Bismillaahi rahmani rahim.. 
Assalamu'alaykum wa rahmatullahi wa barakatuh..
Tulisan ini saya buat sebagai lanjutan dari rangkaian mengenai DONOR ASI. 
Tulisan ini bertujuan memberikan pencerahan kepada setiap ibu dan ayah mengenai 
hukum donor ASI dan meredam kekhawatiran akan hal yang terkait dengan saudara 
persusuan.
Semoga tulisan ini bermanfaat, dan mohon maaf jika ada kesalahan penafsiran 
atau penyampaian semua berasal dari saya. Segala kesempurnaan hanyalah milik 
Allah subhana wa ta'ala semata. Shalawat serta salam saya berikan kepada Nabi 
Muhammad Shallallaahu `Alaihi wa Sallam, para sahabat, serta keluarga.

"… maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak 
mengetahui." (QS An Nahl : 43)

Haruskah Aku Menjadi Ibu Susuan atau Mencari Ibu Susuan Bagi Buah Hatiku?

Dalam Islam, donor ASI telah dicontohkan oleh Rasulullah Shallallaahu `Alaihi 
wa Sallam. Diriwayatkan bahwa setelah Beliau Shallallaahu `Alaihi wa Sallam 
lahir, ibunya Aminah adalah wanita yang pertama kali menyusui dan kemudian 
dilanjutkan oleh Tsuwaibah, hamba sahaya Abu Lahab yang kebetulan sedang 
menyusui anaknya bernama Masruh. Tsuwaibah sebelumnya juga menyusui Hamzah bin 
Abdul Muthalib dan Abu Salamah bin Abdul-Asad Al-Makhzumy.

Tradisi yang berjalan di kalangan Bangsa Arab yang relatif sudah maju adalah 
mereka mencari wanita-wanita yang bisa menyusui  anak-anaknya, sebagai langkah 
untuk menjauhkan anak-anak itu dari penyakit yang yang menjalar di daerah 
tersebut; Dengan tujuan agar tubuh bayi menjadi kuat, otot-ototnya kekar dan 
agar keluarga yang menyusui dapat melatih bahasa Arab.

Maka Abdul Muththalib mencari para wanita yang bisa menyusui bagi Rasulullah 
Shallallaahu `Alaihi wa Sallam. Dia meminta kepada wanita dari Bani Sa'd bin 
Bakr agar menyusui beliau, yaitu Halimah bin Abu Dzu'aib, dengan didampingi 
suaminya, Al Harits bin Abdul Uzza, yang berjuluk Abu Kabsyah, dari kabilah 
yang sama.

Saudara-saudara Nabi Shallallaahu `Alaihi wa Sallam dari satu susuan di sana 
adalah Abdullah bin Al Harits, Anisah binti AL Harrits, Hudzafah atau Judzamah 
binti Al Harits, yang julukannya lebih popular dari namanya sendiri, yaitu Asy 
Syaima. Wanita inilah yang menyusui anak paman beliau, Abu Sufyan bin Al Harits 
bin Abdul Muththalib.

Paman beliau, Hamzah bin Abdul Muththalib juga disusui di Bani Sa'd bin Bakr. 
Suatu hari ibu susuan Rasulullah Shallallaahu `Alaihi wa Sallam ini juga pernah 
menyusui Hamzah Radiallahu `Anhu.

Jadi Hamzah Radyallahu `Anhu adalah saudara sepersusuan dari kedua pihak yaitu 
Tsuwaibah dan dari Halimah As-Sa'diyah.  (Al-Mubarakfury ,Syaikh 
Shafiyyurahman. Sirah Nabawiyah. Cetakan I. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 1997. 
Hal. 75-76)

Dari uraian di atas terlihat begitu jelas mengenai bagaimana Rasulullah 
Shallallaahu `Alaihi wa Sallam  memiliki ibu susuan dan saudara persusuan. 
Sehingga menambah kekuatan dan keyakinan bahwa sungguh indah menjadi seorang 
ibu susuan  atau bahkan mengupayakan anak kita memiliki ibu susuan, karena 
keberkahan semakin melimpah diiringi bertambah panjangnya tali silaturahim 
dengan banyak saudara dan jaminan kualitas hidup anak terjaga.

