Assalamualaikum,

Semoga bermanfaat.

   1. Asupan awal ke dalam tubuh Rasulullah adalah udara segar di subuh
   hari.  Beliau bangun sebelum subuh dan melaksanakan (shalat) *qiyamul
   lail. *Para pakar kesehatan menyatakan bahwa udara sepertiga malam
   terakhir sangat kaya dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat zat lain,
   sehingga sangat bermanfaat  untuk optimalisasi metabolisme tubuh.  Hal ini
   jelas sangat besar pengaruhnya terhadap vitalitas dalam aktifitasnya sehari
   penuh.   Orang yang memulai kehidupan di pagi hari dengan bangun subuh,
   biasanya menjalani hari dengna penuh semangat dan optimisme.  Berbeda dengan
   orang yang tidak bangun di subuh hari, biasanya lebih mudah terserang rasa
   malas beraktifitas.
   2. Di pagi hari, Rasulullah menggunakan siwak untuk menjaga kesehatan
   mulut dan giginya.  Mulut dan gigi merupakan organ tubuh yang sangat
   berperan dalam konsumsi makanan.  Apabila mulut dan gigi sakit, maka
   biasanya proses konsumsi makanan menjadi terganggu.  Kita tahu siwak
   mengandung *fluor* yang sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan gigi
   dan gu*si.  Fluor *yang terkandung dalam siwak merupakan fluor alami yang
   berguna, berbeda dengan *fluor* sintetik yang dapat membahayakan
   kesehatan.  Saat ini, *fluor *alami yang terdapat dalam siwak sudah mampu
   di ekstraksi dalam bentuk pasta gigi agar mudah di gunakan.
   3. Di pagi hari pula Rasulullah membuka menu sarapannya dengan segelas
   air dingin yang di campur dengan sesendok madu asli.  Khasiatnya luarbiasa.
   Dalam Al Quran, madu merupakan *syifaa *(obat) yang diungkapkan dengan *isim
   nakiroh, *menunjukkan arti umum dan menyeluruh.  Hal ini berarti pada
   dasarnya madu bisa  menjadi obat atas berbagai penyakit.  Di tinjau dari
   ilmu kesehatan, madu berfungsi untuk membersihkan lambung, mengaktifkan usus
   usus, dan menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan.  Madu juga mengandung
   mikronutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.  dalam istilah masyarakat
   Arab, madu di kenal dengan *al hafidz al amin *karena bisa menyembuhkan
   luka bakar.
   4. Masuk waktu dhuha (pagi menjelang siang), Rasulullah senantiasa
   mengkonsumsi 7 butir kurma *ajwa’ (*matang).  Rasulullah pernah bersabda,
   *“Barang siapa yang makan tujuh butir kurma, maka akan terlindungi dari
   racun”.  *Hal ini terbukti ketika seorang wanita Yahudi menaruh racun
   dalam makanan Rasulullah pada sebuah percobaan pembunuhan di perang Khaibar,
   racun yang tertelan oleh beliau kemudian bisa di netralisir oleh zat zat
   yang terkandung dalam kurma.  Sementara itu Bisyir ibnu al barra, salah
   seorang sahabat yang ikut makan racun tsb, akhirnya meninggal.  Tetapi
   Rasulullah selamat dari racun tsb.  Rahasianya adalah 7 butir kurma yang
   biasa di konsumsi Rasulullah.
   5. Menjelang sore hari, menu Rasulullah biasanya adalah cuka dan minyak
   zaitun.  Tentu saja tidak hanya cuka dan minyak zaitun, tetapi dikonsumsi
   dengan makanan pokok seperti roti.  Manfaatnya banyak sekali, diantaranya
   mencegah lemah tulang, kepikunan di hari tua, melancarkan sembelit,
   menghancurkan kolesterol dan melancarkan pencernaan.  Roti yang dicampur
   cuka dan minyak zaitun juga berfungsi untuk mencegah kanker dan menjaga suhu
   tubuh di musim dingin.  Ada cerita menarik terkait dengan buah Tin dan
   minyak Zaitun.  Allah bersumpah dalam surat At Tin.  Dalam Al Quran, kata
   *at tin*  hanya disebutkan sekali, sedangkan kata *az zaytun *diulang
   sampai 7X.  Seorang ahli melakukan penelitian terkait hal itu.
   Kesimpulannya luar biasa: jika zat zat yang terkandung dalam *at tin *dan
   *az zaytun *berkumpul dalam tubuh manusia dengan perbandingan 1;7, maka
   akan menghasilkan *ahsani taqwim *(tubuh terbaik dan optimum kekuatannya)
   sebagaimana tercantum dalam surat At Tin
   6. Di malam hari, menu utama makan malam Rasulullah adalah sayur mayur.
   Beberapa riwayat mengatakan, Rasulullah selalu mengkonsumsi *sana al
   makki *dan *sanut.* (Dalam kamus *Al Munjid Sana dan sanut *berarti jenis
   tumbuh tumbuhan, bisa bermakna sayuran atau lalapan.  Tapi *sanut *bisa
   juga berarti madu dan keju).  Menurut Prof. Dr Musthofa, di Mesir keduanya
   mirip dengan  *sabbath *dan *ba’dunis.  *Mungkin istilahnya cukup asing
   bagi orang luar Arab, tpai Prof. Musthofa menjelaskan, intinya adalah sayur
   sayuran.  Secara umum, sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama,
   yaitu menguatkan daya tahan tubuh dan melindunginya dari serangan penyakit.
   Rasulullah tidak langsung tidur setelah makan malam.  Beliau beraktifitas
   dulu supaya makanan yang di konsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik
   sehingga mudah di cerna.  Caranya bisa juga dengan shalat.  Rasulullah
   bersabda: *“Cairkan makanan kalian dengan zikir kepada Allah dan shalat
   dan janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati
   kalian menjadi keras” **(HR Abu Nu’aim dari Aisyah r.a)*
   7. Disamping menu wajib diatas, ada beberapa jenis makanan yang disukai
   Rasulullah tetapi beliau tidak rutin mengkonsumsinya.  Diantaranya *
   tsarid*, yaitu campuran antara roti dan daging dengan kuah air masak.
   Beliau juga senang makan buah *yaqthin* atau labu air, yang terbukti bisa
   mencegah penyakit gula.  kemudian beliau juga senang  makan buah anggur
   dan *hilbah* (susu).
   8. Rasulullah sering menyempatkan untuk berolahraga.  Terkadang beliau
   berolahraga sambil bermain dengan anak anak dan cucu cucunya.  pernah
   pula beliau lomba lari dengan istri tercintanya, Aisyah ra.  Olah raga
   diakui oleh para ahli kesehatan sangat bermanfaat bagi tubuh.
   9. Rasulullah tidak menganjurkan umatnya untuk bergadang.  Karena itulah
   beliau tidak menyukai  berbincang bincang dan makan sesudah waktu isya.
   Biasanya beliau tidur lebih awal supaya bisa bangun lebih pagi.  Istirahat
   yang cukup dibutuhkan oleh tubuh karena tidur termasuk hak tubuh.

