---------- Forwarded message ----------
From: syauqi yahya


      Mengenal Makanan Manis Favorit Berbuka Puasa 



      Rabu, 10 November, 2004 oleh: Siswono
      Mengenal Makanan Manis Favorit Berbuka Puasa
      Gizi.net - ETAPA nikmatnya saat berbuka puasa, kita makan kurma atau 
minum seteguk air. Lagi pula, secara kesehatan keduanya pun dapat segera 
memulihkan kondisi lemah tubuh kita. Jadi, prinsip makanan buka puasa ini 
sangat dianjurkan menggunakan makanan yang mudah cerna, hingga tidak merepotkan 
kerja lambung yang telah beristirahat demikian lama. 

      Selain faktor itu, sebaiknya makanan yang kita makan saat berbuka puasa 
adalah memiliki nilai kalori tinggi agar stamina tubuh kita segera pulih dan 
mengandung air sebagai pengganti cairan yang banyak terbuang seharian. 
Pokoknya, makanan pembuka itu dapat dikatakan sebagai "makanan manis". Dan 
untuk kondisi saat ini makanan tersebut banyak macamnya, di antaranya kurma dan 
kolak. 

      Berpuasa menjadikan tubuh manusia sehat dan terhindar dari gejala-gejala 
penyakit. Makanan manis adalah di antara petunjuk yang bisa kita lakukan agar 
kita sehat di saat puasa. Apa buktinya?

      Puasa akan berdampak pada sebuah sel-sel tubuh di mana reaksi-reaksi 
biokimiawi berlangsung. Di kala alat pencernaan beristirahat, energi yang 
dibutuhkan diambil dari cadangan karbohidrat dan timbunan lemak. Zat gizi yang 
masuk diubah menjadi molekul-molekul yang sangat kecil, kemudian diserap dan 
masuk dalam darah, diteruskan ke sel-sel. Bahan karbohidrat diserap dalam 
bentuk glukosa. Sedangkan lemak diserap dalam bentuk asam lemak. 

      Selanjutnya, glukosa dan lemak dibawa darah ke hati, otak, dan otot untuk 
membentuk energi. Melalui rantai reaksi yang sangat panjang dihasilkan energi 
CO2. Jika orang makan berlebihan maka kelebihan glukosa akan bergabung 
membentuk cadangan glikogen. Cadangan ini digunakan sewaktu orang berpuasa.

      Selama berpuasa (+/- 14 jam) kebutuhan energi diambil dari cadangan 
glikogen dan lemak. Pada siang hari lemak terus-menerus mengalami perombakan 
sehingga alat-alat tubuh yang dilapisi lemak dapat bernapas dengan lega dan 
timbunan lemak yang berbahaya dapat digunakan dan tergeser. Berikutnya, pada 
malam hari kita makan. Di sinilah terjadi lagi penyimpanan zat-zat energi. 
Seandainya perombakan dan penyimpanan ini terjadi sebulan penuh, tentunya akan 
terjadi proses penggantian yang terus-menerus. Dan hasilnya akan terjadi 
peremajaan sel.

      Untuk bagian otak, lain lagi. Kita tahu, otak terdiri dari jaringan lipid 
atau lemak. Dan lemak di otot berbeda dengan lemak di otak. Bila jaringan lemak 
di otak ini juga ikut terkuras, maka terjadi kerusakan pada jaringan otak. 
Energi untuk otak semuanya berasal dari zat gula. 

      Selama berpuasa zat gula ini datang dari hati. Dan kalau cadangan zat 
gula di hati habis, hati mencoba mengolah zat-zat lain menjadi zat gula untuk 
otak. Atas dasar inilah, mungkin mengapa kita disunahkan untuk cepat makan 
makanan yang manis-manis pada saat berbuka puasa.


      Makanan Manis 

      Pada umumnya umat Islam yang sedang saum banyak yang menyunahkan untuk 
memakan buah kurma masak terlebih dulu sebelum memakan makanan lainnya. Hal itu 
sesuai dengan anjuran para ulama, "Makanlah buah kurma 1-2 buah sebelum memakan 
makanan lainnya pada saat berbuka puasa."

