asooyy... elpiji naek, sembako naek, semua-nya naek... kayaknya merupakan
indikasi bahwa semua rakyat (kelihatannya) sejahtera, selamat dan terima
kasih buat para pemerintah dengan janji2 palsu sewaktu kampanye...*

Hari Ini Elpiji Naik! *

Senin, 25 Agustus 2008 | 06:02 WIB

*JAKARTA, SENIN *- Hari Senin (25/6) ini, PT Pertamina (Persero) rencananya
kembali menaikkan harga jual elpiji kemasan 12 kg, setelah bulan lalu
perusahan minyak milik negara ini menaikkan harga gas yang banyak
dipergunakan rumah tangga ini. Pertamina juga menaikkan elpiji kemasan 50
kg. Sedangkan untuk kemasan 3 kg tetap tidak dinaikkan.

Menurut Kepala Humas Pertamina Wisnuntoro elpiji kemasan 12 kg naik 9,5
persen dari Rp 5.250 per kg menjadi Rp 5.750 per kg. Sehingga harga per
tabung naik dari Rp 63.000 menjadi Rp 69.000. Sedangkan untuk elpiji 50 kg,
Pertamina mengurangi diskon dari sebelumnya 15 persen menjadi 10 persen atau
dari harga Rp 6.878 per kg menjadi Rp 7.255 per kg. Sehingga, harga elpiji
kemasan 50 kg naik dari Rp 343.900 per tabung menjadi Rp 362.750 per tabung.

Menurut Wisnuntoro, kenaikan harga jual elpiji tersebut perlu dilakukan
karena Pertamina masih menanggung kerugian dalam bisnis elpiji. "Dengan
kenaikan sekarang pun, Pertamina masih rugi dalam penjualan elpiji 12 kg dan
50 kg sebesar Rp 6,5 triliun per tahun," katanya.

*Elpiji 12 kg bisa Rp 136 ribu*

Pertamina jua berencana akan terus menaikkan harga elpiji 12 kg sebesar Rp
500 per bulan hingga mencapai harga keekonomian pada Rp 11.400 per kg. Nilai
tersebut berdasarkan harga rata-rata elpiji di pasar internasional tahun
2008 ini dengan mengacu CP Aramco sebesar 858 dollar AS per metrik ton  atau
harga keekonomian Rp 11.400 per kg. Bila rencana itu benar-benar
dilaksanakan, maka  harga elpiji untuk tabung 12 kg akan mencapai sekitar Rp
136.800 per tabung.

Pada 1 Juli 2008 lalu, Pertamina telah menaikkan harga elpiji tabung 12 kg
dari Rp 51.000 menjadi Rp 63.000 per tabung atau dari Rp 4.250 menjadi Rp
5.250 per kg.

*Tidak tepat*

Sementara pengamat energi Pri Agung Rakmanto mengungkapkan, rencana
kenaikkan harga elpiji 12 kg menjelang puasa mencerminkan sikap Pertamina
yang mementingkan diri sendiri.  "Meskipun argumen bahwa harga menuju
keekonomian mungkin saja tepat," sebutnya seperti dikutip Antara.

Menurut dia, tindakan Pertamina menaikkan harga elpiji secara berturut-turut
serta tanpa sosialisasi terlebih dahulu merupakan hal yang tidak tepat.
"Apalagi dilakukan justru ketika kecenderungan harga minyak sedang turun
sepert sekarang ini," katanya.

*
EDJ*

http://kompas.co.id/read/xml/2008/08/25/06024029/segera.audit.Pertamina


*BPK Ungkap Sisi Gelap Sektor Minyak dan Gas*
*Potensi Penyimpangan Mencapai Triliunan Rupiah*


Jumat, 22 Agustus 2008 | 00:21 WIB

Jakarta, Kompas - Badan Pemeriksa Keuangan melaporkan kepada Panitia Angket
Dewan Perwakilan Rakyat bahwa pengelolaan minyak dan gas masih banyak sisi
gelapnya.

Berdasarkan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), potensi penyimpangan di
sektor migas mencapai triliunan rupiah.

