Nahju jiiraanum bidzal harami,

Haramil ihsaani wal hasani.

Nahnu mi qaumim bihii sakanuu,

Wabihii min khaufihim aminuu.



Kami adalah para tetangga di tanah haram ini (Mekkah),

Tanah yang memberikan kebaikan dan penuh berkah.

Kami adalah keturunan dari kaum yang pernah tinggal di tanah Haram,

Semua tempat yang menjadikan mereka aman dari rasa takut.



*Kelahiran Ajaib Kanjeng Nabi Muhammad – 2*



Di antara keajaiban-keajaiban kelahiran Nabi *sall-Allahu 'alayhi
wasallam*telah diriwayatkan pula oleh Ya'qub ibn Sufyan, dengan
rawi-rawi yang hasan,
dalam *Fath Al Bari* [1]. Ia berkata bahwa Istana Kisra, kaisar dari Persia
berguncang dan empat belas balkonnya runtuh; air Danau Tiberia menguap
habis; api Persia padam (menurut berbagai riwayat, api ini telah menyala
non-stop selama seribu tahun); dan di Langit keamanan diperketat, dengan
dipenuhi lebih banyak penjaga dan bintang penembak yang mencegah setan
bersembunyi di sana untuk mencuri berita-berita langit.



Menurut suatu riwayat dari Ibn 'Umar (RA) dan yang lain, Nabi Muhammad
*sall-Allahu
'alayhi wasallam* dilahirkan dalam keadaan telah terkhitan dan tali pusarnya
telah terputus. Anas (RA) meriwayatkan bahwa Nabi *sall-Allahu 'alayhi
wasallam *bersabda, "Salah satu dari tanda-tanda kehormatan yang telah
dikaruniakan Tuhanku adalah bahwa aku dilahirkan dalam keadaan terkhitan,
dan tak seorang pun melihat bagian pribadiku."



Ada beberapa pendapat berbeda berkenaan dengan tahun kelahiran Nabi Muhammad
*sall-Allahu 'alayhi wasallam*. Mayoritas setuju bahwa beliau dilahirkan
dalam Tahun Gajah, dan bahwa beliau dilahirkan lima puluh hari setelah
peristiwa gajah Abrahah, dan kelahiran beliau adalah pada saat fajar malam
kedua belas di bulan Rabi'u al-Awwal. Ibn 'Abbas (RA) berkata,
"Muhammad *sall-Allahu
'alayhi wasallam* dilahirkan di hari Senin, diberikan kenabiannya pada hari
Senin, berhijrah dari Makkah ke Madinah di hari Senin, tiba di Madinah di
hari Senin, dan membawa batu hitam (Hajar al-Aswad) juga di hari Senin;
selain itu, peristiwa Fathu Makkah (kemenangan Makkah) dan turunnya Surat
Al-Maa-idah keduanya adalah pada hari Senin."



'Abdullah ibn Amr ibn Al Aas (RA) berkata, "Ada seorang pendeta di Marr Al
Zhahran, termasuk dari golongan orang-orang Syria, yang namanya adalah Easa.
Ia biasa berkata, 'Sudah tiba saatnya bahwa di kalangan orang-orang Makkah,
akan lahir seorang anak yang kepadanya akan berserah diri seluruh kaum Arab,
dan orang-orang non-Arab akan berada di bawah kekuasaannya. Ini adalah waktu
baginya.' Kapan saja seorang bayi laki-laki baru dilahirkan, ia biasa
bertanya tentangnya. Pada hari kelahiran Muhammad *sall-Allahu 'alayhi
wasallam*, 'Abd al-Muttalib pergi ke luar dan mengunjungi Easa. Ia keluar
dan berkata padanya, 'Semoga engkau adalah ayah dari jabang bayi yang baru
lahir yang terbarakahi yang telah kuceritakan padamu tentangnya. Aku pernah
mengatakan bahwa ia akan dilahirkan di hari Senin, menerima kenabiannya di
hari Senin, dan wafat di hari Senin.' Abd Al-Muttalib menjawab, 'Malam ini,
saat fajar, aku memiliki bayi yang baru lahir.' Sang pendeta bertanya, 'Kau
beri nama apa dia?' 'Abd Al-Muttalib menjawab, *'Muhammad'*. Easa berkata,
'Aku telah mengantisipasi bahwa bayi yang baru lahir ini akan berasal dari
masyarakatmu. Aku punya tiga tanda atasnya: bintangnya muncul kemarin, ia
dilahirkan hari ini, dan namanya Muhammad.' Pada kalendar matahari, hari itu
adalah 20 April dan diriwayatkan bahwa beliau lahir di malam hari."



