KH Ishaq Latief Mengabdi Sepanjang Hidup di Pesantren Tebuireng

Jumat, 27/02/2015 20:38


[image: KH Ishaq Latief Mengabdi Sepanjang Hidup di Pesantren Tebuireng]






Jombang, *NU Online*
Innalillahi wainna ilaihi roji'un. Pesantren Tebuireng berduka. Salah
seorang kiai sepuh dan satu-satunya yang tersisa dari guru sepuh di
pesantren legendaris ini, KH Ishaq Latief, berpulang ke Rahmatullah di hari
baik Jum'at (27/2).


Kiai Ishaq, sapaan akrabnya sempat dirawat di RSUD Jombang, Kamis malam.
Informasi yang dihimpun *NU Online*, kiai yang dikenal sebagai pakar ilmu
Bahasa Arab itu wafat sekitar pukul 11.30 WIB atau sebelum Shalat Jumat.


Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Salahudin Wahid (Gus Sholah) saat dihubungi
membenarkan kabar meninggalnya kiai sepuh tersebut. "Benar, beliau wafat
sebelum Shalat Jumat tadi," kata adik kandung Gus Dur ini,


Gus Sholah mengatakan, Kiai Ishaq Latief dikebumikan di makam keluarga
besar pesantren. "Dimakamkan di Tebuireng," singkatnya.


Alumni Pesantren Tebuireng, Jombang, H Fawaid Abdullah mengatakan selama
hidupnya, Kiai Ishaq Latief hanya mengabdikan diri untuk nengajar di
pesantren yang didirikan oleh KH Hasyim Asyari tersebut.


"Beliau, semasa hidupnya mengabdi mulang di Pesantren Tebuireng, sudah
ribuan santri yang beliau gembleng dan cetak menjadi "orang sukses" berkat
keikhlasan, ketulusan dan kesabaran beliau," kata H Fawaid yang diposting
di akun facebooknya.


H Agus M Zakki, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Masyruriyah Cukir menandaskan
bahwa suatu ketika pernah berbincang dengan almarhum.


"Saya sempat bertanya pada usia berapa panjenengan mondok kiai?" kata Gus
Zakki, sapaan akrabnya. Tidak dinyana KH Ishaq Latief menjawab bahwa beliau
mondok di Tebuireng sekitar umur 13 hingga 15 tahun.


"Jika beliau wafat pada usia 75 tahun, maka Kiai Ishaq Latief lahir pada
tahun 1940 dan masuk Pondok Tebuireng pada tahun antara tahun 1953 atau
1955," katanya. Dan kalau pada usia 30 tahun beliau telah mengajar di
Tebuireng, maka sebagian alumni Tebuireng mulai tahun 1970 hingga 2014
adalah murid beliau. "Berarti beliau mengabdi 44 Tahun untuk Tebuireng,"
tandas Gus Zakki.


Sebelumnya, KH. Ishaq Latief tadi malam sekitar pukul 20.00 WIB dibawa ke
UGD RSUD Jombang karena kondisinya kritis dan sempat tidak sadarkan diri.


Prosesi pemakaman Kiai Ishaq yang berada di pemakaman keluarga Pesantren
Tebuireng dipadati para santri dan murid beliau dari penjuru daerah. (
*Syaifullah/Anam*)






Sumber:


http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,57875-lang,id-c,nasional-t,KH+Ishaq+Latief+Mengabdi+Sepanjang+Hidup+di+Pesantren+Tebuireng-.phpx






-- 
http://harian-oftheday.blogspot.com/


"...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama..."

Kirim email ke