WANITA juga MANUSIA (3

Pada dasarnya, baik itu di dalam Al-Qur'an ataupun Sunnah (hadits), masalah 
khithab (ajakan atau seruan) dialamatkan kepada laki-laki dan wanita secara 
bersama-sama, mulai dari penetapan martabat manusia sampai pada tanggung 
jawabnya dalam bidang pidana. Dengan catatan, adanya beberapa perbedaan yang 
sifatnya terbatas, namun telah ditetapkan dengan terang dan jelas oleh Allah. 
Pokok dari semuanya adalah persamaan, adapun perbedaan terletak pada 
pengecualian dari yang pokok. Setiap upaya yang mengarah pada penghapusan yang 
pokok merupakan kekeliruan besar yang berlawanan dengan syariat. 
      
Mengenai ketetapan persamaan antara laki-laki dan wanita, Imam Ibnu Rusyd 
berkata : "Yang asal adalah bahwa hukum keduanya (laki-laki dan wanita) itu 
sama, kecuali ada ketetapan tentang perbedaan yang sesuai dengan syariat."
Kadang-kadang dalam satu ajakan atau seruan laki-laki dan wanita disebutkan 
bersamaan. Hal itu merupakan karunia Allah sebagai penegasan tentang persamaan 
laki-laki dengan wanita.
      
Di dalam Al-Qur'an banyak ayat yang membicarakan tentang wanita. Al-Qur'an 
memandang, bahwa laki-laki dan wanita dari asal yang sama, Allah SWT berfirman: 
"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu 
dari diri yang satu, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya, dan daripada 
keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan 
bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling 
meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya 
Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (an-Nisa': 1)

Al-Qur'an juga memberikan tanggung jawab kemanusiaan kepada wanita. Allah SWT 
berfirman: 

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan 
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang 
yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan 
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): 'Ya 
Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, 
maka peliharalah kami dari siksa neraka. Ya Tuhan kami, sesungguhnya 
barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau 
hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun. Ya 
Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar seruan yang menyeru kepada iman, 
(yaitu): "Berimanlah kamu kepada Tuhanmu", maka kami pun beriman. Ya Tuhan 
kami, ampunilah bagi kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami 
beserta orang-orang yang berbakti. Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah 
Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau, dan 
janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak 
menyalahi janji.' Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan 
berfirman): 'Sesungguhnya aku tidak mensia-siakan amal orang-orang yang beramal 
di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah 
keturunan dari sebagian yang lain. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir 
dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang 
dibunuh, pastilah akan Kuhapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku 
masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya sebagai 
pahala dari sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik." (Ali Imran: 
190-195).

"Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita 
sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka 
tidak dianiaya walau sedikit pun." (an-Nisa': 124)

"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam 
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang 
baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang 
lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (an-Nahl: 97)
       
 "Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia tidak akan dibalas 
melainkan sebanding dengan kejahatan itu, dan barangsiapa yang mengerjakan amal 
yang saleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, 
maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezeki di dalamnya tanpa hisab." 
(al-Mu'min: 40)
      
Kezaliman-kezaliman ala jahiliah dimasa lalu sebelum kedatangan islam kerap 
menimpa wanita, diantaranya adalah orang tua merasa susah dan senantiasa murung 
jika yang dilahirkan adalah bayi perempuan, pemeliharaan wanita sebagai makhluk 
yang hina, atau penguburan hidup-hidup bayi wanita karena merasa malu dan takut 
miskin. Lalu Alllah SWT memperingatkan bahwa hal itu suatu keburukan.
      