      Buah kurma (Phoenix dactylifera) memiliki bentuk silindris, warnanya 
kuning hingga cokelat kemerahan. Dagingnya tebal, membalut sebutir biji. 
Kondisi kulit yang tipis membuat daging buahnya mudah dimasuki ragi dari udara, 
selanjutnya memfermentasi karbohidrat. Saking tingginya kadar gula, buah ini 
tidak perlu pengawet lagi. Pengeringan biasanya dilakukan oleh matahari. 

      Kandungan kalori kurma cukup tinggi (317 kal/100 gr), sehingga sangat 
cocok untuk memulihkan stamina yang anjlok. Kalori yang dihasilkan mayoritas 
berasal dari karbohidrat. 

      Selain sebagai "bahan bakar" utama tubuh, fungsi lain zat itu adalah 
mencegah terjadinya oksigen lemak yang tidak sempurna sehingga menghasilkan 
bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam 
beta-hidroksi-butiran, yang dibentuk dalam hati dan dikeluarkan melalui urine 
dengan mengikat basa berupa ion natrium; dapat menyebabkan ketidakseimbangan 
natirum dan dehidrasi, ketosis atau asidosis yang dapat merugikan tubuh.

      Buah kurma ini, selain mengandung karbohidrat, kurma yang masaknya 
terdapat serat. Semakin dikeringkan nilainya kemungkinan bisa semakin tinggi 
karena terbentuk resistant starch. Termasuk dalam kategori ini adalah selulosa 
dan hemiselulosa dari dinding sel tanaman, serta pektin dan gummy, yang 
merupakan komponen nonstrukral sel tanaman. Kandungan selulosa amat berguna 
untuk mengatur peristatik usus, sedangkan hemiselulosa dan pektin mampu 
menyerap banyak air dalam usus besar sehingga memberi bentuk pada sisa makanan 
yang akan dikeluarkan.

      Unsur lain yang tidak boleh dilupakan dari kurma adalah fosfor (mineral 
terbanyak kedua dalam tubuh setelah kalsium) yang merupakan unsur pokok asam 
nukleat dan membran sel; menjadi faktor esensial pada seluruh reaksi 
pembentukan energi dalam sel; juga sebagai komponen berbentuk kristal dari 
tulang rangka.


      Kolak Menu Favorit Makanan Manis

      Salah satu menu favorit keluarga saat puasa di bulan Ramadhan adalah 
kolak. Adapun bahan menu kolak yang sering digunakan adalah pisang, labu, 
kolang-kaling, dan lainnya. 


      Buah Pisang

      Tanaman golongan famili Musaceae yang bernama latin Musa paradisiaca ini 
sebagai pembuka dan kerap kali 'direnangkan' dalam kolak. Tanaman pisang ini 
memiliki banyak varietas. Nilai kalori pisang adalah antara 68-146 kalori/100 
gr dengan b.d.d. 70-85 %. Seratnya terdiri dari selulosa, pektin, dan 
hemiselulosa yang dapat diandalkan untuk menurunkan kolesterol darah, 
melindungi jantung, serta dijadikan wahana pertumbuhan bakteri baik dalam 
saluran pencernaan. 

      Sementara itu, kandungan mineral dari pisang yang menonjol adalah kalium. 
Sebuah pisang kira-kira memiliki 440 mg. Kalium berfungsi antara lain untuk 
menjaga keseimbangan air dalam tubuh, kesehatan jantung, menurunkan tekanan 
darah, dan membantu pengiriman oksigen ke dalam otak. Kelebihan lainnya, 
seperti diungkap Yin-Fang dan Cheng-Jun dalam Fruits as Medicine, adalah 
menghindarkan konstipasi, tenggorokan kering dan susah menelan, hemoroid hingga 
tak jarang terjadi perdarahan, hipertensi, paru-paru rasa terbakar disertai 
sesak napas dan batuk-batuk, nyeri bengkak, seperti bisul, sakit pada waktu 
bangun pagi, setelah mabuk berat. 