'Aisyah (RA) berkata, "Ada seorang pedagang Yahudi berada di Makkah pada
malam saat mana Nabi *sall-Allahu 'alayhi wasallam* dilahirkan. Dia
bertanya, 'Wahai, kaum Quraisy, adakah seorang bayi yang baru dilahirkan di
antaramu?' Mereka menjawab, 'Kami tidak tahu.' Ia berkata, 'Malam ini, Nabi
dari ummat terakhir ini dilahirkan. Di antara kedua bahunya ada suatu tanda
yang terdiri atas beberapa rambut di atasnya seperti rambut leher kuda.'
Mereka menemani Yahudi itu dan pergi ke ibunda Nabi, dan bertanya padanya
apakah mereka dapat melihat putranya. Ia pun membawa putranya yang baru
lahir kepada mereka dan mereka membuka punggungnya dan melihat tanda
kelahiran itu, saat mana sang Yahudi jatuh pingsan. Ketika ia kembali sadar,
mereka bertanya padanya, 'Celakalah kamu. Apa yang telah terjadi padamu?' Ia
menjawab, *'Demi Allah, kenabian telah pergi meninggalkan anak-anak Israel.'
* "



Al Hakim meriwayatkan bahwa Nabi *sall-Allahu 'alayhi wasallam* dilahirkan
di Makkah dalam rumah Muhammad bin Yousif. Beliau disusui oleh Tsuwaiba,
budak perempuan yang dibebaskan oleh Abu Lahab. Abu Lahab membebaskannya
karena Tsuwaiba telah membawa berita gembira akan kelahiran Nabi. Setelah
kematian Abu Lahab, Abu Lahab pernah terlihat dalam sebuah mimpi, di mana ia
ditanya, "Bagaimana keadaanmu?" Abu Lahab menjawab, "Aku berada dalam
Neraka. Namun, aku mendapatkan istirahatku setiap hari Senin, saat mana aku
mampu menyedot dan meminum air dari titik ini yang terletak di antara
jari-jariku," dan ia menunjukkan dengan dua dari ujung-ujung jarinya. "Ini
adalah keajaiban yang kuterima karena aku membebaskan Tsuwaiba saat ia
membawa berita gembira kelahiran Nabi padaku."



Ibn al Jazri berkata, *"JIKA ABU LAHAB, YANG KAFIR, YANG DICELA DALAM SUATU
WAHYU AL QURAN, TETAP SAJA DIBERIKAN BALASAN ATAS KEBAHAGIAANNYA DI SAAT
KELAHIRAN NABI (SAW), BAGAIMANA DENGAN KAUM MUSLIM DARI UMMAT BELIAU YANG
BERGEMBIRA DI SAAT KELAHIRAN BELIAU (MAULID NABI) DAN MELAKUKAN YANG TERBAIK
UNTUK MERAYAKANNYA KARENA KECINTAAN MEREKA PADA BELIAU? Demi jiwaku, pahala
dan balasan mereka dari Allah, Yang Maha Pemurah akan berupa masuknya mereka
ke dalam surga-surga kebahagiaan yang dipenuhi karunia-karunia Allah."*



UMMAT ISLAM SELALU MERAYAKAN BULAN KELAHIRAN NABI SUCI KITA (SALL-ALLAHU
'ALAIHI WASALLAM) DENGAN MENYELENGGARAKAN PESTA, MEMBERIKAN BERBAGAI BENTUK
SADAQAH, MENGEKSPRESIKAN KEBAHAGIAAN MEREKA, MENAMBAH AMAL PERBUATAN BAIK
MEREKA, DAN MEMBACA DENGAN HATI-HATI RIWAYAT KELAHIRAN MUHAMMAD (SALL-ALLAHU
'ALAIHI WASALLAM). Sebagai balasannya, Allah mengaruniakan pada orang-orang
beriman dengan barakah yang berlimpah di bulan ini. Telah dibuktikan bahwa
salah satu dari sifat-sifat kelahiran Nabi, yang disebut sebagai Mawlid,
adalah memberikan keselamatan sepanjang tahun dan kabar gembira akan
dipenuhinya semua harapan dan keinginan. SEMOGA ALLAH SWT MELIMPAHKAN
RAHMAT-NYA PADA SETIAP ORANG YANG MERAYAKAN MALAM-MALAM BULAN KELAHIRAN
MUBARAK MUHAMMAD (SALL-ALLAHU 'ALAIHI WASALLAM) INI.



*Allahumma salli afdalas salaati 'ala habiibikal Mushtofa Sayyidina
Muhammadin wa 'ala aalihi wasahbihi wasallaam*



*Catatan Kaki:*

[1] Syarah/Penjelasan/Tafsir Hadits Bukhari, karya *Syaikhul
Muhadditsin*(Guru para Ahli Hadits)
*Ibn Hajar al-Asqalani*

Kirim email ke