Dalam hal ini, Allah SWT berfirman:
"Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak 
perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia 
menyembunyikan dirinya dari orang banyak disebabkan buruknya berita yang 
disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan 
ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah 
buruknya apa yang mereka tetapkan itu." (an-Nahl: 58-59) 

 
"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang 
akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh 
mereka adalah suatu dosa yang besar." (al-Isra': 31)

 
"Apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya karena dosa 
apakah dia dibunuh." (at-Takwir: 8-9)

 
Al-Qur'an juga memberikan kabar gembira tentang pembebasan wanita dari 
pengharaman sesuatu yang baik-baik. Allah SWT berfirman: "Dan mereka 
mengatakan: 'Apa yang dalam perut binatang ternak ini adalah khusus untuk 
laki-laki kami dan diharamkan atas wanita kami,' dan jika yang dalam perut itu 
dilahirkan mati, maka laki-laki dan wanita sama-sama boleh memakannya. Kelak 
Allah akan membalas mereka terhadap ketetapan mereka. Sesungguhnya Allah Maha 
Bijaksana lagi Maha Mengetahui." (al-An'aam: 139)
      
Dijaman jahiliah, wanita bahkan juga dijadikan sebagai suatu benda yang dapat 
diwariskan, sehingga sangat menyempitkan kebebasannya dalam masalah perkawinan, 
Setelah Islam datang Allah SWT melarang kebiasaan tersebut dengan firmannya : 
"Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan 
jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil 
kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila 
mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara 
patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena 
mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan 
yang banyak." (an-Nisa': 19)
      
Dalam ayat lainnya Allah SWT menegaskan kepada siapa laki-laki diharamkan untuk 
menikah (incest), dalam firmannya : 
"Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu, 
terkecuali pada masa yang telah lampau. Sesungguhnya perbuatan itu amat keji 
dan dibenci Allah dan seburuk-buruk (jalan yang ditempuh). Diharamkan atas kamu 
(mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudara bapakmu yang 
perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari 
saudara-saudaramu yang lelaki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang 
perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu 
istrimu (mertua); anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaan kamu dari istri 
yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan 
sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan 
bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam 
perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa 
lampau. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (an-Nisa': 
22-23)
      
Dalam Hadits Sahih disebutkan: "Tidak boleh dihimpunkan (dalam perkawinan) 
antara seorang perempuan dengan saudara perempuan bapaknya, juga tidak boleh 
antara seorang perempuan dengan saudara perempuan ibunya." (HR Bukhari dan 
Muslim)

Pembedaan karakter wanita ditegaskan di dalam Al-Qur'an disamping keberadaan 
laki-laki, Allah SWT berfirman :
"Demi malam apabila menutupi (cahaya siang) dan siang apabila terang benderang, 
dan penciptaan laki-laki dan perempuan, sesungguhnya usaha kamu memang 
berbeda-beda." (al-Lail: 1-4) 

"Maka Kami berkata: 'HaiAdam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan 
bagi istrimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua 
dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. Sesungguhnya kamu tidak akan 
kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang, dan sesungguhnya kamu tidak 
akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya.' 
Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata. 'Hai Adam, 
maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan 
binasa?' Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu tampaklah bagi 
keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun 
(yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia. Kemudian 
Tuhannya memilihnya maka Dia menerima tobatnya dan memberinya petunjuk. Allah 
berfirman: 'Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama sebagian kamu menjadi 
musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, 
lalu barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan 
celaka.'" (Thaha: 117-123)

"Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada 
sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (Karena) bagi orang 
laki-laki ada bagian daripada apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada 
Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala 
sesuatu." (an-Nisa': 32)

 
"Hai orang-orangyang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang 
lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka 
(yang mengolok-olokkan), dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) 
wanita-wanita yang lain (karena) boleh jadi wanita (yang diperolok-olokkan) 
lebih baik daripada wanita (yang mengolok-olokkan) dan janganlah kamu panggil 
memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk buruk panggilan ialah 
(panggilan) yang buruk sesudah iman, dan barangsiapa yang tidak bertobat. maka 
mereka itulah orang-orang yang zalim." (al-Hujurat: 11)
        
"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan 
yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan 
ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa 
mendurhakaiAllah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang 
nyata." (al-Ahzab: 36)

