Menurut  Howard Gardner, Kederdasan manusia adalah kombinasi dari
berbagai kemampuan umum dan spesifik. Oleh karena itu, Gardner membuat
teori kecerdasan majemuk (Multiple Intelegence) yang berbeda dengan
konsep kecerdasan menurut IQ yang hanya melibatkan aspek kemampuan
bahasa, logika matematika, dan kadang-kadang spasial. Menurut Gardner
ada sembilan aspek kecerdasan manusia, yaitu :
        * Kecerdasan gambar atau spasial (Visual Spatial
Intelligence) ; berkemampuan tinggi dalam memvisualisasikan fenomena
dalam bentuk gambar, gemar menggambar, menyenangi warna, garis,
membangun balok dan mampu memberikan arah dimana suatu lokasi berada.
Para arsitek, pelukis, ahli desain interior, dan pilot mempunyai
kecerdasan tingi dalam bidang ini.
        * Kecerdasan
interpersonal (Interpersonal Intelligence)  ; mudah bergaul dengan
orang lain, senang mencari teman, dan senang terlibat dalam kerja
kelompok atau kegiatan yang melibatkan diskusi kelompok. Mereka
biasanya mudah menyelesaikan konflik dengan orang lain.
        * Kecerdasan
kinestetik atau fisik (Body Kinesthetic Intelligence) ; cepat
mempelajari dan menguasai kegiatan-kegiatan yang melibatkan fisik. Baik
motorik kasar maupun halus. Mereka yang cerdas dalam bidang ini
biasanya mampu menggunakan seluruh anggota tubuhnya dalam pekerjaan,
pemecahan masalah, keterampilan tangan, jari, atau lengan dalam
memproduksi sesuatu, seperti yang dimiliki oleh para atlet, pemain film
atau drama, penari, penyulam, dan sebagainya.
        * Kecerdasan
verbal – bahasa (Verbal – linguistic Intelligence) ; sangat mampu
mengekspresikan pikirannya secara verbal, mudah mengingat nama atau
sesuatu dan mampu menulis dengan baik. Mereka banyak mengajukan
pertanyaan dan senang berdiskusi.
        * Kecerdasan
intrapersonal – mengenal diri sendiri (Intrapersonal Intelligence) ;
mudah mengenali perasaan diri, dapat menghayati puisi, drama, 
bermeditasi, jurnal, dan bercerita.
        * Kecerdasan musik
(Musical intelligence) ; sangat sensitif terhadap bunyi dan cepat
mempelajari berbagai jenis musik, lagu, dan alat-alat musik.
        * Kecerdasan
mempelajari alam (Natural Intelligence) ; cepat mempelajari fenomena
alam, biologi, mengamati dan membaca kehidupan tumbuhan, binatang,
serta gemar akan kegiatan pencinta alam.
        * Kecerdasan
logika – matematika (Mathematical – Logical Intelligence) ; cepat
mempelajari angka, mengelompokkan membuat hipotesis, dan berpikir
logika lainnya. Ilmuwan, ahli matematika, dan computer programmer
adalah mereka yang cerdas dalam bidang ini.
        * Kecerdasan
spiritual (Existential Intelligence) ; kemampuan untuk berpikir dalam
tentang makna dan arti hidup,  serta mempertanyakan “mengapa kita
hidup” dan “mengapa kita mati” Di dalamnya termasuk pula kemampuan
menyadari  bahwa dirinya adalah bagian dari keseluruhan dan saling
terkait.
Setiap anak unik karena mereka memilik kemampuan dan bakat yang
berbeda-beda. Kecerdasan bukan hanya satu melainkan majemuk. Apakah
mungkin seorang anak tidak punya potensi sama sekali? Tidak mungkin
karena Allah menciptakan manusia dengan Maha adil. Setiap anak pasti
punya bakat.

Jadi, jika kita masih mengganggp bahwa anak yang cerdas adalah anak
yang pintar dalam logika matematika dan cepat menghafal langsung,
berarti anggapan kita perlu diluruskan. Setiap anak memiliki kecerdasan
yang berbeda-beda. Kecerdasan apa yang dimiliki anak anda? Silakan
mencari dan mengembangkannya, sehingga anak anda bisa bermanfaat dengan
menggunakan kecerdasannya secara optimal.

Sumber : Character Parenting Space, Dr. Ratna Megawangi


Best Regards,
Ine
RuMAH PARENTING
Website    :  http://rumahparenting.net
Facebook :  Rumah Parenting


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke