Walah itu ikan sidat bro (http://www.indosidatjaya.com/)
memang ada yg color dan biasa, dan ukurannya bisa besar
 


________________________________
Dari: Aldo Desatura ™ <hanja...@gmail.com>
Kepada: BAOT <ba_...@balita-anda.com> 
Dikirim: Kamis, 19 Juli 2012 13:50
Judul: [keluarga-islam] Moa ( Morea ) raksasa dari Maluku ... wewww... [1 
Attachment]


  
[Attachment(s) from =?UTF-8?Q?Aldo_Desatura_=E2=84=A2?= included below] 

dear,

semalem nonton trans 7, acara jejak mistery apa bukan ya.. pokoknya mengejar 
belut moa ( morea ) raksasa di maluku... konon katanya ada belut berukuran paha 
orang dewasa namun yang dikejar adalah yang beranting dan berkalung (rajanya).. 
sayang tidak dapat ditemui belut tersebut hanya ketemu belut2 raksasa seukuran 
paha orang dewasa itu saja... weww  berikut ini data tambahan dari kaskus 
monggo dibaca2 sebagai referensi wawasan wisata....



Sumber - Berapa ukuran belut yang pernah anda tau ? 30 cm ada ? Hmm kalo ukuran 
panjangnya 1 hingga 3 meter percaya ga ? Gede amat yaa, menyeramkan. Belut apa 
itu ? Belut jadi-jadian jangan-jangan, hehehe. Tuh liat gambar di atas, gede 
dan panjang bukan ? Nah, belut raksasa ini dinamakan Morea oleh penduduk pulau 
Ambon. Tepatnya di Desa Waai, Kecamatan Salahutu.

Menurut Wikipedia.org, untuk mengenal nama latin dari belut kita mengenal nama 
Kerajaan : Animalia, Filum: Chordata, Kelas: Actinopterygii, Ordo: 
Synbranchiformes, Upaordo: Synbranchoidei, Famili: Synbranchidae. Belut adalah 
sekelompok ikan berbentuk mirip ular yang termasuk dalam suku Synbranchidae. 
Suku ini terdiri dari empat genera dengan total 20 jenis. Jenis-jenisnya banyak 
yang belum diperikan dengan lengkap sehingga angka-angka itu dapat berubah. 
Anggotanya bersifat pantropis (ditemukan di semua daerah tropika).

Masih menurut Wikipedia, ukuran tubuh bervariasi. Monopterus indicus hanya 
berukuran 8,5 cm, sementara belut marmer Synbranchus marmoratus (belut rawa 
marmer) diketahui dapat mencapai 1,5m. Belut sawah sendiri, yang biasa dijumpai 
di sawah dan dijual untuk dimakan, dapat mencapai panjang sekitar 1m (dalam 
bahasa Betawi disebut moa).

Nah berbeda dengan belut yang ditemui di rawa dan sawah, Morea ini hidup di 
dalam air tawar. Di desa Waai, terdapat tempat permandian dan sumber mata air 
alami bersih yang digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari masyarakat 
sekitarnya. Air yang mengenangi sungai kecil ini juga menjadi tempat dimana 
More ini hidup.

Kalo kebanyakan belut ga suka berenang dan lebih suka bersembunyi di dalam 
lumpur. Semua belut adalah pemangsa. Daftar mangsanya biasanya hewan-hewan 
kecil di rawa atau sungai, seperti ikan, katak, serangga, serta krustasea 
kecil. Morea ini memiliki ciri yang berbeda, suka berenang dan menyukai telur. 
Selain itu, kalo kebanyakan belut sering dimangsa dan dijadikan makanan. Belut 
ini, justeru dianggap keramat oleh masyarakat setempat. Bahkan pernah 
diperkirakan jumlahnya hingga 100 ekor. Wow banyak yaa.

Seperti belut lainnya yang suka bersembunyi, belut ini juga bersembunyi di 
dalam lubang batu atau goa-goa kecil di dasar sungai. Namun terkadang juga, 
beberapa belut yang sudah terbiasa dengan kehidupan manusia di sekitarnya ini, 
keluar untuk mencari (meminta) makan.

Bagi para pelancong, anda ga dapat menunggu belut ini keluar begitu saja karena 
ga dapat ditentukan waktunya. Kalo anda ingin memanggil Morea ini keluar, anda 
harus memanggil sang pawang, tetapi bukan sembarang pawang. Pawang-pawang muda 
ini adalah keturunan pawang-pawang senior sebelumnya. Hanya dengan memercikan 
air, pawang ini dapat memanggil Morea keluar dari persembunyiannya. Sebagai 
penghargaan setelah Morea ini keluar, biasanya para pelancong memberikannya 
telur rebus yang sudah matang. Hal ini sudah diketahui sebelum mereka 
mengunjungi desa Waai.

Kalo anda berminat, dengan bantuan sang pawang, anda dapat menyentuh Morea 
terus kemudian mengabadikan moment tersebut dengan kamera. Jangan takut, karena 
morea-morea ini sudah jinak. Namun bila anda takut, mintalah sang pawang untuk 
menemani anda menyetuh bahkan mungkin untuk menggendongnya. Berani ? hehe

Untuk menuju Desa Waai lewat perjalanan darat dari pusat kota ambon, kurang 
lebih 1 sampai 1,5 jam perjalanan, anda dapat melewati dua lokasi wisata lainya 
yaitu pantai Natsepa dan pemandian air panas Tulehu.

Pantai Netsepa terletak Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, 
merupakan lokasi wisata yang sangat dikenal di Kota Ambon. Dengan hamparan 
pasir putih dan air laut yang jernih, anda akan puas melakukan aktivitas 
keluarga di sana. Mulai dari bermain sampai berenang. Dengan menempuh 
perjalanan sekitar 30 menit dari kota Ambon menggunakan transportasi darat, 
maka sampailah Anda di Pantai Natsepa. Di lokasi ini juga telah tersedia sebuah 
hotel bertaraf internasional.

Di desa Tulehu, sekitar 5 km dari pantai Natsepa. Anda dapat menemukan sumber 
air panas, yang biasanya digunakan oleh pelancong untuk terapi maupun mandi. 
Pengunjung dapat menikmati pemandian alam air panas ini dengan membayar Rp. 
5000 . Pemandian tersebut terdiri dari tiga kolam yang masing - masing 
dibedakan atas suhu air. Dari air hangat hingga panas mencapai 34 derajat 
celcius. Pengunjung terdiri dari anak - anak, remaja, orang dewasa hingga orang 
tua. Selain untuk menikmati hangatnya air, sebagian besar warga memenfaatkannya 
untuk pengobatan.


-- 



sudah banyak bukti sukses dari JSS makanya buruan daftardisini Profit 2%/hari 
dan cashback menanti anda... 

untuk info lengkap & petunjuk lebih lanjut silahkan hubungi saya di
FaceBook : hanja...@gmail.com
YM           : desat...@yahoo.com
Gtalk        : hanja...@gmail.com





Kirim email ke