat-sifatNya, seluruh 
perbuatan-Nya, dan segala nikmat-Nya. 
  b.. Ilmu yang berkaitan dengan Rasulullah SAW, akhlak-akhlak yang 
dicontohkan, manhaj hidup serta syari'atnya, serta perjalanan hidupnya dalam 
masalah ibadahnya, perjuangannya, dan muamalahnya. 
  c.. Ilmu yang berkaitan dengan kitabullah berikut dengan apa-apa yang 
dikandungnya, berupa berita-berita, contoh-contoh, hukum, I'tibar (pengajar), 
dan garis-garis pembeda.
Yang demikian itu dikarenakan asal (pokok) keimanan adalah ikrar kepada 
Uluhiyah Allah, hal-hal yang menyangkut sifat-sifat Rasulullah, risalah yang ia 
bawa, serta setiap yang datang kepadanya dari sisi Robb-Nya, dengan 
penggambaran secara global. Misalnya saja tentang kalimat syahadat, barangsiapa 
yang mengucapkan dengan penuh keyakinan, maka baginya telah memenuhi pokok 
keimanan. Akan tetapi tidaklah sama nilainya bagi si pengucap, jika dalam 
mengucapkannya disertai oleh makna serta ketentuan-ketentuannya secara rinci.

Tidaklah sama orang yang mengetahui secara rinci apa-apa yang diberitakan 
Rasulullah SAW perihal kejadian setelah mati (seperti adanya hari perhitungan, 
azab, kenikmatan abadi, dll) dibanding dengan orang yang tidak mengetahuinya. 
Kalau tingkat pemahaman syahadah membuahkan tingkat pemahaman yang berbeda, 
maka begitu juga dengan tingkat pemahaman akhirat. Tidak sama (tingkat 
keimanan) mereka yang memahami akhirat sampai kepada hal-hal yang terjadi 
didalamnya, seperti : kebangkitan dan dikumpulkannya setelah mati, pembalasan, 
pembacaan catatan amal, perhitungan, telaga, surga, neraka, dll  jika 
dibandingkan dengan mereka yang memahami akhirat hanya sebatas garis besarnya 
saja. Begitu juga tidak sama mereka yang mengetahui Siroh perjuangan Rasulullah 
dan segala apa yang menyertai beliau sehingga membawa kesempurnaan pada 
dirinya, jika dibandingkan dengan orang-orang yang hanya mengetahui masalah itu 
secara garis besar. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: 

"Dan demikian (pula) antara manusia, binatang-binatang melata dan 
binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan 
jenisnya).Sesungguhnya yang hanya takut kepada Allah diantara hamba-hambaNya 
hanyalah para ulama.Sesungguhnya Allah maha perkasa lagi maha pengampun. " (QS. 
Faathir, ayat : 28)

" (Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung ataukah yang beribadat 
diwaktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) 
akhirat dan mengharapkan rahmat Robb-nya ? Katakanlah adakah sama orang yang 
mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui ? sesungguhnya orang yang 
berakallah yang dapat menerima pelajaran." 
(QS. Az-Zumar : 9)



2.  Amal perbuatan               

Yang dimaksud disini adalah memperbanyak amal-amal shaleh serta memperdalam 
ketaatan sehingga menambah keyakinan dan memperkokoh keimanan, serta 
memperkecil amal-amal yang jelek dan menghindari dari hal-hal yang dapat 
melemahkan iman. Betapa banyak manusia yang telah terjerumus kepada kemaksiatan 
besar bahkan sampai kepada kemungkaran yang menghalalkan darah serta 
mendustakan Rasulullah sehingga mereka masuk kepada golongan durjana (dzhalim) 
fasik dan masuk kepada kekafiran. Oleh karena itu kita harus memohon kepada 
Allah agar dibersihkan dari segala amalan diatas dan senantiasa berada dalam 
lindungan-Nya. 
Yang demikian itu adalah asas (prinsip) keimanan kepada Allah, sebagaimana kita 
ketahui bersama bahwa didalamnya harus mencakup pengikraran diri untuk 
mentauhidkan-Nya secara Uluhiyah, serta kesediaan untuk ikhlas beribadah hanya 
kepada-Nya. Ikrar dan pengenalan dalam hal ini, ada 2 jenis :

  a.. Pengakuan secara ilmu pengetahuan, dengan disertai membenarkannya. 
  b.. Pengakuan secara alamiyah dengan mentaati apa-apa yang diketahuinya dan 
beradaptasi dengan ketentuan serta kewajiban yang terkandung didalamnya.

Maka barang siapa yang I'tiraf hanya sebatas pada cara yang pertama (sekedar 
ilmu), maka baginya termasuk lemah iman. Oleh karena itu dengan kemampuan yang 
ada, seseorang harus berusaha untuk memperkokoh imannya dengan meningkatkan- 
ketaatannya. Jadi keimanan itu hanya akan sempurna jika kedua pendekatan iman 
tersebut dipenuhi secara seksama.

3.  Zikir dan Fikir 

Yang dimaksud dengan zikir adalah mengingat Allah beserta sifat-sifatNya, 
apa-apa yang menyangkut keagungan-Nya dan kebesaran-Nya, membaca kalam-Nya 
serta ayat-ayatNya. Kemudian selain itu juga harus berusaha memperkecil segala 
hal yang membawa dampak kealpaan atau kelalaian kepada Allah. Umar Ibnu Khattab 
senantiasa tak henti-hentinya mengingatkan kepada para sahabat untuk senantiasa 
berzikir kepada Allah SWT untuk menambah kualitas imannya.