Air susu yang ibu miliki sesungguhnya telahmencukupi kebutuhan buah hati, 
bahkan berlebih. Banyaknya jumlah ASI yang dihasilkan tergantung pada 
permintaan, sehingga jika Ibu mulai memompa susu ekstra untuk menyumbang maka 
tubuh Anda akan merespon dengan memproduksi lebih banyak ASI. 

Beberapa keadaan dimana dibutuhkan bantuan ibu susuan / Donor ASI adalah, 
(HMBANA, 2008; Tully, 2002; WHO, 2003; American Academy of Pediatrics/AAP 
(Gartner et al., 2005); Donor ASI adalah sebagai alternatif ketika ibu 
mengalami kesulitan dalam memproduksi ASI.)

1.      Pada bayi prematur,  dimana ibu kandung mereka mengalami kesulitan 
dalam memerah ASI dan / memiliki bayi prematur 
2.      Bayi dengan usia lebih tua, dimana mereka memiliki masalah kesehatan, 
seperti bayi dengan kelainan bibir sumbing, Down's Syndrome, dan sebagainya 
dimana ibu terganggu secara emosi 
3.      Alergi terhadap susu formula atau makanan pengganti ASI lainnya
4.      Defisiensi IgA ( pada neonatal, bayi, dan juga dewasa ) (Merhav et al., 
1995; Tully, 1990)
5.      Sebagai tambahan nutrisi pasca bedah ( postsurgical nutrition ), 
seperti pembedahan saluran usus ( Rangecroft et al., 1978)
6.      Infeksi saluran pencernaan kronis ( severe gastrointestinal infections )
7.      Kelainan metabolik ( metabolic disorder )
8.      Sebagai tambahan pada bayi sehat, dimana ibu kandung mengalami 
penurunan produksi ASI secara sementara atau permanen, seperti minimnya jumlah 
kelenjar susu ( lack of glandular tissue / tubular hypoplastic breast ), 
operasi pada payudara, atau ibu menderita HIV/AIDS aktif ( ibu tidak 
mengkonsumsi ARV secara teratur sejak awal kehamilan ) dan adopsi.


Banyak ibu yang bertanya kenapa harus memaksakan diri mencari ibu susuan, 
bukankah pada jaman modern ini telah ditemukan susu formula sehingga para orang 
tua terbebas dari kekhawatiran haram nikahnya saudara persusuan.

Fakta yang telah sengaja di acuhkan oleh banyak pihak bahwa penggunaan formula 
komersial meningkatkan kejadian komplikasi medis seperti retinopati lahir 
prematur (ROP), (Hylander et al, 2001) penyebab kebutaan yang signifikan 
mempengaruhi berat lahir bayi sangat rendah.

Necrotizing enterocolitis (NEC), sebuah penyakit yang menghancurkan sebagian 
dari usus. NEC adalah 10-17% lebih mungkin jika bayi prematur adalah susu 
formula. Sekitar 30% dari bayi dengan NEC tidak bertahan hidup. Pengobatan NEC 
memerlukan pembedahan sebagian dari usus dan dapat menyebabkan masalah 
pencernaan seumur hidup, sebagian besar dicegah dengan menyusui bayi ASI 
(McGuire dan Anthony, 2003; Quigley M, Henderson G, Anthony MY, McGuire W. 
Formula milk versus donor breast milk for feeding preterm or low birth weight 
infants. Cochrane Database of Systematic Reviews 2007, Issue 2. Art. No.: 
CD002971. DOI: 10.1002/14651858.CD002971.pub2).
Dengan mencegah komplikasi medis, memberikan donor ASI juga mengurangi panjang 
dan biaya tetap rumah sakit untuk bayi prematur (Wight, 2001).

Fakta ini hanyalah sebagian dari ribuan alasan untuk lebih memilih menemukan 
ibu susuan atau menjadi ibu susuan, dibandingkan memberikan susu formula kepada 
buah hati tercinta.

Di dalam Al Qur'an, Allah SWT telah memerintahkan kepada setiap ibu untuk 
menyusui anak-anaknya salaam dua tahun. Sebagaimana termaktub dalam QS. AL 
Baqarah : 233;

" Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi 
yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan 
pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma'ruf. Seseorang tidak dibebani 
melainkan kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan 
karena anaknya, dan juga seorang ayah karena anaknya."

