yudo nawantoro <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
Dr. Azahari dan asistennya Amran
terbunuh dalam sebuah penggerebekan di villa flamboyan, Batu Malang. Banyak
yang percaya namun banyak juga yang meragukan kematian gembong teroris
tersebut. Untuk itu sebuah tim paranormal dibentuk oleh tabloid Posmo untuk
mewawancarai arwah Dr. Azahari. Lokasi dipilih dekat Villa Flamboyan, selain
untuk memudahkan pemanggilan juga untuk menerawang keadaan arwah Dr. Azahari
dan Amran dirumah tsb. Karena menurut keyakinan Jawa, arwah seseorang sebelum
40 hari masih berada dilokasi tempatnya meninggal.
Terlebih dahulu dilakukan penerawangan
kedalam rumah tersebut. Dari hasil terawangan, tampak arwah Dr. Azahari
sedang duduk termenung sementara arwah Arman berkali-kali menyumpahi Dr.
azahari menuntut adanya surga yang dijanjikan. Kondisinya amat mengerikan,
tubuh bagian bawah hancur, namun dialam gaib ia masih bisa berjalan. Tampak
ia sangat menyesal bergabung dengan kelompok Azahari.
Berikutnya proses pemanggilanpun
dilakukan. Ketegangan tampak pada wajah sang paranormal maupun sang mediator.
Pembacaan mantra dan konsentrasi yang kuatpun dilakukan. Tak beberapa lama
tubuh sang mediator bergetar, dan dari terawangan batin tampak arwah Dr.
Azahari yg sedang termenung sudah memasuki tubuh sang mediator.
Asalamualaikum.
(Mendengar sapaan ini dari wajah
sang mediator tampaknya Azahari sedikit kaget dan membalasnya)
Waalaikumussalam warahmatullahi
wabarakatuh.
Apakah benar anda Dr. Azahari Husin?
Ya, benar. Lalu anda siapa?
Saya dari tim Posmo.
Agama anda apa?
Islam.
Coba ucapkan syahadat.
(Pewawancara lalu menjawab dengan
ucapan dua kalimat syahadat)
Oh ya mari. Ada perlu apa anda
kemari?
Maaf, saya hanya ingin tahu apa
yg anda lakukan. Sebab, banyak orang yg ingin bertanya tentang latar belakang
anda dan kelompok anda melakukan kegiatan itu.
Oh, begitu.
(Azahari tidak langsung menjawab,
tapi dia diam beberapa saat. Nampaknya ia sedang memikirkan sesuatu yg
telah terjadi)
Apakah anda kecewa dengan kejadian
kemarin?
Ya kecewa, ya tidak.
(Nampaknya dia mengerti bahwa yg
dimaksud adalah peristiwa penggerebekan di Villa Flamboyan)
Maksudnya?
Saya kecewa karena tugas saya
belum selesai. Masih banyak rencana-rencana yg belum dikerjakan.
Terus?
Saya katakan tidak kecewa karena
sdh banyak yg saya kerjakan meskipun blm sampai tujuan. Tetapi paling tidak
misi saya membuka mata AS bahwa Islam tidak bisa diremehkan tercapai. Banyak
rencana yg sdh berjalan dgn baik. Selama tiga tahun saya "mengelola"
Indonesia sdh banyak yg saya kerjakan bersama teman2 seperjuangan.
Selama ini dimana saja yg paling
byk anda "kelola"?
Lebih banyak di P. Jawa.
Mengapa tidak di Thailand yg byk
tempat maksiatnya, Singapura yg byk Nasraninya, Malaysia negara anda sendiri
atau AS sekalian?
(Diam cukup lama)
Tugas saya hanya Indonesia.
Tiap negara punya penanggung jawab dan saya kebagian Indonesia bersama
Noordin M. Top.
Mengapa Indonesia dijadikan sasaran?
Indonesia adalah negara besar
dgn penduduk mayoritas nuslim, tetapi tidak berdaulat karena byk dikendalikan
AS. Kepentingan2 strategis selalu berdasarkan kepentingan AS. Menurut kami,
pemerintah Indonesia selalu tunduk kepada AS. Bandingkan dgn Malaysia yg
meskipun kecil, tapi sangat tegas dan memiliki harga diri yg tinggi.
Lalu bagaimana anda melihat bahwa
yg menjadi korban adalah umat Islam sendiri?
Memang banyak umat Islam tak
berdosa menjadi korban, tetapi itu semua tanggung jawab saya kepada Tuhan.
Saya kira, itu semua sdh takdir mereka.
Kalau begitu anda mendahului kehendak
Yang Kuasa?
(Azahari tidak menjawab. Dari ekspresi
yg ditunjukkan mediator, nampak ia tidak senang dgn pertanyaan ini).