*Pola makan Rasulullah  *ternyata sangat cocok dengan irama biologis berupa
siklus pencernaan tubuh manusia yang oleh pakar kesehatan disebut *circadian
rhytme *(irama biologis).

Prof. Dr Musthofa Romadhon juga menjelaskan tentang tata cara Rasulullah
mengkonsumsi makanan.  Hal ini tidak kalah pentingnya dengan pemilihan menu.
Setinggi apapun gizinya, jika pola konsumsinya tidak teratur, tetap akan
berdampak buruk terhadap kesehatan.

Inti pola konsumsi Rasulullah adalah menghindari *isrof *(berlebihan) dalam
makan dan minum.  Rasulullah bersabda: *“Tidaklah anak Adam memenuhi sesuatu
yagn lebih buruk dari perutnya.  Cukuplah baig anak Adam beberapa suap yang
dapat  menegakkan tulang punggungnya.  Jika tidak ada cara lain maka
sepertiga (dari perutnya) untuk makanannya, sepertiga untuk air minumnya dan
sepertiga lagi untuk nafasnya (udara)” **(HR Tirmidzi dan Al Hakim.  Imam
Arna’uth dan Imam Adz Dzhahabi mensahihkan hadist ini)*

Ketika seseorang terlalu kenyang dan terlalu banyak makan, maka lambung akan
penuh dan pernafasannya akan terganggu.  Proses pencernaan menjadi lama dna
zat zat yang terkandung dalam maknanan tsb. menjadi tidka berfungsi dengan
baik.  Kondisi fisik menjadi tidak prima dan aktifitas pun tidak maksimal.
Prof. Dr Musthofa menekankan bahwa *assyab’u *(kenyang) itu bukan *al imtila
*(memenuhi perut dengan makanan).  Kenyang yang sebenarnya adalah
tercukupinya tubuh  oleh zat zat yang dibuthkannya sesuai dengan proporsi
dan ukurannya.


 Legal Disclaimer: The information contained in this message may be
privileged and confidential. It is intended to be read only by the
individual or entity to whom it is addressed or by their designee. If the
reader of this message is not the intended recipient, you are on notice that
any distribution of this message, in any form, is strictly prohibited. If
you have received this message in error, please immediately notify the
sender and delete or destroy any copy of this message

Kirim email ke