Dimana Gus Dur yang Asli?





Kisah tentang Gus Dur yang ada di beberapa lokasi muncul dari testimoni
beberapa orang dekatnya, sehingga seringkali mereka malah bertengkar karena
dua-duanya berkomunikasi dengan Gus Dur di tempat yang berbeda dalam waktu
yang sama.




Kiai Said Aqil Siroj juga pernah mengalami hal yang sama, ia “dikerjai”
oleh Gus Dur sehingga sampai harus berdebat dengan temannya.




Kisahnya bermula ketika itu malam-malam, sehabis mengimami sholat isya, ia
bertandang ke rumah Gus Dur, yang merupakan tetangga sebelah rumah di
Ciganjur. Karena Gus Dur belum datang, ia duduk-duduk di teras rumahnya.




Tak lama kemudian, datang Suparta, salah satu pejabat BKKBN, yang juga
bertamu ke rumah Gus Dur untuk mengundang ceramah. Suparta mengaku baru
saja menelepon Gus Dur, waktu itu belum ada HP sehingga telepon yang
digunakan telepon rumah, dan yang menjawab Gus Dur sendiri.




Dalam pembicaraan telepon tersebut, Gus Dur mengatakan tak bisa menghadiri
undangan BKKBN karena harus menghadiri haulnya Kiai Ali Maksum di Krapyak
Yogyakarta. Suparta menegaskan, yang menerima dan menjawab telepon

benar-benar Gus Dur sendiri karena ia sudah hapal nada dan suaranya.




Tentu saja Kang Said yang sudah menunggu di rumahnya membahntah, Gus Dur
tidak ada di rumahnya dan saat itu ia sedang menunggu kedatangannya.




Akhirnya perdebatan diantara keduanya selesai setelah mobil Gus Dur muncul
bersama tuannya didalam kendaraan tersebut. Keduanya lalu dipersilahkan
masuk oleh Gus Dur ke dalam rumah.




Pada kesempatan tatap muka itu, Suparta kembali menyampaikan keinginannya
mengundang Gus Dur, yang waktu itu masih menjadi ketua umum PBNU, untuk
ceramah dalam sebuah acara BKKBN dan jawaban yang diterima sama seperti
yang disampaikan dalam pembicaraan lewat telepon bahwa ia ada haul KH Ali
Maksum di Krapyak sehingga tak bisa menghadiri undangan BKKBN.




Lalu siapa sebenarnya pria yang menjawab lewat telepon dengan suara persis
seperti Gus Dur dan jawaban yang disampaikan juga sama persis dengan

jawaban Gus Dur ketika bertatap muka bahwa ia tidak bisa memenuhi undangan

BKKBN? Wallahu a’lam. []






(mkf)






--
http://harian-oftheday.blogspot.com/


"...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama..."

Kirim email ke