 Diriwayatkan dari Abu Ja'far dari kakeknya Umar bin Khubaib dan dia menerima 
dari Rasulullah. "Rasulullah SAW bersabda : "iman itu bertambah dan berkurang," 
lalu ia bertanya kepada beliau : apa gerangan wahai Rasulullah yang dapat 
menambahnya dan yang menguranginya ? Jawab Rasulullah "Jika kita mengingat dan 
memuji-Nya, mensucikan-Nya dan senantiasa bertasbih pada-Nya, maka disitulah 
iman akan bertambah kualitasnya, dan jika kita melupakan atau lalai kepada-Nya 
maka disitulah iman jadi berkurang" Abdullah bin Rowahah memegang tangan salah 
satu sahabatnya seraya berkata "Bangkitlah sejenak bersama kami, marilah duduk 
di majlis zikir." (Syarah Qosidah Ibnul Qoyyim jilid II hal. 140-141).


Dan hal ini sesuai dengan apa yang diberitakan oleh Allah SWT kepada kita, 
bahwa diantara sifat-sifat orang mu'min itu adalah senantiasa berzikir kepada 
Allah, baik dalam keadaan berdiri, duduk maupun dalam keadaan berbaring. 

 " Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam 
dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal."(QS. Ali-Imron, ayat : 
190)

 " Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam 
keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi, 
(seraya berkata): "Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan 
sia-sia, Maha suci engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka ." (QS. 
Ali-Imron, ayat : 191)

 Adapun yang dimaksud dengan fikir ialah suatu aktivitas yang mengacu pada 
renungan terhadap ciptaan Allah dengan memikirkan yang ada pada 
ciptaan-ciptaanNya, serta memandang kepada tanda-tanda-Nya, dan mu'jizat-Nya, 
sehingga dari aktivitas yang demikian itu akan didapat buah iman kepada Allah, 
yaitu merasakan keagungan-Nya, kekuasaan-Nya, keagungan sifat-sifat-Nya, serta 
keagungan perbuatan-perbuatanNya. Cara memandang yang demikian itulah yang 
disebut  "Tafkir"  dan  "I'tibar".

Perhatian indrawi terhadap ciptaan-ciptaan Allah yang terbentang dihadapan 
kita, yakni berupa alam semesta serta seluruh isinya, dan fenomena-fenomena 
yang terjadi didalamnya,walau hanya secara garis besarnya saja sudah cukup 
memberi kesan akan keagungan sifat-sifat serta perbuatan-perbuatanNya, dan ini 
jelas berpengaruh mempertinggi iman kita.

Namun ada sebagian orang yang tidak dapat menangkap makna yang terkandung dari 
alam dan fenomenanya ini.Mereka menganggap semuanya sepi, bisu, dan buta, dan 
sedikitpun hatinya tidak terbetik untuk menghubungkan keunikan dan keagungan 
alam serta keagungan penciptaan-Nya. Mereka sama sekali tidak bisa terlepas 
dari kenikmatan duniawi dan syahwat, mereka itulah orang-orang yang kafir dan 
yang lemah imannya.

Sedangkan mereka yang membaca ini dengan sungguh- sungguh dan ikhlas, didapati 
disana keagungan Allah beserta kebesaran dan kekuasaan-Nya, kelihaian 
pengaturan-Nya sehingga semakin bertambahlah iman dan keyakinan mereka.

Mereka itulah Ulil Albab, yaitu mereka yang selalu mengingat Allah dalam 
keadaan bagaimanapun, mereka selalu bertasbih serta memohon dijauhkan dari 
siksa neraka, sedangkan mereka yang tidak bisa menangkap maksud dari alam dan 
fenomena yang terjadi, Allah mengumpamakan dalam ayat-Nya:

"Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api 
itu menerangi sekelilingnya, Allah hilangkan cahaya yang menyinari mereka, dan 
membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat . Mereka itu tuli, bisu, 
dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali ke jalan yang benar." 
(QS. Al-Baqarah, ayat : 17-18)



Wallahu'alam bishowab.

Masjid Jami' Nurul Yaqin (MJNY)
www.nurulyaqin.org  -  menebar dakwah, menjalin ukhuwah

--------------------------------------------------------------------------------

=================================================
Rasulullah SAW bersabda: 
"Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya,
sungguh aku bermaksud hendak menyuruh orang-orang mengumpulkan kayu bakar, 
kemudian menyuruh
seseorang menyerukan adzan, lalu menyuruh seseorang pula untuk menjadi imam 
bagi orang banyak. 
Maka saya akan mendatangi orang-orang yang tidak ikut berjama'ah, 
lantas aku bakar rumah-rumah mereka." 
(HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA).

=================================================
Salurkan Zakat, Infaq dan Sodaqoh (ZIS) anda 
ke Bank Syariah Mandiri, Capem Cikarang
Acc/No : 005-017-6791 
Acc/Name : DKM Masjid NURUL YAQIN
Hotline Bendahara MJNY : 0816-1894727
Hotline Koord. Komitmen Bulanan : 021-70911172
Website : www.nurulyaqin.org
Email : [EMAIL PROTECTED]
=================================================


<<Allah1.JPG>>

Kirim email ke