Itu adalah kehendak ALLAH atas do'a Baginda Rosululloh saw.... ________________________________
From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Kartika, Bambang Sent: Monday, September 15, 2008 8:29 AM To: keluarga-islam@yahoogroups.com Subject: RE: [keluarga-islam] Nabi Tak Pernah Berperang karena Beda Agama Asalamualaikum Wr.wb Menarik ini critanya, kalau bisa dilanjutkan mengapa keponakanya membunuhnya, dan mengapa tidak Kanjeng Nabi saja yang membunuh. Wassalam ________________________________ From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ahmadi Agung Sent: Monday, September 15, 2008 8:22 AM To: keluarga-islam@yahoogroups.com Subject: RE: [keluarga-islam] Nabi Tak Pernah Berperang karena Beda Agama Raja Kafir yg di kirimi surat oleh Baginda Rosululloh saw yg berisi ajak-an untuk memeluk agama Islam itu adalah raja Kisra... Trus surat dari Baginda Rosululloh saw itu di robek-robek oleh Raja Kisra...juga utusan yg membawa surat itu di sakiti oleh Raja Kisra... Setelah Baginda Rosululloh saw mendengar surat Beliau di Robek-robek, Rosululloh saw berdo'a...YHA ALLAH, ROBEK-ROBEK-LAH RAJA KISRA SEPERTI dia MERO BEK-ROBEK SURAT dariku... Beberapa saat kemudian raja Kisra mati di bunuh oleh keponak-an nya sendiri dng perut robek-robek oleh pedang keponakan -nya itu... ________________________________ From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ananto Sent: Saturday, September 13, 2008 8:22 AM To: keluarga-islam@yahoogroups.com Subject: Re: [keluarga-islam] Nabi Tak Pernah Berperang karena Beda Agama raja nasrani mana yg dikirimi surat oleh kanjeng nabi? bisa jadi sang raja sudah melakukan suatu kekerasan... atau melawan terang2an kanjeng nabi... lha... kalau sang raja nasrani mau hidup berdampingan dengan damai bersama umat kanjeng nabi, ga ngerecokin, ga ngelunjak, taat aturan maen... pasti ndak ada masalah kan? sekarang kalau memang harus begitu (seperti yang anda maksudkan)... terus, apakah anda akan mengajak "duel" tetangga sampeyan yg beragama nasrani? salam, ananto On 9/12/08, OK Taufik <[EMAIL PROTECTED] <mailto:[EMAIL PROTECTED]> > wrote: itu penafsiran kyia mana, nabi saja mengirim surat ke Raja nasrani agar mereka mau masuk Islam... bagaimana kalau raja tsb tak mau masuk Islam??... On 9/12/08, Ananto <[EMAIL PROTECTED] <mailto:[EMAIL PROTECTED]> > wrote: ustadz taufik yang oke dan baik, saya tidak menemukan bahwa kanjeng nabi ngajak perang ke suatu kaum, karena kaum itu beda keyakinan dengan kanjeng nabi... yang ada, jika suatu kaum itu rese', ngelunjak, belagu, ngerecokin dan seterusnya... baru kanjeng nabi "ngasah golok"... kanjeng nabi ingin hidup damai sejahtera dengan siapa saja... mau yahudi, nasrani maupun majusi... asalkan mereka mau berdampingan dengan tenteram... itu thok saja, nggak ribet koq... :) saya rasa begitu... salam sayang, ananto On 9/12/08, OK Taufik <[EMAIL PROTECTED] <mailto:[EMAIL PROTECTED]> > wrote: den anto, meranginya berdasarakan apa??? duniawi??.. agama??.. fitnah??... On 9/12/08, Ananto <[EMAIL PROTECTED] <mailto:[EMAIL PROTECTED]> > wrote: ya udah, perang... alasannya kan jelas... dia ngajak berantem... dan nembak2in terlebih dulu... mau amreika, mau arab, mau israel, mau londo... klo ngajak perang ya ayuk... salam, ananto On 9/12/08, OK Taufik <[EMAIL PROTECTED] <mailto:[EMAIL PROTECTED]> > wrote: tapi bang...bush bilang missi dia ke irak n afghan adalah perang salib (crusade)?...pilih