Dalam surah lain disebutkan,

" Dan jika mereka (istri-istri yang sudah ditalak) itu sedang hamil, maka 
berikanlah kepada mereka nafkahnya hinga mereka bersalin, kemudian jika mereka 
menyusukan (anak-anak)-mu untukmu, maka berikanlah kepada mereka upahnya; dan 
musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu),  dengan baik, dan jika kamu 
menemui kesulitan, maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya." 
(QS. Ath-Thalaq : 6)

Ibu dan ayah tercinta, telah banyak bukti-bukti bahwa ASI memiliki keberkahan 
dan khasiat yang luar biasa.  Penelitian terakhir dari para peneliti di Swedia 
bahwa ASI mengandung sebuah protein yang berfungsi untuk menghancurkan sel-sel 
kanker pada bayi 
(http://www.plosone.org/article/info:doi%2F10.1371%2Fjournal.pone.0009384).
Berikanlah hanya Air Susu ibu Manusia kepada buah hati tercinta dan sungguh 
luar biasa hati setiap orang tua yang mencarikan ibu susuan bagi buah hatinya.

Bagi setiap ibu, ingatlah untuk meningkatkan konsumsi cairan dan memperhatikan 
asupan nutrisi yang seimbang demi menjaga kualitan serta kuantitas ASI. 
Kebanyakan bayi minum sekitar 1 liter ASI sehari dan dapat mengosongkan 
payudara dalam waktu sekitar 15 menit. Selain itu, untuk menjaga kuantitas ASI 
maka sangat dianjurkan bagi setiap ibu menyusui untuk disiplin terhadap 
pengosongan payudara setiap 2-3 jam dalam sehari.

Wassalamu'alaykum wa rahmatullaahi wa barakatuh.


References
ACOG Clinical Review Breastfeeding: Maternal and Infant Aspects (2007) ACOG 
Clinical Review (12:1 (supplement) Jan-Feb. 2007
Arnold LDW 1998. Cost savings through the use of donor milk" Case histories. J 
Hum Lact 14:3 255-8.
Boyd, CA, Quigley MA, Brocklehurst P. 2006. Donor breast milk versus infant 
formula for preterm infants: a systematic review and meta-analysis.. Archives 
of Disease in Childhood - Fetal and Neonatal Edition 2007;92:F169-F175
Cohen, RS Current Issues in Human Milk Banking 2007 NeoReviews; 8;e289-e295 
http://neoreviews.aappublications.org/cgi/content/full/neoreviews;8/7/e289
Heiman, H and Schanler RJ, 2006. Benefits of maternal and donor milk for 
premature infants. Early Human Development 82: 781-7
Hylander, MA, Strobino, DM, Cezzulo JC, Dhanireddy, R. 2001. Association of 
human milk feedings with a reduction in retinopathy of Prematurity among very 
low birthweight infants. Journal of Perinatology 21:356-62.
McGuire, W, Anthony MY, 2003 Donor human milk versus formula for preventing 
necrotizing enterocolitis in preterm infants: a systematic review. Arch Dis 
Child Fetal Neonatl Ed. 8 F11-F14.
Orloff, SL, Wallingford, JC, McDougal JS. 1993. Inactivation of human 
immunodeficiency virus type I in human milk: Effects of intrinsic factors in 
human milk and of pasteurization J Hum Lact. 9:13-17.
Tully MR, Jones F. Donor Milk Banking. In: Riodan J, Wambach K. breastfeeding 
and Human Lactation. 4th Ed. Boston: Jones and Bartlett Publishers, LLC. 2010. 
p: 471- 490
Tully DB, et al 2001. Donor milk: What's in it and what's not. J Hum Lact. 17: 
152-155.
Schanler RJ, Shulman RJ, Lau C. Feeding strategies for premature infants: 
beneficial outcomes of feeding fortified human milk versus preterm formula 
1999;103(6Pt1): 1150-1157
Vohr et al. 2006 Beneficial effects of breast milk in the neonatal intensive 
care unit on the developmental outcome of extremely low birth weight infants at 
18 months of age. Pediatrics, 118:115-123.
Wight NE. 2001. Donor human milk for preterm infants. J Perinatol 21(4): 
249-254.


Reply via email to