KPK memcari dan mendalami semua informasi yang terkait tersangka agar 
mendapatkan informasi yang objektif, KPK bukan menyebarkan sankaan atau dugaan 
kepada masyarakat. Dan tugas KPK untuk mencari informasi yang benar dan bukti 
yang mendukung. Jadi KPK bukan ghibah tadz.

Salam,






On Thursday, January 30, 2014 8:36 AM, Ananto <pratikno.ana...@gmail.com> wrote:
 
  
apakah berarti KPK juga melakukan ghibah, tadz?

salam,
ananto




2014-01-29 pinank conconk <supriyadidw...@googlemail.com>

hanya... buat sodaraku ananto yang masih rajin copas kejelekan sodaranya 
sendiri..
>smoga berkenan sodaraku..
>Tabik,
>-------------------
>Ghibah: Jalan Pintas Menuju Neraka
>Oleh: Ustaz Toto Tasmara
>Berghibahlah, bila engkau merindukan jalan pintas menuju neraka, 
membuka pintu-pintu siksa yang pedih, dan menarilah di atas penderitaan 
orang lain. Juga, tertawalah di atas derai air matanya. Jadilah binatang buas 
yang melahap bangkai-bangkai manusia.
>Tahukah kalian, ghibah itu lebih hina dari perzinaan atau pelacuran. 
Imam Ghazali dan Imam Baihaqi meriwayatkan sebuah hadis bahwa Rasulullah SAW 
bersabda, “Janganlah sekali-kali kamu melakukan pergunjingan, 
karena pergunjingan itu lebih berat dari perzinaan. Karena, jika 
seseorang yang berzina kemudian bertobat maka Allah mengampuninya. 
Sedangkan penggunjing tidak akan diampuni Allah, sebelum orang yang 
digunjingkan itu memaafkannya.”
>Alangkah beratnya siksa yang ditanggung oleh tukang gunjing 
(mughtaab), si tukang penyebar ghibah. Betapapun dia bertobat kepada 
Allah, pintu pengampunan tidak akan terbuka, kecuali dia berlari dan 
bersungguh-sungguh meminta maaf kepada orang yang digunjingkannya itu.
>Tidakkah kita takut pada siksa Allah? Bagaimana bila orang yang 
digunjingkan itu telah meninggal dunia? Kepada siapakah engkau akan 
memohonkan maaf. Padahal, kunci surga hanya terbuka bila ada pemaafan 
darinya.
>Imam Gazali meriwayatkan penggalan nasihat Allah kepada Nabiyulah 
Musa AS. “Barang siapa yang mati dalam keadaan bertobat dari gunjingan, 
maka ia adalah orang terakhir yang memasuki surga. Dan barang siapa yang mati 
dalam keadaan bergunjing, maka ia adalah orang pertama yang 
memasuki neraka.” (Mukhtasar Ihya Ulumudin,1990: 241).
>Saat ini, ghibah telah menjadi komoditas dan tontonan yang mampu 
mengangkat rating tayangan televisi. Acara gosip yang dipandu para 
presenter cantik dengan pakaian setengah telanjang, menjadi primadona 
pengelola televisi.
>Kehidupan rumah tangga orang yang sangat pribadi pun dibongkar. Dan, 
kita pun merasa asyik menonton gosip tersebut, bahkan turut melakukan 
estafet gosip ke tetangga sebelah. Maka, berantailah penyebaran gosip.
>Dalam dunia politik, ghibah merupakan senjata yang paling ampuh untuk 
>mehancurkan harga diri dari reputasi lawan politiknya yang secara 
populer dikenal dengan istilah character assasination (pembunuhan 
karakter).
>Betapa besarnya dosa dan konsekuensi moral yang disebabkan oleh ulah 
lidah, menggosip dan mencela atau mencaci maki orang lain. Inilah ajaran moral 
kemanusiaan paling fundamental yang menghiasi akhlak seorang 
Muslim. Betapapun rajin kita beribadah, di hadapan Allah ibadahnya tidak 
memiliki manfaat sama sekali, selama lidah kita menggosip dan menyakiti orang 
lain.
>Sahabat Muadz bin Jabbal RA pernah bertanya pada Rasulullah SAW. 
“Apakah kita akan diminta pertanggungjawaban karena apa yang kita 
ucapkan, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Hai Ibnu Jabbal, tidaklah 
manusia-manusia itu akan ditelungkupkan dengan hidungnya terlebih dahulu di 
neraka, melainkan karena apa yang dilakukan oleh lidahnya.” (HR 
Hakim). Semoga Allah melindungi dan memelihara kita dari berghibah.


-- 

http://harian-oftheday.blogspot.com/
 
"...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama..."

Kirim email ke