JAKARTA - Pleno pemilihan ketua tanfidziyah atau ketua umum Pengurus Besar 
Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam pleno di Alun-Alun Jombang, Jawa Timur yang 
digelar Rabu (5/8) malam akhirnya tuntas Kamis (6/8) dini hari. Kiai Said Aqil 
Siradj kembali ditetapkan sebagai ketua umum PBNU 2015-2020.

Kiai Said melenggang untuk memimpin PBNU dalam 5 tahun ke depan setelah pesaing 
terdekatnya, KH As’ad Ali mengundurkan diri. Dalam pleno yang dipimpin KH Ahmad 
Muzzaki itu awalnya muncul 6 nama yang diusulkan sebagai calon ketua umum PBNU.

Berdasarkan usulan muktamirin pemilik suara di muktamar, nama Kiai Said Aqil 
mendapat 287 dukungan. Posisinya diikuti Kiai As’ad (107 suara) dan KH 
Sholahuddin Wahid (10 suara). Tiga nama lainnya adalah Hilmi Muhammadiyah (3 
suara), serta KH Said Halan dan KH Adnan masing-masing 1 suara.

Sesuai ketentuan syarat minimal 99 dukungan, maka hanya KH Said dan KH As'ad 
yang berhak maju untuk pemilihan di putaran kedua. Namun, sebelum putaran kedua 
dimulai tiba-tiba Kiai As’ad naik ke panggung dan mengambil mikrofon.

Seketika Kiai As’ad menyatakan mundur dari pencalonan dan memilih mendukung 
Kiai Said untuk ditetapkan sebagai ketua umum tanfidziyah PBNU tanpa pemilihan 
untuk putaran kedua lagi. "Saya kalah pintar, kalah pengalaman dari Kiai Said. 
Sekali lagi terima kasih, kehadiran saya tetap sebagai warga NU dan akan tetap 
membantu beliau (Kiai Said, red) dalam situasi yang sulit seperti ini," kata 
As'ad di depan muktamirin.

Selanjutnya, KH Ahmad Muzakki yang memimpin pleno juga membacakan rusat dari KH 
Mustofa Bisri alias Gus Mus yang tak bersedia menjadi rais aam syuriah 
sebagaimana keputusan tim ahlul halli wal aqdi (AHWA). Namun, karena tim AHWA 
juga sudah memutuskan KH Ma’ruf Amin sebagai wakil rais aam syuriah NU, maka 
pleno langsung menetapkan  ketua bidang fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu 
sebagai rais aam syuriah menggantikan Gus Mus.

"Kami telah menerima surat ketidaksediaan KH Mustofa Bisri menjadi rais aam 
periode 2015-2015. Maka KH Ma’ruf Amin ditetapkan jadi rais aam masa khidmat 
2015-2015," kata Kiai Muzakki.

Demikian pula untuk ketua tanfidziyah, maka pleno langsung menetapkan Kiai Said 
sebagai Ketua Umum PBNU periode 2015-2020. "Sehubungan dengan kesediaan beliau 
(As'ad) mendukung KH Said Aqil Siradj, maka kami menetapkan KH Ma’aruf Amin 
sebagai rais aam dan KH Said Aqil Siradj sebagai ketua umum tanfidziyah PBNU," 
tegasnya.

Keputusan sidang pleno yang ditetapkan sekitar pukul 02.10 WIB itu langsung 
disambut pekik takbir oleh para muktamirin. Mereka juga mengucap syukur karena 
akhir dari forum tertinggi NU itu berakhir dengan baik.(fat/jpnn)

Reply via email to