Saya pernah dengar ada salah seorang menanyakan kepada Radio Rojak, apa kita 
perlu mengikuti salah satu Mazhab yang berempat. 
Jawab penceramah di radio Rojak, kita tidak perlu mengikuti Mazhab karena pada 
zaman Rasulullah tidak ada seperti itu, tapi ikuti saja tuntunan dari Al Quran 
dan As Sunnah.
Yang saya tidak mengerti untuk memahami secara benar tuntunan itu kita belajar 
dari mana ya, mohon sarannya.





________________________________
 From: MK. Mattawaf <mk_mtw...@yahoo.co.id>
To: 
Sent: Tuesday, May 14, 2013 2:59 PM
Subject: [keluarga-islam] fwd :MANA DALILNYA?
 


  




________________________________
 Dari: A Nizami <nizam...@yahoo.com>
Judul: MANA DALILNYA?
 


  
Assalamu'alaikum wr wb,

Ardha Pt:
Nasehat Gus Mus : Ada yg dg gagah mengatakan: "TAK ADA dalilnya!"; ada yg dg 
rendah hati mengatakan: "Aku BELUM MENEMUKAN dalilnya."

Yg mengatakan tak ada dalil karena dia tidak tahu dalil itu apa, yg mengatakan 
belum nemu dalilnya nyari aja gk pernah,

Ada yg sibuk memperdebatkan ibadah, hingga tak sempat beribadah.

Komentar saya: Itulah pentingnya Sanad. Kita bisa sholat bukan karena 
mempelajari berbagai hadits sahih. Tapi karena kita dari kecil mengikuti orang2 
tua dan guru2 kita sholat. Sehingga kita bisa mengikuti gerakan, posisi badan, 
tangan, kaki dan kepala di setiap gerakan sholat. 

Orang2 tua kita dulu juga belajar sholat seperti itu pada orang2 tua dan guru2 
mereka dan terus bersambung hingga ke sahabat dan Nabi. 

Bahkan Imam Hadits paling hebat seperti Imam Bukhari dan Imam Muslim pun sholat 
dan melakukan ibadah lain mengikuti Mazhab Imam Syafi'ie. Bukan dgn mempelajari 
berbagai hadits ttg sholat yg mereka kumpulkan. Itu tidak cukup jumlahnya. 

Tidak semua perbuatan orang tua kita bisa kita tuliskan dalam hadits. Tapi kita 
tahu sebagian perbuatan dan perkataan orang tua kita. Begitu pula tidak semua 
perbuatan Nabi ditulis di hadits. Tapi para sahabat meniru gerakan sholat Nabi, 
begitu pula anak2nya.

Jadi aneh jika ada orang pada abad 20 Masehi ini menulis buku Sholat Shifat 
Nabi yg katanya sesuai dgn cara Nabi Sholat, tapi menyelisihi yg dicontohkan 
para Imam Mazhab. Apa dia pakai mesin Waktu Dora Emon sehingga bisa pergi ke 
abad 7 Masehi dan melihat Nabi Sholat? Apa selama 1400 tahun ini ummat islam 
salah cara sholatnya hingga sampai dia menulis kitab tsb?

Meski demikian, saya selalu membaca hadits2 seperti Shahih Bukhari, Muslim, dsb 
meski untuk sholat dan ibadah lain tetap mengacu pada Mazhab Syafi'ie. Ilmu itu 
datang kepada kita melalui Ulama Pewaris Nabi. Bukan langsung jatuh dari 
langit. Hilangnya Ilmu juga dgn cara wafatnya para Ulama.

.



 

Kirim email ke