Note: forwarded message attached.
__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com
--- Begin Message ---
----- Original Message ----- >
Hati-hati penipuan modus baru via ATM Mandiri
Dear friends......
Gw mau sharing sedikit pengalaman jelek nyokap gw
yang kemaren baru aja abis "ketepu abis" ama
Bapak2 yang mengaku bernama " H. Agus Irawan".
Ceritanya begini...............................
Nyokap gw ngiklanin rumahnya untuk dikontrakkan
pada hari Sabtu di koran Pos Kota.
Lalu hari Senin siang, ada bapak2 yang mengaku
bernama "Bpk Haji Agus Irawan" nelpon ke nyokap
dan dia bilang bahwa dia adalah salah seorang
pejabat Pertamina Balikpapan yang akan dimutasi
ke Jkt. Katanya dia udah nyuruh adeknya untuk
liat rumah nyokap and dia ok mau ngontrak rumah
nyokap selama dua tahun dgn harga 120 jt untuk
2 tahun. Lalu dia bilang akan mentransfer
dp-nya sebesar 20 jt dan sisanya akan dia
lunasi tanggal 22 Januari ketika dia ke Jkt.
Karena gaya bercerita si Bpk yang amat ok,
dengan santun dan lemah lembut, apalagi dia
ngakunya "Haji", maka nyokap gw percaya.
Lima menit kemudian, Bpk itu telpon lagi dan
bilang bahwa dia udah transfer uang sebesar
20 jt lewat "ATM-Mandiri" ke rekening nyokap.
So..nyokap disuruh ngejek ke ATM terdekat.
Terus gw nganterin nyokap ngecek ke ATM Mandiri
di Superindo, Kayu Putih dan ternyata tidak ada
uang yang masuk. Lalu nyokap menelpon kembali
si Bpk itu dan bilang bahwa uangnya belum masuk.
Si Bapak itu cuma bilang, "Ibu tutup aja
telponnya, biar saya yang hubungi Ibu".
Beberapa saat kemudian, si Bpk itu telpon ke
hp-nyokap dan bilang bahwa rekeningnya itu
rekening rahasia, jadi dia gak bisa melakukan
transfer lewat ATM, melainkan harus melalui
"Call-Mandiri". Lalu di hp-nyokap terdengar Bpk
itu menghubungi nomor lain, dan ketika diangkat,
di seberang sana menjawab "Call Mandiri,
Selamat Siang".
Lalu orang yang mengaku sebagai orang Call
Mandiri itu menerangkan pada nyokap bahwa dia
akan membantu Pak Haji Agus untuk mentransfer
dananya ke rekening nyokap...tapi nyokap harus
stand-by di depan layar ATM. Dengan alasan,
begitu dia transfer, maka nyokap akan langsung
melihat prosesnya.
Selanjutnya nyokap memasukkan kartu ATMnya lalu
dibimbing oleh "oknum mandiri" itu untuk
membuka "transaksi lain" lalu "transfer" dan
dia memerintahkan untuk memasukkan nomor
rekening tertentu.
Tapi pada saat itu, nyokap sadar dan sempat
bilang, bahwa "Wah kalo gini, namanya saya yang
transfer ke Bpk dong". Lalu Bpk itu bilang
bahwa "tidak Ibu, ini hanya proses validasi".
Nyokap jadi percaya, karena dia gak usah
memasukkan jumlah (besaran) uang yang harus
ditransfer, melainkan hanya disuruh memencet
"empat digit" pada saat layar ATM menyuruh kita
untuk memasukkan jumlah uang.
Finallly, ternyata....."Semua Uang" yang ada di
rekening nyokap gw tertransfer ke rekening
Atas Nama : ILHAM KALMAN
Rek. No : 1240004485752
(kertas print out bukti transfernya ada).
Setelah sadar, bahwa dia telah tertipu, maka
Nyokap gw langsung mendatangi Bank Mandiri
terdekat, sekaligus penerbit kartu ATM-nya,
yaitu Bank Mandiri Cabang Pulo Mas.
Ternyata...menurut customer service di sana
(mbak Lia), pada saat diinput nomer rekening
itu, lasngsung keluar message "Ybs terlibat
penipuan via telpon atau Handpohone".
Selain itu juga dapat diliat bahwa itu rekening
nasabah Bank Mandiri di cabang Saharjo.
Yang menjadi pertanyaan buat nyokap gw, kenapa
dia gak memasukkan besaran uang yang harus
ditrasnfer, tapi si "penjahat" itu bisa menarik
semua uang yang ada. Oya, pada saat proses itu
gw menyaksikan benar bahwa nyokap gw gak
memasukkan jumlah uang yang akan ditransfer,
melainkan hanya memencet angka "0254". Gw sempet
ngewarning nyokap untuk mengcancel proses itu,
tapi nyokap gue "lebih patuh" pada instruksi si
penjahat itu.
Selain itu, di dalam file Bank Mandiri sendiri
udah ada "Black Note" tentang indikasi
kejahatan dari si pelaku. Tapi kok, rekeningnya
gak diblokir???
Selain itu, CS Mandiri juga gak mau ngasi tau
di ATM mana si pelaku melakukan "aksi
kejahatannya". Untuk tau itu, malah kita
disuruh membawa laporan dari kepolisian dulu.
Ada kesan ditutup-tutupi.
Untuk menceritakan kejadian ini berpanjang lebar
ke polisi, tentunya bukan pekerjaan yang
menyenangkan.
Belum lagi, ntar polisinya minta uang rokok.
Pokoknya kalo udah ketiban apes, maka akan
susah deh. Apalagi berurusan dengan birokrat
dan institusi pemerintah.
So... menurut gw, kayakna si "penjahat" ini
adalah orang yang dah ngerti banget masalah
operasional ATM dan tidak tertutup kemungkinan
bahwa dia adalah "Oknum di dalam Bank Mandiri"
atau di "Call Mandiri".
Yang jelas, duit nyokap gw gak bakal balik.
Jadi ini gw bikin semata-mata hanya himbauan
untuk rekan2 untuk lebih berhati2.
Tapi...kalo ada di antara rekan2 yang kebetulan
gawe di Bank Mandiri, gw pengen dapet
penjelasan kira2 itu prosesnya gimana ya???
Regards,
--- End Message ---