Ini yg  jahat sapa seh?
Si tukang ojek apa ceweknya neh?

-D-



On Jul 21, 2005, at 1:31 PM, yeni be wrote:

Jakarta (pengalaman seorang karyawati)



Saya ingin membagi pengalaman ngeri plus menegangkan yg baru saja

menimpa saya. Kejadiannya begitu cepat, tapi saya pastikan 'bekasnya' akan

melekat kuat sampai akhir hayat. Sepulang dari 'bergaul' di sebuah cafe

yang terletak di daerah bilangan Karet Setia Budi pada pkl 22.30 wib, saya

mengambil inisiatif untuk menyewa jasa ojek motor yang banyak mangkal di

bawah jembatan layang dekat Gd. Danamon Aetna. Saya perhatikan banyak

berjajar tidak rapi motor2, kebanyakan motor varian bebek keluaran Honda.

Meskipun ingin segera sampai ke tempat kost di daerah Palmerah, tapi bathin

saya mengatakan untuk tetap memilih satu ojek yg 'aman'. Setelah 5 menitan

menilai, pilihan saya jatuh pada seorang tukang ojek yg terlihat cukup

bersih dengan motor hitamnya. Saya langsung datang mendekatinya, menanyakan

ongkos ke Palmerah. "Sepuluh ribu, neng!" jawabnya datar tanpa melihat ke

arah saya. Menghormati etika, saya mencoba menawar, "lima ribu, deh."

Tukang ojek itu tiba2 mengangkat mukanya dan berujar, "oke!" sambil

menyiapkan motornya dg bersemangat. Mat anya tampak seram dan tajam. Entah

mengapa saat itu saya mendapat firasat kurang baik dan hati kecil saya

berulang2 berkata, "sudah, naik taksi saja!". "Oh maaf, tidak jadi deh

Bang!" ujar saya sambil dg gerak cepat ngeloyor dan segera menghentikan

sebuah taksi yg melintas pelan. Begitu sampai di dalamnya, saya perhatikan

tukang ojek itu mengepalkan tinjunya ke tangannya sendiri. Rupa2nya sopir

taksi yg saya tumpangi memperhatikan dan berkata bahwa saya beruntung tidak

naik ojek itu. Ia langsung menunjukkan sehelai foto yg katanya ia dapat

dari penumpang sebelumnya. "Dia berbahaya, non! Untung non tidak

diapa-apakan," katanya.


Untuk teman2 yg sering memakai jasa ojek motor di bawah jembatan layang

Danamon Aetna, mohon perhatikan gambar tukang ojek yg sudah saya scan dan

saya attach di email ini. Jangan ambil risiko, lebih baik pilih saja tukang

ojek berjaket dekil dg motor bebek lainnya. Kejahatan di Jakarta

makin parah!


Kirim email ke