*Mengingatkan Muslim untuk Shalat*





Pertanyaan:






Assalamualaikum Ustadz, saya mau bertanya: 1. Apa Kewajiban kita terhadap
muslim lainnya? 2. Apakah kita akan diberi pertanggungjawaban di akhirat
kelak jika kita tidak menegur/mengingatkan teman kita/muslim lain karena
tidak shalat dsb? Terima Kasih.






Dzikri A, Santri PP Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta.






Jawaban:




Waalaikum salam warahmatullah wa barakatuh




Mas Dzikri A yang kami hormati, muslim yang satu dengan muslim adalah
saudara. Begitulah sabda Nabi Muhammad SAW. Sebagai saudara, orang islam
tentu mempunyai kewajiban untuk menjaga saudaranya yang lain(muslim) dari
hal-hal yang buruk. Hal yang buruk di sini tidak hanya yang berbahaya
secara fisik dan bersifat duniawi, namun juga bahaya secara bathin dan
bahaya nanti di akhirat seperti siksa neraka. Kewajiban ini secara umum
masuk dalam bingkai amar makruf dan nahi munkar serta saling menasehati
dalam kebaikan dan kesabaran.




Banyak ayat Al-Quran yang menerangkan tentang hal ini, namun di sini kami
ambil sebagian saja. Dalam surat Al-Ashr disebutkan :






وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلاَّ الَّذِينَ آمَنُوا
وَعَمِلُوا الصَّالِحاتِ وَتَواصَوْا بِالْحَقِّ وَتَواصَوْا بِالصَّبْرِ
(3).--العصر






Artinya : Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian.
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling
menasehati supaya mentaati kebenaran dan saling menasehati supaya selalu
sabar. (QS. Al-Ashr)




Sebenarnya surat ini butuh penjelasan agak panjang. Di sini kami hanya
menyebutkan satu sisi yang terkait dengan pertanyaan di atas.




Syaikh Abul Abbas Ahmad bin Muhammad bin Al-Mahdi dalam Kitab Al-Bahrul
Madiid fi tafsir Al-Quran Al-Majid hal.350 menjelaskan bahwa  yang dimaksud
dengan saling menasehati supaya mentaati kebenaran adalah saling menasehati
untuk melakukan perintah yang sudah ditetapkan dan tidak boleh diinkari,
seperti keimanan, menjadikan Al-Quran dan Hadits sebagai pedoman, mengikuti
rasul, melakukan ibadah-ibadah wajib dan sebagainya. Dari sini bisa diambil
kesimpulan bahwa menegur orang Islam yang tidak sholat itu adalah tanggung
jawab (kewajiban) muslim yang lainnya karena sholat adalah ibadah yang
tidak boleh ditinggalkan dalam keadaan apapun selama masih dalam kondisi
mukallaf.




Kemudian, apakah menegur atau tidak menegur akan dimintai
pertanggungjawaban nanti di hari kiamat? Jawabannya, pasti. Semua
perbuatan, termasuk pembiaran/tidak menegur orang yang tidak sholat, akan
dimintai pertanggungjawaban di hari kiamat. Allah SWT. berfirman




فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ
ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ -الزلزلة : 7-8






Artinya : Barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia
akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan
sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.(QS.
Az-zalzalah : 7-8)




Mas Dzikri yang baik, menyampaikan teguran sebagaimana yang anda tanyakan
hendaknya dilakukan dengan cara-cara yang baik dan disesuaikan dengan
kondisi yang ada. Nabi Muhamamad SAW. dalam sebuah hadits telah memberikan
tahapan-tahapan dalam melakukan perubahan hal yang buruk (munkar) sesuai
kondisi kita yaitu, dengan tangan (power), dengan lisan dan dengan hati.
Demikian jawaban kami, semoga kita selalu diberi kemampuan untuk melakukan
perintah Allah dan menjauhi larangannya.Aaamiin….




والله أعلم بالصواب


والسلام عليكم ورحمة  الله وبركاته






Ihya’ Ulumuddin


Tim Bahtsul Masail NU






--
http://harian-oftheday.blogspot.com/


"...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama..."

Kirim email ke