-------- Original Message --------
Subject:        [Fwd: Tender Orang Indonesia]
Date:   Fri, 14 Oct 2005 13:44:15 +0700
From:   Hendro Suryawan <[EMAIL PROTECTED]>
To: ACS1 <[EMAIL PROTECTED]>, Adetex Filament Accounting <[EMAIL PROTECTED]>, Adetex Filament Finance <[EMAIL PROTECTED]>, Adetex Filament Logistik <[EMAIL PROTECTED]>, Adetex Treasury <[EMAIL PROTECTED]>, Agung Prabowo <[EMAIL PROTECTED]>, Agus/Gingham <[EMAIL PROTECTED]>, Ansgar <[EMAIL PROTECTED]>, AS EXIM <[EMAIL PROTECTED]>, as2prod <[EMAIL PROTECTED]>, Benjamin <[EMAIL PROTECTED]>, Betty Bo <[EMAIL PROTECTED]>, Boy Erwin <[EMAIL PROTECTED]>, "Erika Enda Ulina (Enda)" <[EMAIL PROTECTED]>, Fei Ling <[EMAIL PROTECTED]>, Herry Pribawanto Suryawan <[EMAIL PROTECTED]>, Jerry <[EMAIL PROTECTED]>, Jessica <[EMAIL PROTECTED]>, John Purba <[EMAIL PROTECTED]>, Krisnita <[EMAIL PROTECTED]>



-------- Original Message --------
Subject:        Tender Orang Indonesia
Date:   Thu, 22 Sep 2005 14:30:51 +0700
From:   Hanjoyo Simon <[EMAIL PROTECTED]>
To:     <"Undisclosed-Recipient:;"@202.146.241.30>



*Kiat Orang Indonesia Meraih Tender

*Suatu proyek monorail akan dibangun di Indonesia.
Proyek ditenderkan kepada 3 perusahaan.
Perusahaan Jerman, perusahaan Jepang dan perusahaan Indonesia.
Pejabat Indonesia mengundang 3 pimpinan perusahaan peserta tender dan menanyakan harga proyek.

Orang Jerman mematok harga proyek *300* juta US dollar net.
Orang Jepang mematok harga proyek *250* juta US dollar net.
Giliran Orang Indonesia mematok harga proyek *300* juta US dollar
plus tawaran istimewa : 25 juta US dollar buat Bapak, 25 juta US dollar buat Saya.

Pejabat Indonesia bertanya : " Jadi anda sanggup membangun proyek dengan *250* juta US dollar saja ?" "Begini pak, yang *250* juta US dollar Saya serahkan ke perusahaan Jepang !! " jawab orang Indonesia.

Pejabat Indonesia sambil manggut-manggut :" Orang Indonesia itu lebih pintar dari orang Jerman dan Jepang ya ????? "


*Gaji Orang Indonesia

*Tidak biasanya, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ir Tifatul Sembiring tidak mengucapkan pantun saat memberikan kata sambutan pada seminar politik yang
dihadiri oleh Prof James Fox dari Australian National University dan Jakob
Utama, tokoh pers, di Jakarta, Senin lalu

Tifatul justru menyampaikan sebuah lelucon yang menggambarkan potret masyarakat
Indonesia, yang sampai kini masih menjadi permasalahan bangsa.
Lelucon itu menceritakan dua orang yang sedang berdialog. Satu orang Eropa dan
satunya, sudah tentu orang Indonesia.

Orang Indonesia bertanya pada orang Eropa, berapa gajimu dan untuk apa saja uang
sejumlah itu?

Orang Eropa menjawab, "Gaji saya 3.000 Euro, 1.000 euro untuk tempat tinggal,
1.000 Euro untuk makan, 500 Euro untuk hiburan."

Lalu sisa 500 Euro untuk apa? tanya orang Indonesia. Orang Eropa menjawab secara
ketus, "Oh ... itu urusan saya, Anda tidak berhak bertanya!"

Kemudian orang Eropa berbalik bertanya. Kalau anda bagaimana?
"Gaji saya Rp950 ribu, Rp450 ribu untuk tempat tinggal, Rp350 ribu untuk makan,
Rp250 ribu untuk transport, Rp200 ribu untuk sekolah anak, Rp200 ribu untuk
bayar cicilan pinjaman, ... Rp100 ribu untuk....".

Penjelasan orang Indonesia terhenti karena orang Eropa menyetop penjelasan itu
dan langsung bertanya.

"Uang itu jumlahnya sudah melampui gaji anda. Sisanya dari mana?" kata orang
Eropa itu keheranan.

Kemudian, orang Indonesia itu menjawab dengan enteng," begini Mister, tentang
uang yang kurang, itu urusan saya, anda tidak berhak bertanya-tanya,"



Kirim email ke