Amalan Doa Para Nabi


[image: Amalan Doa Para Nabi]


Judul buku        : Doa Ajaran Ilahi: Kumpulan Doa Dalam Al-Qur’an Beserta
Tafsirnya

Penulis             : Anis Masykur dan Jejen Musfah

Penerbit            : Noura Books, Jakarta

Cetakan            : I, Juni 2013

Tebal                : 194 Halaman

ISBN                 : 978-602-7816-93-0

Harga               : Rp. 36.000

Peresensi          : Ahmad Suhendra, *wartawan Majalah Bangkit PWNU DIY*



Ada anggapan bahwa doa itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang lemah.
Hanya orang yang butuh kepada Allah saja yang mau berdoa. Sementara yang
kuat merasa “tidak perlu” berdoa.
Padahal, berdoa dapat membawa kebaikan bagi para pemohonnya. Doa bisa
mendatangkan anugerah bagi orang banyak. Doa memiliki potensi besar dalam
mengarahkan perjalanan kehidupan seseorang.


Potensi itu dapat mengubah sesuatu yang buruk menjadi baik. Bahkan mengubah
sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Allah memiliki kehendak untuk
memberikan kebahagiaan kepada hamba yang dicintai-Nya.


Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Ibn Majah, dan al-Turmuzi dari Sulman yang
mengatakan, bahwa Rasulallah saw bersabda, Tidak ada yang dapat menolak
takdir (ketentuan) dari Allah, kecuali doa dan tidak ada yang dapat
menambah umur kecuali berbuat kebaikan.


Buku bertajuk Doa Ajaran Ilahi: Kumpulan Doa dalam al-Qur’an Beserta
Tafsrinya ini, diharapkan mampu mengikis sikap sombong manusia tersebut.
Doa-doa di dalamnya ditampilkan secara khas. Karena hanya mengelaborasi
doa-doa dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Doa-doa itu pernah diamalkan para rasul
dan orang-orang saleh terdahulu.


Al-Qur’an telah merekam kisah-kisah para utusan Allah dan hamba-hamba-Nya
yang beriman. Mereka senantiasa memanjatkan doa kepada Allah swt. Padahal
mereka adalah orang-orang yang dijamin oleh Allah swt. Segalanya menjadi
tercurahkan dengan berdoa. Sehingga terjalinlah hubungan langsung antara
Allah dan makhluk-Nya.


Fitrah manusia selalu butuh akan kekuatan Tuhan. Sebab itu, ath-Thibi
memberikan definisi doa sebagai bentuk penampakan kehinaan dan kerendahan
diri. Saat berdoa itu keadaan yang menggambarkan tiada berdaya. Di dalamnya
kita menyatakan hajat, keperluan dan ketundukkan kepada Allah swt.(halaman
2)


Dalam kehidupan, doa mampu membangun dimensi kontrol manusia. Buku ini
dimaksudkan untuk memberi jalan lebih mudah. Jalan mendekatkan diri kepada
Allah bagi para hamba-hambanya yang berserah diri.


Disitulah letak kekuatan doa dalam kehidupan umat Islam. Sehingga dengan
itu dapat menyelamatkan diri kita, keluarga, bangsa dan negara dari
keterpurukan. Dengan begitu, doa merupakan sarana penting bagi manusia
sebagai makhluk.


Tindakan itu menjadi manifestasi pengkuan atas kelemahan manusia di hadapan
Penciptanya. Orang berdoa sebaiknya disertai dengan hati yang penuh
kehadiran kepada Allah. Saat berdoa juga diharapkan dapat memahami dan
merenungkan segala lafal yang diucapkan. (Halaman 3)


Karya Anis Masykur dan Jejen Musfah ini bersifat praktis dan berguna
sepanjang hidup. Di sinilah letak keistimewaannya. Pembaca bisa
mengamalkannya secara langsung setiap hari. Semua orang bisa membaca dan
mengamalkannya dengan mudah.


Karena setiap doa diberi penjelasan singkat dan padat. Kemasannya pun
dibuat sangat menarik. Dalam setiap penjelasan termuat sebab turun (asbab
al-nuzul), keutamaan dan tafsir terkait dengan doa-doa mustajab yang
diamlakan para Nabi.


Kemudahan yang dihadirkan lainnya adalah tema-temanya disusun secara
tematik (maudhu’i). Doa para Nabi dalam menyebarkan ajaran Allah. Doa
pertaubatan para Nabi ketika melakukan kekhilafan. Ada juga doa para nabi
yang memohonkan azab bagi kaumnya yang enggan mengikuti ajakannya. sebagian
yang lain adalah doa-doa yang mempunyai faedah dan fadhilah khusus.


Dengan demikian buku ini layak untuk dimiliki dan dibaca oleh setiap
muslim. Buku ini dapat dijadikan tuntunan doa praktis bagi anak-anak dan
bagi para pemula yang ingin mengamalkan doa para Nabi.Buku ini membawa kita
bahwa setiap doa itu mengandung kekuatan spiritual dan emosional. Kekuatan
spiritual, sebab dengan berdoa kita merasa dekat dengan Allah Swt. pada
aspek emosional, doa dapat mendorong alam bawah sadar seseorang untuk
berpikir positif. []



-- 
http://harian-oftheday.blogspot.com/

"...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama..."

Kirim email ke