Syuriyah NTB: Islam Nusantara Jaga Persaudaraan Umat

Sabtu, 27/06/2015 06:03






Mataram, *NU Online*
Wakil Rais Syuriyah PWNU NTB H Masnun Tahir menyatakan bahwa Islam yang
bergerak melalui pendekatan kebudayaan lokal lebih bisa diterima oleh
masyarakat tanpa ketegangan sosial yang tidak perlu. Karenanya, kehadiran
Islam yang membumi tidak menegasikan hal-hal positif yang sudah lama jauh
berkembangan di masyarakat.


Demikian disampaikan H Masnun pada saat berbuka puasa bersama yang
diselenggarakan oleh keluarga besar NU Nusa Tenggara Barat di aula kantor
PWNU NTB jalan Pendidikan nomor 6, kota Mataram, Kamis (25/6) sore.


Menurut Direktur Pasca Sarjana IAIN Mataram ini, Islam Nusantara dapat
mempersatukan antarumat beragama secara kebangsaan meskipun secara prinsip
berbeda.


"Islam di Indonesia tidak bisa dipaksakan harus ke budaya Timur Tengah,
karena kita memiliki budaya tersendiri. Begitu pula dengan agama lain yang
ada di Indonesia, pasti akan mengikuti kebudayaan setempat," kata Masnun.


Ia menyebut contoh bahwa di Lombok-NTB warga lebih dulu memiliki budaya
tersendiri yang diikuti oleh Islam. Dan itu jauh sebelum Islam masuk.


Yang perlu dipahami oleh warga NU ialah ada yang bersifat syariat Allah
(Agama Islam) yang sudah mutlak aturannya dan sesuai dengan tuntutan agama.


"Kita yang berhaluan Islam Ahlussunah Waljamaah Annahdliyiah dengan tren
Islam Nusantara yang gencar diperbincangkan saat ini sebetumnya menerangkan
tentang Islam Indonesia, tidak bisa dipaksa harus sama dengan yang di Arab,
yang memiliki kebudayaan tersendiri,” kata akademisi IAIN Mataram ini.


Di Lombok misalnya menyalakan palman (lampu yang terbuat dari buah jarak
dan ada juga yang terbuat dari botol bekas) di tiap-tiap malam ganjil. Di
Jawa memiliki kebudayaan lingkungannya berbeda seperti awal Ramadhan atau
satu hari sebelum puasa itu melaksanakan tradisi mandi. Bersih-bersih dan
lain sebagainya, itu mungkin cara dan bentuk kegembiraan mereka menyambut
Ramdhan.


"Saya pernah ditanya tentang itu, bagaimana pandangan pak ustadz? Mengulang
pertanyaan yang pernah didapatkan. Dirinya pun menjawab boleh, ‘Karena
siapa yang melawan budaya maka orang tersebut akan dilawan oleh budaya itu
sendiri’," katanya. (*Hadi/Alhafiz K*)






Sumber:


http://nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,2-id,60441-lang,id-c,daerah-t,Syuriyah+NTB++Islam+Nusantara+Jaga+Persaudaraan+Umat-.phpx






--
http://harian-oftheday.blogspot.com/


"...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama..."

Kirim email ke