Mayat bayi perempuan ditemukan dalam kantong plastik di Badung
http://www.merdeka.com/peristiwa/mayat-bayi-perempuan-ditemukan-dalam-kantong-plastik-di-badung.html


Merdeka.com - Seorang ibu rumah tangga asal Kuta Utara, 
Kabupaten Badung, Ni Md Sukarini (41), menemukan sorang bayi perempuan 
dalam keadaan sudah tak bernyawa di sungai Batu Takep, Banjar Semer, 
Senin (23/6) lalu. Bayi perempuan itu ditemukan dalam kantong plastik. 

Menurut
 Kepala Kepolisian Sektor Kuta Utara Ajun Komisaris Ronny Riyantoko, 
kronologi penemuan bayi tersebut adalah pada pukul 06.00 WITA saat Ni Md
 Sukarini sedang membersihkan pekarangannya dan melihat ada bungkusan 
kantong plastik yang sedang menyangkut di dahan di bawah jembatan Banjar
 Semer.

"Karena saksi pikir isinya usus ayam seperti yang biasa 
ditemukan pada hari-hari sebelumnya, akhirnya bungkusan itu di dorong ke
 bawah menggunakan kayu agar hanyut terbawa arus sungai," ujarnya, 
seperti dikutip dari Antara, Rabu (25/6).

Namun bungkusan warna 
merah itu masih tersangkut terputar arus sehingga saksi turun ke bawah 
jembatan untuk menghanyutkan kembali bungkusan itu.

Pada saat 
akan dihanyutkan kembali bungkusan plastik warna merah itu ternyata 
dilihat ada kaki bayi yang menjuntai keluar sehingga bungkusan diamankan
 oleh saksi ke pinggir sungai.

Sementara itu, Kepolisian Resor Badung, Bali, masih menyelidiki pemilik bayi 
yang ditemukan tak bernyawa tersebut.

"Kami
 masih melakukan penelusuran ke sejumlah rumah sakit dan puskesman di 
kawawan Kecamatan Kuta Utara dan sekitarnya. Siapa saja yang melahirkan 
dalam waktu dekat ini?" kata Kepala Sub-Bagian Humas Polres Badung Ajun 
Komisaris I Made Dina di Mangupura, Rabu.

Menurut dia, sampai 
saat ini jenazah bayi tersebut masih berada di Rumah Sakit Umum Pusat 
Sanglah, Denpasar, karena belum ada pihak yang mengakui bayi tersebut.

Pihaknya
 berjanji akan secepatnya memecahkan kasus tersebut sehingga jenazah 
bayi bayi bisa diserahkan ke keluarga yang bersangkutan.

Selanjutnya,
 kejadian penemuan bayi itu juga masih dalam proses penelusuran. "Apakah
 faktor kesengajaan atau ada pihak tertentu yang melakukan tindak 
kejahatan tersebut?," ujarnya.
[hhw]

Kirim email ke