"Islam Radikal" Berangkat dari Pemahaman Agama Dangkal

Selasa, 22/09/2015 18:01






[image: http://nu.or.id/onefiles/nu_or_id/dinamic/mid/1442917123.jpg]






Bondowoso,* NU Online *
Pengurus Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda  (GP) Ansor Bondowoso Ustadz
Salam menjelaskan, bahwa paham radikalisme agama tidak hanya terjadi di
Indonesia, tapi di negara- negara lain, dengan pengaruh secara global.


Di Indonesia, kata dia, paham tersebut tersebar berangkat dari pemahan
agama dangkal seperti memahami ayat secara tektualis.


“Maka hal ini pemahaman agama secara mendalam itu sangat perlu tentunya,"
terangnya pada workshop “Deradikalisasi Agama” dan “Akreditasi GP Ansor” di
Aula Kantor Pimpinan Cabang (PC) Nahdlatul Ulama Jl.KH. Agus Salim No. 85
Belindungan Kabupaten Bondowoso Jawa Timur Ahad (20/9).


Menurut dia, jika dibiarkan, paham Islam radikal sangat membahayakan pada
keamanan Republik Indonesia (NKRI) dan ajaran Islam Ahlus Sunnah wal
Jama'ah atau NU atau Islam Nusantara. Karena itu, ia mengimbau supaya
jangan boleh berleha-leha membiarkan benih- benih paham radikalisme agama
yang tumbuh di Bondowoso


“Tapi sepanjang Nahdlatul Ulama dan seluruh Banom-banom kuat, pesantren
kuat, insya Allah ruang gerak radikalisme sempit,"tambahannya.


Menurut dia, dengan workshop tersebut peran Ansor secara internal harus
memperkuat basis keilmuan, semakin meneguhkan keislaman yang damai,
toleran, moderat. Sementara secara eksternal, Ansor harus memberikan
pemahan kepada publik tentang Islam secara teks yang dibarengi secara
kontektual.


Workshop tersebut merupakan kegiatan PC GP Ansor se-Jawa Timur. Kegiatan
itu telah dilakukan dengan melibatkan sebelas Pimpina Cabang. Tahap kedua
melibatkan empat belas Pimpin Cabang.


Turut hadir dalam acara tersebut Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP)
Ansor Bondowoso, Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Jawa Timur, Kodim 0822
Bondowoso, serta Pimpinan Ranting (PR) GP Ansor dan Pimpinan Anak Cabang
(PAC)GP Ansor Se-Bondowoso.


*Akreditasi GP Ansor*
Pimpian Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur Habibullah Maksum
mengatakan, pada workshop deradikalisasi, dimanfaatkan sebagai ajang
akreditasi PC-PC.


Manfaat akreditasi itu, kata dia, untuk mengetahui kegiatan yang sudah
dilakukan PC. Dari kegiatan tersebut bisa diketahui tolok ukur kinerja
pengurusnya. “Supaya Ansor tetap berjalan secara struktrul dan berjalan
secara operasional," tambahnya.


Workshop tersebut dibuka H.Yasin dari Pimpinan Wilayah (PW) Rijalul Ansor
Jawa Timur. Workshop terbagi menjadi dua sesi. Pada sesi pertama mengundang
narasumber dari Kodim 0822 yang diwakili Handoko dan Gus H. Yasin dengan
moderator Noval.


Sementara sesi kedua dengan narasumber dari Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor
Jawa Timur Habibullah Maksum dan Bakron Hadi dengan moderator Ustd Salam.*
(Ade Nurwahyudi/Abdullah Alawi)*






Sumber:


http://nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,2-id,62360-lang,id-c,daerah-t,+Islam+Radikal++Berangkat+dari+Pemahaman+Agama+Dangkal-.phpx






--
http://harian-oftheday.blogspot.com/


"...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama..."

Kirim email ke