Hanya Bisa Berbuat

Mahluk berakal yang bernama manusia itupun sering tertipu oleh kecepatan 
lontaran kata dari  lidahnya ketimbang sedikit penalaran. Sumardi, cendikiawan 
muda yang sedang bertandang kekampung yang sedang di landa kemarau panjang 
berusaha memberikan masukan kepada masyarakat setempat bagaimana mencari solusi 
agar kemarau ini tidak menghalangi kemampuan produktivitas, bahkan berusaha 
mencari ide agar sumber mata air lain bisa di munculkan.

Kurang lebih satu kilometer sumber mata air terdekat yang berasal dari sungai 
yang hampir mengering, sedangkan sumur-sumur di sekitar kampung sudah tidak 
bisa menolong. Hampir semua penduduk setempat di undang oleh kepala desa untuk 
mendengarkan penyuluhan oleh Sumardi yang berpendidikan strata satu dari 
perguruan tinggi di kota besar, cuma ada satu bangku yang kosong yang mestinya 
diduduki oleh pak Rangga marbot masjid desa tersebut. 

Ketika masuk waktu sholat dzuhur, terdengar teriakan pak Rangga mengalunkan 
suara adzan dari masjid, seluruh peserta penyuluhan diajak oleh Sumardi sholat 
berjamaah dan berdoa agar kemarau cepat berlalu. Setelah selesai sholat Sumardi 
mencari pak Rangga " kenapa bapak tadi tidak hadir di balai desa ?" tanya 
Sumardi " ada sedikit kerjaan yang agak susah di tinggalkan pak " jawab pak 
Rangga dengan nada pelan , " tapi kan penyuluhannya hanya sebentar siapa tahu 
justru ide besar itu datang dari pak Rangga " sahut Sumardi berusaha meyakinkan 
betapa pentingnya acara tadi wacana desa.

Beberapa saat kemudian datang sumarno asisten pak kepala desa " Pak Rangga air 
di bak sudah habis, dan yang belum kebagian sholat sementara bertayammum " , " 
terimaksih nak nanti Bapak penuhin lagi " jawab pak Rangga pelan sambil 
ngeloyor pamit , Sumarno mendekati Sumardi dan memberitahu bahwa pak Rangga 
tidak bisa hadir tadi karena bolak balik mengambil air di sungai yang jaraknya 
sangat jauh hanya agar seluruh desa bisa sholat berjamaah dan berdoa agar 
kemarau cepat berlalu.

"Hidup bukanlah mencari jalan keluar setiap ada masalah, tetapi realitas yang 
harus dijalani ada atau tidaknya masalah"  (soren)

Salam


David

Kirim email ke