Senin, 30 Juli 2012 07:00:00
 Ngabuburit Zaman Baheula (2) Kenangan Jangkung di taman perumahan pentolan
KNIL
[image: Kenangan Jangkung di taman perumahan pentolan KNIL]
Rumah dinas duta besar Amerika Serikat zaman dulu di depan Taman Suropati.
Kediaman ini hanya 200 meter dari Taman Situ Lembang. (forum.tamanroyal.com
))
 Kategori
 <http://www.merdeka.com/khas/>


 Sore itu matahari masih panas, ketika anak-anak muda bergerombol di Taman
Situ Lembang. Beberapa pria juga terlihat tenang memancing di tubir danau,
menanti kailnya ditarik ikan. Menit berganti menit, orang-orang datang ke
taman di tengah perumahan elite Menteng, Jakarta Pusat, itu makin ramai.
Seorang petugas keamanan Situ Lembang, Yohanes, mengatakan saban menjelang
buka puasa kondisi taman selalu seperti itu.

Bila azan magrib tiba, beberapa orang pulang ke rumah, sebagian lagi
memilih berbuka di sana dengan membeli makanan dan minuman pada penjual di
pinggiran taman. ”Dari dulu memang ramai kalau sore, apalagi pas Ramadan.
Kadang dulu orang-orang Betawi lama kalau selamatan juga ke sini,” kata
pensiunan angkatan darat itu kepada *merdeka.com*, Rabu pekan lalu.

Yohanes bukan orang baru di kawasan Menteng. Pria 79 tahun ini akrab
dipanggil Pak Jangkung. Dia veteran perang mempertahankan kemerdekaan.
Direkrut menjadi tentara pada 1953, Jangkung masih berumur 20 tahun. Tugas
pertama di Jakarta mengawal atasan dan memata-matai serdadu Belanda alias
KNIL (Nederland Indische Leger) di perumahan elite Menteng dan sekitarnya.

Dia masih ingat kondisi Menteng dan Taman Situ Lembang tempo dulu. Sebagian
besar wilayah di sana berupa rawa dengan jarak antar bangunan rumah
renggang. Tidak ada pribumi tinggal di sana. Baru pada masa penyerahan aset
Belanda ke Republik pada akhir 1950-an, beberapa orang Indonesia bisa
tinggal di situ. ”Tapi orang-orang lama sudah tidak ada semua. Cuma saya
masih di sini,” kata dia.

Dulu ketika masih berdinas di kesatuan, saban puasa dia melihat banyak anak
muda hingga dewasa ngabuburit di pinggiran danau. Kondisi itu tidak berubah
sampai sekarang. Bedanya, dulu danau tidak dihias seapik sekarang dengan
pepohonan, kursi, dan taman bermain. Dulu perumahan juga tidak sepadat saat
ini. Apalagi jalan perumahan, dulu ketika hujan tiba, air danau membanjiri
jalanan.

Usai bercerita, Jangkung, pria renta kelahiran Kalimantan Timur, ini
kembali mengaso dari pekerjaanya membersihkan jalan dan taman. Sejak awal
1980-an, dia sudah pensiun jadi tentara dan beralih menjadi petugas
keamanan dan kebersihan di Menteng. Jangkung diberi satu bilik sempit dari
triplek, berukuran 1x2 meter sebagai tempat tidur di sebuah rumah sedang
direnovasi.

Cerita keramaian Situ Lembang saban menjelang bedug magrib juga diungkapkan
sejarawan Jakarta, Alwi Shahab. Menurut dia, sejak dulu, tatkala masih
berupa danau, Situ Lembang memang tempat favorit buat ngabuburit warga
Jakarta. Dia teringat kenangan masa muda antara 1940 hingga 1950-an. Kala
itu dia gemar bersepeda keliling Jakarta sehabis salat asar.

Di Menteng, mulai Taman Situ Lembang hingga Taman Suropati, menjelang buka
selalu ramai orang-orang, dari remaja hingga dewasa. Apalagi saban akhir
pekan, bekas wartawan itu teringat almarhum Iskak Darmo Suwiryo, komedian
tersohor pasangan Ateng dalam pelbagai film, dan mendiang penyanyi Bing
Slamet. Keduanya kerap manggung di sana. ”Dulu kawasan Menteng memang bagus
betul, Menteng benar-benar elite, tidak sembarang kendaraan bisa masuk,”
kata dia.
[fas]


-- 



*sudah banyak bukti sukses dari JSS makanya buruan daftar
disini<http://caridikit.blogspot.com/2012/03/belajar-investasi.html>
Profit
2%/hari dan cashback menanti anda...*

untuk info lengkap & petunjuk lebih lanjut silahkan hubungi saya di
FaceBook : hanja...@gmail.com
YM           : desat...@yahoo.com
Gtalk        : hanja...@gmail.com

Reply via email to