Gus Mus: Banyak Orang Tak Mengenal Kemanusiaan

Jumat, 28/08/2015 16:59






[image: Gus Mus: Banyak Orang Tak Mengenal Kemanusiaan]






Semarang, *NU Online*
Budayawan KH A. Mustofa Bisri yang akrab disapa Gus Mus mengatakan sekarang
ini banyak orang yang tidak mengenali kemanusiaannya, terutama yang berada
di tataran elite.


"Pimpinan, anggota DPR, semua yang di atas harus jadi manusia dulu,"
katanya usai dialog kebangsaan bertajuk "Menjadi Orang Indonesia Yang
Beragama dan Berbudaya" di Semarang, Kamis (27/8) malam.


Menjadi manusia yang dimaksudkannya adalah mengenali dirinya dengan segala
sisi-sisi kemanusiaannya sehingga mampu memanusiakan orang lain dan tidak
menganggap dirinya sendiri yang paling benar. Pengasuh Pondok Pesantren
Roudlotut Thalibien Rembang itu mengatakan ada orang yang menganggap
manusia adalah yang seperti dirinya sendiri sehingga sama saja menganggap
yang lain bukan manusia.


"Banyak yang mengatakan revolusi mental. Lalu apa yang sudah kita lakukan?
Mestinya kita harus merevolusi mental seperti apa? Kalau mau berubah harus
tahu dulu aslinya seperti apa," katanya.


Mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu mengatakan
manusia perlu memahami konsep kehidupan, seperti bagaimana melihat dunia,
termasuk di dalamnya kemanusiaan dan ketuhanan. Menurut Gus Mus, banyak
orang yang sekarang ini berebut kekuasaan tetapi justru tidak tahu setelah
berkuasa mau berbuat apa, sebab orang-orang seperti itu sebenarnya tidak
memahami konsep kehidupan.


"Sekarang, orang berebut kekuasaan untuk apa? Setelah berkuasa juga mau
apa? Banyak yang mementingkan ngrebut kursinya dulu, baru mikir. Setelah
dapat kursinya apa yang mau dilakukan," katanya.


Demikian pula dengan persoalan ketuhanan, Gus Mus mengatakan banyak orang
yang merasa mengenal dan ingin menyenangkan Tuhan, tetapi sebenarnya apa
yang dilakukan justru tidak mencerminkan sifat-sifat Tuhan.


"Ada semangat mencintai, tetapi tidak disertai semangat pengenalan. Ingin
menyenangkan Tuhan, tetapi justru tidak mengenal Tuhan. Merasa selalu benar
dan menyalahkan orang lain," katanya.


Manusia, kata Gus Mus, ditunjuk sebagai wakil Tuhan di muka bumi semestinya
harus mempunyai sifat-sifat ketuhanan, seperti pengasih dan penyayang,
bukan malah saling memusuhi dan bertikai.


"Waktu pertama kali, istri saya membuatkan opor itu ayamnya satu ekor,
kelapanya dua buah. Ya, kentel banget. Tidak tahu saya sukanya apa.
Semangat mencintai harus disertai semangat pengenalan," katanya, disambut
tawa hadirin.


Hadir pada kesempatan itu, Pendeta Petrus Agung, Romo Aloysius Budi P dari
Keuskupan Semarang, dan Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido
Muncul Irwan Hidayat sebagai pembicara. *(Antara/Mukafi Niam)*






Sumber:


http://nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,61866-lang,id-c,nasional-t,Gus+Mus++Banyak+Orang+Tak+Mengenal+Kemanusiaan-.phpx






-- 
http://harian-oftheday.blogspot.com/


"...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama..."

Reply via email to