 
"Merekalah orang-orang yang kafir yang menghalangi kamu dari masuk Masjidil 
Haram dan menghalangi hewan kurban sampai ke tempat (penyembelihan)-nya. Dan 
kalau tidaklah karena laki-laki yang mukmin dan perempuan-perempuan yang mukmin 
yang tiada kamu ketahui, bahwa kamu akan membunuh mereka yang menyebabkan kamu 
ditimpa kesusahan tanpa pengetahuan (tentulah Allah tidak akan menahan tanganmu 
dari membinasakan mereka). Supaya Allah memasukkan siapa yang dikehendaki-Nya 
ke dalam rahmat-Nya. Sekiranya mereka tidak bercampur baur, tentulah Kami akan 
mengazab orang-orang kafir di antara mereka dengan azab yang pedih." (al-Fath: 
25)

 
"Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan 
kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu, bahkan 
ia adalah baik bagimu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari 
dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian 
yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar. 
Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mukminin dan 
mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) 
berkata: 'Ini adalah suatu berita bohong yang nyata.'" (an-Nur: 11-12)

 
"Ya Tuhanku, ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan 
beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah 
Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan." (Nuh: 28)

 
"Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (yang Haq) melainkan Allah 
dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki 
dan perempuan, dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu." 
(Muhammad: 19)

 
"Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang 
mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya; laki-laki dan 
perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan 
perempuan yang khusyu, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan 
perempuan yang puasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, 
laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah 
menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar." (al-Ahzab: 35)

 
"Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan 
meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik niscaya akan dilipatgandakan 
(pembayarannya) kepada mereka, dan bagi mereka pahala yang banyak." (al-Hadid: 
18)
 
"Allah menjanjikan kepada orang-orang yang mukmin lelaki dan perempuan (akan 
mendapat) surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di 
dalamaya dan (mendapat) tempat-tempatyang bagus di surga 'Adn. Dan keridhaan 
Allah adalah lebih besar: itu adalah keberuntungan yang besar." (at-Taubah: 72)

 
"Supaya Dia memasukkan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan ke dalam 
surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dan 
supaya Dia menutupi kesalahan-kesalahan mereka. Dan yang demikian itu adalah 
keberuntungan yang besar di sisi Allah." (al-Fath:5)
       
"(Yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, 
sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, 
(dikatakan kepada mereka): 'Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) 
surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai yang kamu kekal di dalamnya. 
Itulah keberuntungan yang banyak.'" (al-Hadid: 12)

 
"Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang 
lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang 
ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, 
maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah 
orang-orang yang fasik. Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan 
perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahanam. Mereka kekal di 
dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka; dan Allah melaknati mereka; dan bagi 
mereka azab yang kekal." (at-Taubah: 67-68)

 
"Dan supaya Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan 
orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk 
terhadap Allah. Mereka akan mendapat giliran (kebinasaan) yang amat buruk dan 
Allah memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka 
Jahanam. Dan (neraka Jahanam) itulah sajahat-jahat tempat kembali." (al-Fath: 6)

 
"Sehingga Allah mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan 
orang-orang musyrikin laki-laki dan perempuan, dan sehingga Allah menerima 
tobat orang-orang yang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan adalah Allah Maha 
Pengampun lagi Maha Penyayang." (al-Ahzab: 73)

 
"Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada 
orang-orang yang beriman. 'Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebagian 
dari cahayamu.' Dikatakan (kepada mereka): 'Kembalilah kamu ke belakang dan 
carilah sendiri cahaya (untukmu). 'Lalu diadakan di antara mereka dinding yang 
mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari 
situ ada siksa." (al-Hadid: 13)

 
"Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah 
berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan 
masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu 
bakar, yang di lehernya ada tali dari sabut." (al-Lahab: 1-5)


Di dalam Al-Qur'an Allah SWT juga memberikan contoh kemandirian dan kebebasan 
Wanita untuk memilih antara beriman dan kufur, Allah SWT berfirman: 
"Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. 
Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang 
hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat 
kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka 
sedikit pun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): 'Masuklah ke 
neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka).' Dan Allah membuat istri 
Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: 'Ya 
Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan 
selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum 
yang zalim.' Dan Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami 
tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami; dan dia membenarkan 
kalimat-kalimat Tuhannya dan Kitab-Kitab-Nya; dan adalah dia termasuk 
orang-orang yang taat." (at-Tahrim: 10-12)

Kirim email ke