http://majlismajlas.blogspot.com/2009/04/surat-al-alaa.html

Surat Al A'laa
Oleh : Alhabib Shodiq bin Abubakar Baharun

"Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi. Yang menciptakan dan menyempurnakan 
(penciptaan-Nya). Dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi 
petunjuk. Dan yang menumbuhkan rumput-rumputan. Lalu dijadikan-Nya 
rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman."
(QS. Al A'laa : 1 - 5)

Di dalam surat Al A'laa dari ayat 1 - 5 mengajarkan kepada kita agar kita tahu 
tentang Allah Swt bahwa Allah Swt yang menciptakan alam semesta, dan kita 
dianjurkan untuk ber-tasbih (memuji Allah Swt dengan mengucapkan subhanallah) 
ketika kita "membaca" tentang alam semesta, ketika kita melihat keindahan alam 
semesta, ketika kita mengetahu manfaat semua bagian dari alam semesta.

"Kami akan membacakan (Al Qur'an) kepadamu (Muhammad) maka kamu tidak akan 
lupa. Kecuali kalau Allah menghendaki, sesungguhnya Dia mengetahui yang terang 
dan yang tersembunyi. Dan Kami akan memberi kamu taufik kepada jalan yang 
mudah."
(QS. Al A'laa : 6 - 8)

Pada ayat ke 6 - 8 surat Al A'laa menjelaskan tentang alam yang tampak atau pun 
tidak. Apabila kita menghayati alam semesta lahir dan batin maka kita akan 
dipermudah untuk memahami fenomena-fenomena kehidupan yang sebenarnya.

"Oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat. Orang 
yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran. Orang-orang yang celaka 
(kafir) akan menjauhinya. (Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar 
(neraka)."
(QS. Al A'laa : 9 - 12)

Ayat ke 9 - 12 dari surat Al A'laa menjelaskan bahwa agar kita menerima 
peringatan atau nasehat dari semua orang selama nasehatnya atau peringatannya 
itu baik (sesuai dengan Rasulullah Muhammad Saw lewat ulama' yang khoir). 
Apabila kita tidak mau menerima peringatan atau nasehat dari orang lain maka 
kita akan celaka di dunia dan di akhirat. Yaitu celaka yang benar-benar celaka 
(nanti akan dibakar di neraka dan termasuk orang yang sombong karena tidak mau 
menerima kebaikan)!

Jika sudah celaka seperti itu, maka di ayat selanjutnya (yaitu ayat ke-13) 
dijelaskan bahwa kita akan "gentayangan" yaitu tidak hidup dan tidak mati, 
artinya kita tidak akan mempunyai harapan hidup. Kita akan sama sekali hampa 
jika tidak mau menerima nasehat berupa kebaikan dari orang lain.

"Kemudian dia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup."
(QS. Al A'laa : 13)

Di ayat ke-14 dan ke-15, yaitu :
"Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman). Dan 
dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang."
(QS. Al A'laa : 14 - 15)

Di dua ayat tersebut kita diperintah oleh Allah Swt untuk mengingat Allah Swt, 
mengingat tentang dzat pencipta alam semesta, mengingat (dzikir) dengan lesan 
kita yaitu mengucapkan wirid-wirid dan mengingat dengan menggunakan badan kita 
yaitu sholat.

Sebagaimana Rasulullah Muhammad Saw menerangkan bagaimana yang sebenarnya 
tentang dzikir, tentang mengingat Allah Swt dan tentang sholat. Ingatlah, orang 
yang melakukan syari'at dengan sungguh-sungguh adalah orang yang beruntung di 
dunia dan di akhirat. Jika kita berdzikir dengan lesan kita dan kita melakukan 
sholat yang diikuti dengan pembersihan jiwa maka kita termasuk orang yang 
beruntung di dunia dan di akhirat.

"Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan 
akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya ini benar-benar 
terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu. (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa."
(QS. Al A'laa : 16 - 19)

Sebagaimana tertera di ayat ke-16 sampai dengan ayat ke-19 bahwa akhirat itu 
lebih kekal kebaikannya, lebih kekal kenikmatannya jika dibandingkan dengan 
kebaikan dan kenikmatan yang ada di dunia. Inilah yang dijelaskan di dalam 
kitab-kitab sebelum Alqur'an yaitu kitab nabi Ibrohim As dan kitab nabi Musa As.

Arti keseluruhan dari surat Al A'laa ini adalah semua manusia dari manapun dia 
berasal dan dari agama apapun dia dianjurkan oleh Allah Swt untuk beribadah 
dengan dhohir mereka dan dengan batin mereka. Dhohir berupa dzikir (lewat lesan 
dan perbuatan misalnya perbuatan mengingat Allah Swt dengan jasad yang paling 
utama adalah sholat) dan batin merupakan pembersihan jiwa. Sebagaimana yang 
tertera di dalam kitab-kitab terdahulu sebelum Alqur'an.

Wallahu a'lam bishshowab.

<<HSB.jpg>>

Reply via email to