Kisah Buruhmigren
Menuju Pernikahan Barokah
 
Euforia pernikahan Islami sangat kental pada waktu itu. Apalagi dilingkungan 
dimana saya berada. Ada semangat untuk membangun peradaban yang lebih baik 
dengan menikah. Seorang ustad pernah berorasi, “Kelak.., 2020 nanti! kita akan 
merubah wajah Indonesia dengan anak-anak kita! generasi Rabbani!”. Maka 
bergaunglah semangat menikah dengan modal serba pas-pasan. Apalagi terbitan 
trilogi “kupinang Kau Dengan Hamdalah” menambah semarak suasana yang ada. 
Akhirnya para penberbit seperti kompak mengeluarkan buku dengan tema yang sama, 
“Pernikahan Barokah”. Lewat pinjaman teman, pinjaman koperasi, dan pinjaman 
uang yayasan jadilah saya punya keberanian untuk meminang. Mau tahu berapa uang 
serahannya? 
 
Bukan sesuatu yang menarik sebenarnya tapi jika penasaran klik : 
www.rumahduniadubai.wordpress.com 


      

Kirim email ke