Padahal, audit yang dilakukan BPK baru bersifat permukaan. Audit atas biaya
pemulihan (cost recovery) baru dilakukan pada 2002, sedangkan audit atas
subsidi BBM baru dilakukan pada 2005.

Anggota BPK, Udju Djuhaeri, menyampaikan hal itu dalam rapat Panitia Angket
DPR yang berlangsung terbuka di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (21/8). Rapat
dipimpin Ketua Panitia Angket Zulkifli Hasan dari Fraksi Partai Amanat
Nasional

"Banyak hal dalam pengelolaan migas itu darkside, gelap," kata Udju dalam
rapat.

Dia juga menunjukkan bahwa pada 24 Juli 2008 BPK telah mengirim surat kepada
Kepala Kepolisian Republik Indonesia tentang "Hasil Pemeriksaan BPK terhadap
Volume BBM Bersubsidi yang Diduga Mengandung Penyimpangan".

Dalam surat itu, antara lain, disebutkan terjadi penyaluran solar bersubsidi
ke kapal berbendera asing untuk tujuan ke luar negeri sebanyak 24.000 liter.
Ada juga penyaluran solar bersubsidi ke pihak-pihak yang tidak layak
sebanyak 1,12 juta liter. Total kasus yang dilaporkan sebanyak sembilan
kasus.

Kepala Seksi BPPU Migas BPK Wasito dalam rapat tersebut juga memaparkan
adanya perhitungan tidak akurat pada biaya pemulihan. Ada juga biaya yang
tak dapat diperhitungkan sebagai cost recovery, tetapi dimasukkan sebagai
ongkos pemulihan tersebut. BPK juga mengidentifikasi ada kelemahan klausul
dan pelaksanaan kontrak kerja sama.

Pada tahun 2004, berdasarkan temuan BPK, koreksi biaya pemulihan yang telah
disetujui 3.453.688,27 dollar AS, sedangkan yang masih perlu pembahasan
lanjutan 2.458.631.231,52 dollar AS dan Rp 10.332.462.469 miliar.

Sementara itu, pada tahun 2005, temuan koreksi yang disetujui 11.659.798,45
dollar AS dan Rp 739.525.000. Sedangkan yang masih perlu pembahasan
651.000.685,86 dollar AS dan Rp 46.983.015.071,97.

BPK juga menemukan kesalahan perhitungan harga patokan untuk penghitungan
subsidi; adanya ketidaktepatan pengenaan Pajak Bahan Bakar Kendaraan
Bermotor dalam penyaluran subsidi jenis BBM tertentu, serta adanya
penyaluran subsidi jenis BBM tertentu yang tidak tepat sasaran. Nilai
koreksi subsidi jenis BBM tertentu tahun 2006 adalah Rp 1.169,55 miliar,
sedangkan tahun 2007 Rp 6.603,36 miliar.

*Rapat tertutup*

Rapat tersebut semula akan diadakan secara tertutup. Begitu membuka rapat,
Zulkifli langsung menyatakan rapat terutup. Namun, setelah beberapa anggota
memprotes, akhirnya rapat dinyatakan terbuka untuk umum.

Eva Kusuma Sundari dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan adalah
yang memelopori meminta rapat diadakan terbuka karena masih bersifat meminta
keterangan. Berdasarkan keputusan rapat Panitia Angket sebelumnya, yang
dinyatakan tertutup hanyalah rapat untuk pemeriksaan saksi.

Dalam rapat kemarin, setelah mendengarkan keterangan BPK, hampir semua
anggota Panitia Angket meminta BPK melengkapinya dengan data-data yang lebih
mendalam.

Rapat juga menyepakati untuk mengundang kembali BPK pada 28 Agustus. Dalam
rapat pekan depan, BPK juga menyampaikan keterangan sudah dalam status
sebagai saksi dan akan diangkat sumpah lebih dahulu. (sut)
*http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/08/22/00214245*<http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/08/22/00214245>

-- 
Aldo Desatura (R) & (c)

========
" Lebih mudah memaafkan orang yang salah daripada yang benar .... "

" Kekuasaan akan berjalan baik bila dipercayakan kepada orang yang tidak
mencarinya sebab dia akan berusaha menjalankan sebaik mungkin.. " Prof.
Albus Dumbledore

Kirim email ke