      Buah Labu 

      Berbagai jenis makanan dari labu sesungguhnya tidak asing bagi masyarakat 
di berbagai daerah. Di Sumatera Barat yang terkenal kerativitasnya dalam 
memasak, labu telah dibuat menjadi berbagai jenis makanan yang menarik. Tekstur 
buah labu biasanya padat, renyah dan berasa manis, serta banyak mengandung air. 

      Di sejumlah daerah tanaman yang memiliki nama latin Cucurbita moschata 
ini termasuk suku Cucurbiaceae, dikenal dengan nama yang berbeda-beda. Di Jawa 
Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat, buah ini dikenal dengan nama waluh atau 
labu-merah. Di Madura disebut labuh, sedangkan di Malaysia disebut dengan 
labu-metah. Ada pula yang menyebutnya labu-parang.

      Buah labu ini, jika dimasak untuk kolak, sebaiknya bijinya disertakan. 
Menurut hasil penelitian, biji labu (yang merah atau kuning) banyak mengandung 
zat yang berguna bagi kesehatan. Dalam biji labu yang bewarna merah, ditemukan 
sejumlah asam amino langka, seperti m-karboksifenilalanina, pirazoalanina, asam 
aminobutirat, etilasparagina, dan strulina. Biji labu merah juga mengandung 
mineral Zn (seng) dan Mg (magnesium), yang sangat penting untuk kesehatan organ 
reproduksi, termasuk kelenjar prostat. Ada juga kandungan lemak utama, seperti 
asam linoleat, asam oleat dan sedikit asam linolenat. Juga vitamin E 
(tokoferol) dan karotenoid, yaitu lutein dan beta-karoten.

      Labu juga mengandung sejumlah asam amino penting yang diperlukan kelenjar 
prostat, yaitu alanina, glisina dan asam glutamat. Asam amino ini ditemukan 
baik di labu merah dan labu kuning. Kandungan asam amino ini memiliki khasiat 
bisa mencegah atau mengatasi hipertrofi atau pembesaran prostat jinak (begin 
prostatic hyperplasia) pada kaum pria. 


      Biji Kolang Kaling 

      Kebanyakan orang suka salah menduga, yaitu menyangka kalau kolang kaling 
ini buah. Padahal, sebetulnya biji. Buahnya sendiri berwarna hijau saat muda 
dan agak kekuningan ketika tua. Pohonnya dikenal dengan nama aren (Arenga 
pinnata). Saat bulan puasa, makanan ini sering hadir bersama pisang dalam kolak.

      Di sini, yang patut diwaspadai adalah kolang kaling ini bukan bahan 
makanan yang kuat disimpan lama. Kerusakannya ditandai dengan timbulnya bau 
asam atau keluarnya lendir. Guna memperpanjang masa simpan, penggantian air 
peredam secara berkala perlu dilakukan. Cara lain yang bisa menjaminnya lebih 
awet yaitu dibuat manisan.

      Walaupun dari segi gizi, nilai kalori kolang-kaling tidak seberapa, 
kandungan airnya terbilang berlimpah. Unsur lain yang dimilikinya adalah pati, 
berfungsi sebagai cadangan energi dan penguat tekstur. Melalui proses 
pemanasan, baik pembakaran maupun perebusan (biasa dilakukan saat proses 
pengambilan), pati akan mengental dan membentuk gel, dinamakan pregelatinized 
starch. Pati seperti ini sangat sulit dicerna dan bisa menyebabkan cepat 
kenyang. Akhirnya, selamat menyantap makanan manis saat berbuka puasa. Semoga 
makanan manis yang kita makan mendapat berkah dari-Nya, memulihkan stamina dan 
menyehatkan tubuh kita. Amin. 


      Penulis adalah sanitarian dan tergabung di Himpunan ahli kesehatan 
lingkungan

      Sumber: http://www.suarapembaruan.com/last/index.htm 

       

      Semoga bermanfaat
     


Kirim email ke