*Kedudukan Nabi Muhammad sall-allahu 'alaihi wasallam di Hari Akhir*





*Bismilahirrahmanirrahim Walhamdulillah Wasshalatu Wassalamu `Ala
Rasulillah, Wa'ala Aalihi Washahbihi Waman Walaah amma ba'du…*






*Subhanaka! Subhanaka! Subhanaka!* [*ya Allah!*]






Nabi terakhir di antara para Nabi, Sayyidina Muhammad, sall-Allahu 'alaihi
wasallam, adalah seseorang yang paling rendah hati di antara manusia; tak
seorang pun mampu mencapai kerendahhatian beliau di Hadirat Ilahi.
Kerendahhatian adalah sifat yang paling dicintai dari manusia di mata Allah
Ta'ala. Hingga tingkat mana kita mampu berendah hati, sebanyak itu pulalah
Allah akan meninggikan derajat kita lebih tinggi; semakin sombong seseorang
di hadapan Tuhannya, sebanyak itu pulalah Tuhannya akan merendahkan
derajatnya.






Allah Ta'ala meninggikan derajat kekasih-Nya Muhammad sallAllahu 'alayhi
wasallam hingga tingkatan tertinggi dalah Hadirat Ilahiah dan mempercayakan
padanya pembagian tingkatan-tingkatan bagi seluruh manusia menurut
kebutuhan mereka. Tingkatan-tingkatan dari berbagai Nabi dan Awliya' juga
telah dibagi dan diberikan oleh Muhammad sall-Allahu 'alaihi wasallam, dan
juga, bagi orang-orang beriman secara umum, tingkatan-tingkatan mereka
dalam Iman telah diberikan pula oleh beliau. Allah Ta'ala telah menjadikan
beliau sebagai wakil-Nya dalam menghakimi setiap makhluq, tapi beliau tak
pernah menghakimi di luar batas wewenang itu – wewenangnya mungkin
menjangkau setiap makhluq, tapi Allah Ta'ala adalah Hakim dari semua hakim
dan Ia-lah Yang Menggenggam dalam Tangan-Nya penghakiman atas seluruh
makhluq termasuk Muhammad sall-Allahu 'alaihi wasallam. Grandsyaikh
('Abdullah Fa-iz ad-Daghestani)** pernah berkata bahwa Allah Ta'ala mungkin
akan membuka bagi Nabi-Nya hakikat menjadi hakim bagi seluruh makhluq di
Hari Akhir nanti. Allah Ta'ala akan memberi beliau otoritas (wewenang)
untuk menjadi hakim bagi seluruh orang yang berkumpul di Hari Akhir dalam
Hadirat Ilahiah. Pada hari itu, wewenang Nabi untuk menghakimi akan muncul.
Mengetahui hal ini adalah cukup untuk mengetahui kehormatan yang dimiliki
Nabi kita, yang bersabda dalam sebuah hadits: "Pada hari itu, Adam dan
seluruh para Nabi akan berada di bawah benderaku. Aku tidak mengatakan hal
ini karena kesombongan, tapi hanya untuk memberitahu kalian agar kalian
beriman pada apa yang diberikan Tuhanku padaku di Hari Akhir nanti; di hari
itu seluruh Nabi akan berada di bawah benderaku atas perintah Allah Ta'ala,
dan dengan perintah-Nya pula aku memberitahukan pada kalian agar kalian

tahu derajat setiap orang dalam Hadirat Ilahiah."






Saat ruh Adam mula-mula ditiupkan ke badannya, ia melihat ke atas ke 'arasy
(singgasana) Allah; kemudian ketika ia berbuat dosa di Surga dan Allah
Ta'ala mengirimkannya ke bumi, ia memohon pada Tuhannya, "Wahai Tuhanku,
demi kehormatan Muhammad, ampunilah aku." Allah Ta'ala bertanya padanya,
"Wahai Adam, bagaimana kau tahu akan Muhammad padahal ia belum diciptakan?"
"Wahai Tuhanku, saat ruhku memasuki tubuhku dan aku mula-mula membuka
mataku, aku melihat ke 'arasy-Mu, dan di sana aku melihat tertulis, "Tak
ada tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan-Nya" (Laa ilaaha
illallah, Muhammadun Rasulullah), dan aku pun tahu bahwa ia pastilah
seseorang yang paling dicintai oleh-Mu Yang Mahatinggi dan yang paling
terhormat di antara makhluq-Mu hingga namanya sampai tertulis di samping
nama-Mu." Allah Ta'ala menjawab Adam, "Ya, engkau benar, dialah kekasih-Ku,
dan ia begitu terhormat dalam Pandangan-Ku hingga Ku-ciptakan seluruh alam
semesta ini demi dirinya; jika engkau memohon pada-Ku ampunan demi dirinya,
akan Ku-ampuni dirimu dan Aku pun akan Mengasihi anak-anakmu."






Allah Ta'ala akan memberikan wewenang kepada Muhammad sall-Allahu 'alaihi
wasallam di Hari Akhir nanti. Di hari itu Allah akan menghakimi setiap
orang, dan saat Ia telah selesai dengan keputusan-Nya, Ia akan memanggil
Muhammad dan menempatkannya di kedudukan paling terpuji
(al-Maqam-ul-Mahmud), yang tak seorang pun lainnya mampu meraihnya. Allah
Ta'ala akan berfirman, "Mintalah, dan apa pun yang kau inginkan akan
diberikan padamu, karena orang-orang itu kini menjadi tanggungan dari
penghakimanmu." Inilah makna dari salah satu ayat dalam Quran yang
mengatakan bahwa Muhammad tidaklah diutus melainkan sebagai Rahmat (Kasih
Sayang) bagi seluruh alam. []






--
http://harian-oftheday.blogspot.com/


"...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama..."

Kirim email ke