Menerima Masalah sebagai bagian dari Kehidupan…

By ; Rahmadsyah Mind-Therapist


Assalamu’alaikum wr.wb

Shahabatku yang baik, Yang telah Allah takdirkan
keberhasilannya dalam usahanya, terbukti dari wujud ikhtiar yang sedang kita
lakukan sekarang. Dimana setiap detik yang terlewati, tercatat oleh Malaikat 
yang
terus bersama kita disamping kanan kita. Mudahan-mudahan perbuatan hari ini
tercatat dalam catatan, saat ditunjukkan kepada kita kelak, dengan wajah
bahagia kita terima...Amin.

 

Mari kita terima
masalah sebagai bagian diri kita, layaknya kita menerima kuku di ujung-ujung
jari kita. Tapi bila tantangan hidup itu masih terus terlintas difikiran, itulah
bukti kita belum menerimanya. Setelah acceptence terjadi, dengan izin Allah,
Ikhlas tidak perlu lagi kita cari. Karena ia telah ada dari dulu dalam diri 
kita,
tetapi kitalah yang kurang menyadari saja...

 

Mungkin selama ini ada keluhan dalam diri kita, tatkala
proses menyikapi peristiwa demi peristiwa yang telah menjadi takdir. Tentu kita
sadari, sebenarnya peristiwa yang berlalu adalah persepsi (hasil cara kita 
menilai dan memaknai). Apakah itu berkah atau
mungkin kita anggap itu sebagai suatu masalah dan musibah.

 

Terkadang, saat tantangan hidup menyapa. Begitu mudah
kita mengangkat kedua tangan berdoa sambil meminta segera Allah selesaikan
masalah kita. Usaha maksimal belum kita buktikan, sudah kita katakan ”Kita 
kembalikan saja kepada Allah”. Padahal Allah memberikan ini kepada
kita, supaya kita pelajari dan ambil hikmah, tetapi malah kita serahkan kembali
kepada Allah.

 

Mungkin, ini menjadi penyebab, mengapa masalah yang sama
terus berulang-ulang kepada kita. Saat Allah kasih pengalaman, agar kita dapat 
melewati dan menjalani, supaya
kedepan tidak lagi menjadi tantangan. Tetapi, kita malah menyerahkannya kembali
kepada Allah.

 

Saya teringat pada sebuah acara motivasi. Sang pembicara
menyampaikan ”Jangan heran, bila saat
anda tua nanti, masih menghadapi atau memiliki masalah, yang seharusnya
dihadapi oleh anak muda umur 25tahun. Itu terjadi karena, saat anda muda dulu,
masalah itu Allah berikan kepada anda, tetapi anda tolak, bahkan anda serahkan
kembali kepada Allah. Padahal Allah telah mempersiapkan itu, untuk masa tua
anda sekarang.”

 

Shahabat. Bagaimana kalau kita juga memaknai tantangan
hidup itu sebagai rezeki kita. Sehingga, apabila sekarang dan seterusnya Allah
berikan masalah kepada kita. Maka kita bergembira menerimanya. Layaknya kita
bergembira dan bahagia menerima rezeki yang kita pinta dan doakan.

Wallahu’alam

Jakarta 17 juni 2010

 RAHMADSYAH, CM.NLP
 Motivator & Mind-Therapist I 081511448147  YM;rahmad_aceh  
 www.facebook.com/rahmadsyah 












[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke