- Bank Century mandeg.
- Angie korupsi Rp 30-32 M dihukum 4,5 tahun.
- Rakyat kecil nyolong coklat 3 buah, nebang bambu dll dihulum berat
- Calon Hakim Agung, kayak gitu, katanya yang diperkosa sama yang memperkosa 
sama-sama menikmati.
- Menurut catatan PPATK masih banyak anggota DPR yang puya rekening gendut, 
tapi belum diapa-apain.
- Jakarta banjir, lumpuh, yang mederita rakyat kecil.
- Hakim Yamani merubah hukuman gembong narkoba
- Tau aaaahhhhhhhhhhhhh    capek,yang diomongin muka tembok.





________________________________
 From: Ananto <pratikno.ana...@gmail.com>
To: keluarga-islam <keluarga-islam@yahoogroups.com>; mencintai-islam 
<mencintai-is...@yahoogroups.com> 
Sent: Thursday, January 17, 2013 7:50 AM
Subject: [keluarga-islam] BamSoet: Hukum dan Dinamika Politik 2013
 

  
selamat menyimak...
 
salam,
ananto


 
---------- Forwarded message ----------
From: <bambangsoesa...@yahoo.com>
Date: 2013/1/14
Subject: OPINI: Dinamika 2013



  
Hukum dan Dinamika Politik 2013
 
Bambang Soesatyo
Anggota Komisi III DPR RI/
Presidium Nasional KAHMI
 
PANGGUNG politik nasional sepanjang 2013 memang akan lebih dinamis, karena para 
politisi mulai berancang-ancang menuju tahun pemilihan umum pada 2014, baik 
pemilihan anggota legislatif (Pileg) maupun pemilihan presiden (Pilpres). 
Namun, dinamika politik 2013 sedikit banyak akan dipengaruhi oleh sejumlah 
peristiwa yang berkait dengan penegakan hukum.
 
Melanjutkan sisa pekerjaan 2012, sektor penegakan hukum menyambut tahun baru 
ini dengan bekal kasus yang lebih dari cukup. Kebetulan, beberapa kasus di 
antaranya sudah lama menjadi pusat perhatian masyarakat. Khususnya kasus Bank 
Century, kasus dugaan korupsi proyek Hambalang dan kasus 18 rekening gendut, 
sebagaimana telah diungkap oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan 
(PPATK).  Tentu saja masih terdapat sejumlah kasus lain yang juga akan memberi 
warna tersendiri terhadap tahun politik 2013. Namun, ketiga kasus tadi tetap 
saja lebih seksi untuk diamati publik, sebab ada keterkaitan dengan para tokoh 
di republik ini.
 
Faktor lain yang juga ikut mewarnai dinamika politik 2012 adalah isu reshuffle 
kabinet. Di hari-hari terakhir 2012, reshuffle kabinet kembali diwacanakan. 
Bukan saja karena kosongnya kursi Menteri Pemuda dan Olahraga, tetapi juga 
karena munculnya desakan kepada presiden untuk mencopot menteri-menteri pembuat 
gaduh. Berbagai kalangan dan pengurus partai politik (Parpol) anggota koalisi 
sudah angkat bicara tentang perlu tidaknya reshuffle kabinet pada tahun 2013 
ini. Satu hal yang pasti, kosongnya kursi Menpora akan mendorong presiden 
mencari figur menteri baru untuk mengisi kekosongan itu. Minat Parpol untuk 
menempatkan kadernya di pos itu sudah barang tentu memberi warna bagi dinamika 
politik di awal tahun baru ini.  
 
Namun, hampir bisa dipastikan bahwa persiapan Parpol dan para politisi menuju 
Pemilu 2014 serta reshuffle kabinet 2013, kalah seksi dibanding penanganan 
sejumlah kasus hukum sebagaimana yang sudah disebutkan sebelumnya. Sebab, 
masyarakat memang sudah kurang peduli dengan persoalan-persoalan politik. 
Sebaliknya, setelah mengamati progres Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 
sepanjang 2012, masyarakat semakin bergairah mengamati proses hukum sejumlah 
kasus besar.
 
Karena itu, bukanlah mengada-ada kalau dikatakan bahwa pada tahun 2013 ini 
masyarakat masih ingin melihat kelanjutan proses hukum kasus Bank Century, 
Kasus Hambalang, dan juga kasus rekening gendut. Masyarakat benar-benar ingin 
tahu seperti apa akhir atau ujung dari proses hukum kasus-kasus besar itu. 
Bukan saja karena faktor dugaan keterlibatan para tokoh atau elit dalam ketiga 
kasus itu, tetapi juga karena proses hukum ketiga kasus dimaksud, pada 
akhirnya, akan melahirkan dampak politik. Besar kecilnya dampak politik memang 
relatif. Tetapi bisa dipastikan bahwa kelanjutan proses hukum kasus Bank 
Century dan kasus Hambalang akan menimbulkan kebisingan lagi. Bahkan mungkin 
lebih bising dari sebelumnya,
 
Sebab, pada kasus Bank Century, KPK bahkan sudah memberi angin kepada DPR untuk 
memulai proses pemakzulan Wakil Presiden Boediono. Beberapa anggota DPR memang 
sudah dan sedang menggalang dukungan untuk menggunakan Hak Menyatakan Pendapat 
(HMP) DPR dalam konteks posisi dan peran Boediono semasa menjabat Gubernur Bank 
Indonesia (BI). Bagaimana pun, dia ikut bertanggungjawab atas pencairan dana 
talangan Bank Century.
 
Kalau hasil pemeriksaan KPK atas tersangka dua mantan Deputi Gubernur BI, Siti 
Fajriah dan Budi Mulya, semakin memojokan posisi Boediono, bisa dipastikan 
bahwa desakan publik kepada DPR untuk segera menggunakan HMP  akan semakin 
kuat. Memang, merealisasikan HMP DPR tidak mudah dan berproses sangat panjang. 
Namun, potensi guncangan politiknya akan sangat luar biasa besarnya begitu arus 
desakan publik terus menguat.     
 
Selain faktor Boediono, masih ada anggota Kabinet Indonesia Bersatu-II lainnya 
yang menjadi faktor lain dalam kasus Bank Century. Dia adalah Menteri 
Perdagangan Gita Wirjawan. Mengaitkan Gita Wirjawan dalam kasus Bank Century 
bukanlah mengada-ada. Gita Wirjawan tercatat sebagai pendiri kelompok bisnis 
Ancora. Pada Oktober 2010, anak usaha Ancora, PT Ancora Land dan PT Uni Menara 
Komunikasi, mengakuisisi dan menjadi pemegang saham mayoritas di PT Graha Nusa 
Utama (GNU) yang didirikan oleh Robert Tantular Cs. Di PT GNU inilah Robert 
Tantular diduga melakukan tindak pidana pencucian uang hasil jarahan dari 
penggelapan dana nasabah PT Antaboga Delta Sekuritas dan Bank Century. Dengan 
menguasai GNU, Ancora Land pun mengklaim pemilikan tanah bekas lapangan Golf di 
kawasan Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan.
 
Maka, keterkaitan  Gita Wirjawan cq PT Ancora  dengan mega skandal Bank Century 
otomatis tak terbantahkan. Sebagai pendiri, Gita layak dicurigai karena 
manajemen PT Ancora tidak berinisiatif menunjukan itikad baik untuk mengungkap 
kepada publik dan pihak berwenang perihal penguasaan aset PT GNU yang sedang 
dicari oleh Tim Bersama Asset recovery Bank Century.
 
Apalagi, Mabes Polri telah menetapkan Dirut GNU, Toto Kuntjoro, sebagai 
tersangka. Menurut penjelasan Kapolri Jenderal Timur Pradopo kepada Tim 
Pengawas Century pada 10 Oktober 2012, Toto dituduh melakukan penipuan atau 
penggelapan, yakni menempatkan dana hasil penjualan aset Century dan penipuan 
nasabah PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia di rekening PT GNU.
 
Tim Pengawas (Timwas) DPR untuk proses Hukum Kasus Bank Century sudah 
mengagendakan pemanggilan Gita Wirjawan. Begitu pemanggilan Gita terlaksana, 
dampak politiknya tentu saja pada keseimbangan kabinet. Citra kabinet yang 
semakin memburuk akan memancing berbagai elemen masyarakat untuk mendesak 
presiden melakukan bersih-bersih di tubuh Kabinet Indonesia Bersatu-II. Faktor 
Gita pada akhirnya membuat pemerintahan sekarang ini semakin tersandera.
 
Tersangka Baru
 
Beberapa hari terakhir ini, publik terus bertanya-tanya tentang siapa sosok 
tersangka baru dalam kasus Hambalang. Sebab, kepada publik, KPK telah memberi 
janji akan mengumumkan nama tersangka baru untuk kasus itu. Selama ini, 
publikasi tentang calon tersangka baru itu sudah diarahkan pada satu nama. 
Bukan sembarang sosok atau figur. Posisinya pun tinggi. Sebab, nama yang 
disebut-sebut salama ini adalah seorang pemimpin parpol besar. Ekspektasi 
publik tentang sosok tersangka baru itu sudah barang tentu mengacu pada 
publikasi selama ini.
 
Kalau ekspektasi publik tentang tersangka baru kasus Hambalang menjadi 
kenyataan, bisa dibayangkan seperti apa hiruk pikuknya panggung politik 
nasional. Dampaknya terhadap persiapan pelaksanaan Pemilu 2014  tentu saja akan 
sangat luar biasa, karena ada Parpol besar peserta pemilu harus melakukan 
konsolidasi internal. Sekali lagi, kalau hal itu benar-benar terjadi, tersangka 
baru kasus Hambalang bukan tidak mungkin bisa mengubah peta kekuatan politik 
menuju pesta demokrasi tahun 2014.
 
Kalau pun tersangka baru kasus Hambalang tidak sesuai dengan ekspektasi publik, 
tetap saja akan timbul kegaduhan. Sebab, publik yang awam hukum, akan merasakan 
ketidakadilan, serta melihat masih adanya praktik tebang pilih penegakan hukum. 
Penyikapan publik yang demikian tidak bisa disalahkan begitu saja karena semua 
orang mengacu pada sejumlah informasi yang telah disajikan di ruang publik 
selama ini. 
 
Tahun 2013 memang tahun politik. Semua yang berkepentingan dalam Pemilu 
legislatif dan Pilpres akan memanfaatkan periode 2013 untuk melakukan persiapan 
yang maksimal. Namun, semua persiapan itu pada akhirnya akan dipengaruhi 
peristiwa-peristiwa penegakan hukum sepanjang tahun 2013.
 
Oleh karenanya, kebisingan dan kegaduhan politik harus diterima sebagai 
konsekuensi logis. Terpenting bagi seluruh elemen masyarakat adalah menjaga 
dinamika kebangsaan tetap kondusif. 
 
Selamat Tahun Baru 2013. []
 
 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!


-- 

http://harian-oftheday.blogspot.com/
 
"...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama..."
 

Kirim email ke