Melalui Media Sosial, Santri Siap Cegah Radikalisme

Sabtu, 12/09/2015 07:30






[image: Melalui Media Sosial, Santri Siap Cegah Radikalisme]






Mataram, *NU Online*
Perjuangan mencegah dan melawan paham radikalisme di dunia maya berupaya
terus dilakukan oleh para santri melalui media sosial. Hal ini mereka
lakukan dengan menghasilkan berbagai produk hasil Workshop Countering
Violent Extremism (CVE), 9-11 September 2015 di Mataram, NTB.


Dari lima kelompok yang dibentuk, para peserta yang sebagian besar
didominasi oleh santri dan mahasiswa ini menciptakan berbagai akun di media
sosial, video kampanye damai, hingga memproduksi berbagai macam artikel.


“Dari kegiatan ini, para santri, mahasiswa, dan aktivis muda diajak untuk
ikut aktif memberikan kontribusi pemikiran moderat, damai, dan toleran di
media dan media sosial untuk mencegah berkembangnya paham radikalisme,”
ujar Muhammad Haidar, Jum’at (11/9), santri Pesantren Hasyim Asy’ari
Bangsri Jepara yang kini mengambil jurusan Digital Communication di Surya
University.


Dari kampus yang berbasis riset dan teknologi tersebut, ada empat santri
yang mengikuti kegiatan Workshop, diantaranya, Muhammad Irsan Rasyad,
santri Pesantren An-Nur Az-Zubaidi, Konawe Sulawesi Tenggara mengambil
jurusan Digital Communication, Afiq Herdika Sulistya, santri Pesantren

al-Ikhlas Pati yang mengambil jurusan Physics Energy Engineering, Muhammad

Syafiuddin, santri Pesantren At-Tahdzib Rejo Agung Ngoro Jombang, mengambil
jurusan Human Computer Interaction, dan Haidar sendiri.


Senada dengan Haidar, Nurul Fauzi, santri Pesantren Al-Iman, Bulus,
Purworejo yang kini mengambil jurusan Hukum di Universitas Indonesia (UI)
mengatakan, bahwa masih banyak dari mahasiswa yang cenderung pasif terkait
kampanye damai di media sosial.


“Dari kegiatan workshop ini, saya akan menularkan pengalaman ke teman-teman
agar lebih mengoptimalkan media sosial untuk menyebarkan informasi dan
pesan damai, serta toleransi,” ujar Fauzi yang kini aktif sebagai Ketua
KMNU UI.


Dari kegiatan yang difasilitasi oleh BNPT dan FKPT NTB ini, para peserta
workshop berusaha memahami pencegahan radikalisme dengan pendekatan CVE.
“Pendekatan berbasis pencegahan ini dikembangkan di berbagai negara,
termasuk Indonesia,” terang Imam Malik Riduan, salah satu Fasilitator
workshop. *(Fathoni)*






Sumber:


http://nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,62142-lang,id-c,nasional-t,Melalui+Media+Sosial++Santri+Siap+Cegah+Radikalisme-.phpx






--
http://harian-oftheday.blogspot.com/


"...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama..."

Kirim email ke