*Mengganti Nama Anak*


Pertanyaan:



Saya merasa kurang nyaman dan ingin mengganti nama anak perempuan saya yang
berumur 6,5 tahun. Bagaimana tata caranya yang sesuai dengan aqidah kami
sebagai keluarga Nahdliyin agar nama itu memberikan kebaikan di dunia dan
akherat?  Lalu tetap baikah penggantian nama ini meski tidak diikuti dengan
perubahan nama di dokumen resmi karena pertimbangan  biaya yang cukup
mahal  serta pertimbangan waktu dan lai sebagainya. Wasalam.



(Nasywa)

Jawaban:

Penanya yang budiman semoga dirahmati Allah SWT. Seringkali orang
menyepelakan soal nama, sehingga kita sering mendengar ungkapan: “Apalah
arti sebuah nama”. Padahal dalam pandangan Islam, nama termasuk hal yang
sangat diperhatikan. Bahkan Ibnu ‘Arafah—sebagaimana dikemukakan pengarang
kitab Mawahib al-Jalil Syarhu Mukhtashar al-Khalil— sampai pada kesimpulan
bahwa memberi nama itu wajib:


قَالَ ابْنُ عَرَفَةَ: وَمُقْتَضَى الْقَوَاعِدِ وُجُوبُ التَّسْمِيَةِ



Ibnu ‘Arafah berpendapat: ‘Dan tuntutan beberapa kaidah itu mewajibakan
pemberian nama”. (Syamsuddin ath-Tharabulisi, Mawahib al-Jalil fi Syarhi
Mukhtashar Khalil, Bairut-Dar al-Fikr, cet ke-3, 1412 H/1992 M, juz, 3, h.
256).



Pemberian nama kepada anak sebaikanya adalah dengan nama yang bagus, dan
jangan memberi nama anak kita dengan nama yang tidak membuat nyaman hati
atau nama yang bisa menimbulkan cibiran orang lain, dan nama yang buruk.
Seperti murrah (pahit) atau kalb (anjing). Kelak pada hari kiamat, kita
akan dipanggil dengan nama kita dan nama bapak kita. Karenanya berilah nama
yang baik. Sebagaimana sabda Rasulullah saw:


إِنَّكُمْ تُدْعَوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِأَسْمَائِكُمْ وَأَسْمَاءِ
آبَائِكُمْ فَأَحْسِنُوا أَسْمَاءَكُمْ --أخرجه ابو داود



“Sesungguhnya kelak pada hari kiamat kalian akan dipanggil dengan nama
kalian dan nama bapak-bapak kalian. Karenanya, maka bagusilah nama kalian”
(H.R. Abu Dawud)


Sedang mengenai penggantian nama, secara umum mengganti nama itu
diperbolehkan. Dan disunnahkan dengan nama yang baik, begitu juga mengganti
nama yang jelek dengan nama yang baik. Rasulullah saw sendiri pernah
menggati nama anak perempuan sahabat ‘Umar ra yang bernama ‘Ashiyah (orang
yang maksiat) dengan nama Jamilah (yang cantik).


عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ: أَنَّ ابْنَةً لِعُمَرَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ كَانَتْ يُقَال لَهَا: عَاصِيَةٌ، فَسَمَّاهَا رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَمِيلَةً --رواه مسلم


“Dari Ibnu ‘Umar ra, sesungguhnya anak perempuan ‘Umar ra dulu dinamai
‘Ashiyah, kemudian Rasulullah saw menamainya dengan nama Jamilah”. (H.R.
Muslim)


Dalam riwayat lain, Rasulullah saw juga pernah mengganti nama salah seoarng
sahabatnya yang bernama Hazn (kesusahan) diganti dengan nama Sahl
(kelapangan). Namun ia menolak pergantian nama tersebut. Setelah penolakan
itu anak-anaknya selalu tertimpa kesusahan.

عَنْ عَبْدِ الْحَمِيدِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ شَيْبَةَ قَال: " جَلَسْتُ إِلَى
سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ فَحَدَّثَنِي أَنَّ جَدَّهُ حَزْنًا قَدِمَ عَلَى
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَال: مَا اسْمُكَ؟ قَال:
اسْمِي حَزْنٌ، قَال: بَل أَنْتَ سَهْلٌ، قَال: مَا أَنَا بِمُغَيِّرٍ اسْمًا
سَمَّانِيهِ أَبِي. قَال ابْنُ الْمُسَيَّبِ: فَمَا زَالَتْ فِينَا
الْحُزُونَةُ بَعْدُ



“Dari ‘Abd al-Hamid bin Jubair bin Syaibah, ia berkata: Aku duduk bersama
Sa’id bin al-Musayyab kemudian ia menceritakan kepadaku bahwa kakeknya
pernah menghadap Nabi saw. Lantas Nabi bertanya: Siapa namamu? Ia-pun
menjawab: Namaku Hazn. Nabi-pun berkata, tetapi kamu adalah Sahl. Ia
(kakeknya) lalu berkata: Aku tidak akan merubah nama yang telah diberikan
oleh bapakku. Lantas Ibnu al-Musayyab berujar: Setelah itu kesusahan selalu
menimpa kami”. (H.R. al-Bukhari)


Sedang mengenai dokumen resmi perubahan nama anak hemat kami segera diurus
secepatnya. Sebab itu sangat penting bagi si anak. Sedang jika karena
ketiadaan biaya, maka sebaiknya perubahan nama secara resmi tersebut bisa
tunda sampai semuanya sudah benar-benar siap. Dan berkonsultasilah dengan
pihak-pihak yang terkait dengan dokumen perubahan nama. []



Mahbub Ma’afi Ramdlan

Tim Bahtsul Masail NU



-- 
http://harian-oftheday.blogspot.com/

"...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama..."

Reply via email to