Kalau sekarang keadaannya menjadi
seperti ini, bagaimana tanggung jawab anda?
Semuanya sdh saya niati dan
pikirkan akibatnya. Saya juga sdh menyiapkan rencana lain seandainya saya
tak bisa melanjutkan tugas. Jadi, secara ideologi, saya tidak pernah mati.
Jangan menganggap ini sukses besar. Selama sumbernya di Philipina tdk pernah
bisa dikalahkan, kelompok saya tidak akan pernah mati. Sekarang saja masih
ada delapan anak buah saya yg bisa dijadikan andalan. Belum lagi 12 orang
yg berasal dari Philipina sdh masuk Indonesia.
Setelah menjawab pertanyaan ini,
Dr. Azahari tampak kelelahan dan sang paranormalpun marfum dan segera mengeluarkannya
dari tubuh sang mediator.
Namun pemanggilanpun dilakukan
lagi utk menggali informasi lebih lanjut. Berikut rangkuman hasil wawancara
lebih lanjut dengan arwah Dr. Azahari dan Amran.
Setelah pengeboman kedutaan Australia,
kelompok ini berpindah-pindah kota terutama didaerah Banten dan Jawa Barat.
Mereka memanfaatkan kelemahan pengejaran aparat yg hangat-hangat tahi ayam.
Mereka menggunakan mobil utk mengangkut bahan peledak berjumlah besar,
selebihnya menggunakan motor dengan helm berteropong. Mobilisasi dilakukan
antara jam 2-4 pagi, karena pada jam tsb penjagaan sangat longgar. Azahari
juga mengatakan bahwa Noordin M. Top melarikan diri menggunakan motor bersama
dua pengawalnya. Mereka dilengkapi senjata AK dan F16 serta rompi bom.
(Menurut roh Mahapatih Gajahmada yg dikontak tim ini, Noordin M. Top juga
akan tertangkap dalam waktu dekat ini. Proses penangkapannya akan lebih
seru dari penggerebekan Dr. Azahari)
Di Sidotopo, Jawa Timur, Azahari
pernah hendak meledakkan markas Pertamina di Perak dan Tunjungan Plaza.
Alasannya Pertamina merupakan sarang koruptor dan uangnya tersedot utk
kepentingan yg tidak jelas. Sedang Tunjungan Plaza merupakan ajang pamer
budaya barat. Di Malang, Azahari juga merencanakan meledakkan PLTA Tulungagung.
Menurutnya dengan peledakan PLTA ini, listrik se-Jawa Bali akan terganggu
sehingga pemerintah akan terkonsentrasi pada masalah ini, dan mereka akan
lebih mudah melakukan aksi2 selanjutnya.
Tentang biaya operasional, mereka
mendapat sokongan dari Al-Qaeda dan dari orang2 Arab yg anti Amerika. Dana
50 jt sampai 100 jt masuk kerekening kelompok ini setiap bulannya, namun
Azahari menolak menyebutkan di bank mana dan atas nama siapa rekening tsb.
Sementara Arman tampak sangat menyesal
dan berkali-kali protes kepada Azahari. "Mana surga yg kamu janjikan?
Sekarang saja gelap seperti ini. Utk pulang ke rumah sdh tak mungkin,"
katanya. Arman tampak sangat gundah. Tubuhnya yg hancur tampak selalu kepanasan
dan ia merasakan sangat kehausan. "Terus bagaimana saya ini, Mas?"
tanyanya kepada tim paranormal. "Kalau tahu akhirnya begini, saya
tak mau bergabung. Sebab niat saya sebenarnya hanya memperdalam agama,
bukan yg lain. Ya, Tuhan memang Maha Adil. Siapa berbuat, ia akan menuai
hasilnya. Mungkin sdh takdir saya seperti ini." Katanya lagi.
Sebelum bergabung ke kelompok ini,
Arman seorang pengangguran. Ia pamit kepada keluarganya utk mencari pekerjaan,
namun sebenarnya ia memperdalam ilmu agama di sebuah pondok pesantren.
Di sana ia bertemu dengan Noordin, mendapat "pencerahan" sedikit
lalu diserahkan ke Azahari. Di kelompok ini ia hanya sebagai kurir, namun
ia juga diajari berbagai macam dan sifat bahan peledak serta cara merakit
bom oleh Azahari. Tapi sejauh ini ia blm pernah melakukannya sendiri. Sayang
akhir hidupnya ternyata tak seperti yg ia harapkan.
Yah, nasib mungkin bisa berubah,
tergantung pada pilihan jalan hidup anda yg lalu dan saat ini. Azahari,
seorang yg berpendidikan tinggi menyandang gelar Doktor, seandainya ia
meneruskan bekerja pada bidangnya, tentu ia menjadi seorang yg disegani
bukan karena ia seorang gembong teroris.
|