mana?..perang karena agamanya yg dibawa-bawa atau tak perlu perang? On 9/12/08, Ananto <[EMAIL PROTECTED] <mailto:[EMAIL PROTECTED]> > wrote: lah... kalau begini WAJIB diperangi, pak... tapi meranginya bukan karena dia Amerika... tapi karena dia nge-bunuh dan ngusir2in saudara kita... beda kan alasan nya? salam sayang, ananto On 9/12/08, OK Taufik <[EMAIL PROTECTED] <mailto:[EMAIL PROTECTED]> > wrote: betul dik, jadinya kalau amrik serang dan bunuh islam di afghan, irak...biarkan saja, jangan lawan dan bela..biarkan saja, karena amrik bukan menyebar fitnah kesana..amrik bertujuan jelas untuk menumpas "teroris" On 9/12/08, Ananto <[EMAIL PROTECTED] <mailto:[EMAIL PROTECTED]> > wrote: Nabi Tak Pernah Berperang karena Beda Agama Jakarta, NU Online Nabi Muhammad SAW, pemimpin besar umat Islam, tidak pernah berperang karena masalah beda agama. Peperangan dengan orang-orang kafir pada masa Nabi tidak terjadi atas dasar agama, namun karena mereka telah menebar 'fitnah' sehingga menimbulkan chaos di kalangan masyarakat. Demikian dikatakan KH Lukman Hakim, pemimpin (mursyid) Tarekat Sadziliyah Jakarta, saat memberikan Pengajian Ramadhan pada peringatan hari ulang tahun keempat Wahid Institut (WI), di kantor WI, Jl Taman Amir Hamzah, Jakarta, Senin (8/9). Pengajian juga dihadiri oleh penggagas WI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). "Illat atau penyebab peperangannya adalah karena mereka telah menebar 'fitnah' yang menimbulkan chaos di kalangan masyarakat, bukan karena masalah beda agama," katanya. Pimpinan umum majalah Sufi itu menyitir ayat 193 surat Al-Baqarah, "Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi". Menurutnya, ayat ini sering disalahfahami oleh sekelompok umat Islam garis keras. Fitnah yang dimaksudkan sebenarnya adalah perbuatan-perbutan yang menimbulkan kekacauan, seperti mengusir sahabat dari kampung halamannya, merampas harta mereka dan menyakiti atau mengganggu kebebasan mereka beragama. Ditambahkan, pada masa pemerintahan Sahabat Abu Bakar, tentara Islam juga memerangi kelompok orang-orang yang murtad atau keluar dari Islam. Namun peperangan itu sebenarnya bukan karena mereka keluar dari Islam tetapi karena mereka tidak membacayar zakat. "Waktu itu seorang sahabat yang vokal yakni Umar bin Khattab memprotes Abu Bakar, 'kenapa engkau melakukan apa yang tidak Nabi lakukan?' Abu Bakar menjawab, 'aku perangi mereka karena tidak mau mematuhi tatanan yang telah ditetapkan pada masa Nabi masih hidup (membayar zakat) dan pasti akan menimbulkan fitnah sosial," katanya. Dalam pengajian bertajuk "Sufisme Islam untuk Perdamaian Dunia" pakar tasawuf itu berpesan bahwa upaya menempuh perdamaian itu pada saatnya akan berhadapan dengan kekerasan. Gus Dur yang memberikan taushiah setelah pengajian itu hanya memberikan tanggapan singkat, "penolakan itu adalah pemberian itu sendiri," katanya. "Al-man'u 'ainul atho`," kata Gus Dur mengutip salah satu kata mutiara dari Al-Hikam, kitab sufi karya ulama sufi terkemuka Syeikh Athoillah as-Sakandari. (nam) ________________________________ This message (including any attachments) is only for the use of the person(s) for whom it is intended. It may contain Mattel confidential and/or trade secret information. If you are not the intended recipient, you should not copy, distribute or use this information for any purpose, and you should delete this message and inform the sender immediately.