Rais Syuriyah PWNU Jatim: Sikap NU dalam Pilpres adalah Penerapan Khittah
Rabu, 29 Juli 2009 17:35

Surabaya, NU Online
Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH 
Miftachul Akhyar menuturkan, para pemimpin NU berkewajiban memberikan 
petunjuk dan arahan kepada warganya dalam segala bidang kehidupan, baik 
akidah, syariah, akhlak, dan politik.

Maka arahan para pengurus NU untuk memilih Jusuf Kalla (JK) dalam Pilpres 8 
Juli 2009 lalu merupakan penerapan “Khittah NU”. Hal ini telah ditegaskan 
dalam Musyawarah Kerja NU Jatim pada 2-3 Juni 2009 yang lalu di Surabaya.

Dalam surat elektronik yang dikirimkan kepada NU Online, Selasa (28/7), 
Pengasuh Pondok Pesantren Miftachussunnah Kedung Tarukan Surabaya itu 
menyampaikan beberapa alasan para pengurus NU mengarahkan dukungan kepada 
JK.

Menurut Kiai Miftah, perjuangan dalam Pilpres yang lalu bukan persoalan 
menang-kalah, namun menyangkut ideologi dan kaderisasi sebagai sebuah bentuk 
amanat guna memprotek kebesaran dan kebanggaan organisasi NU.

“Nahdliyyin akan mengalami dloo’i-un atau sia-sia, menjadi obyek, ambeng 
kepentingan yang bisa merusak visi-misi NU mengarah kepola hidup serba 
pragmatisme manakala struktural dan kulturalnya tidak memberi bimbingan dan 
arahan,” katanya mengutip taushiyah Imam Mawardi dalam kitab Al-Ahkamus 
Sulthoniyah.

Ditambahkan, sikap pimpinan NU dalam Pilpres kemarin tidak salah dan tidak 
menabrak rambu-rambu Khitthah NU yang ditetapkan pada 1984. Apalagi JK 
adalah sosok dari putra pendiri NU Sul-sel dan masih sebagai Musytasyar PWNU 
Sul-sel.

”Dia memang kader NU dalam Pilpres kali ini. NU harus mengamankan kadernya 
dalam percaturan strategis bila telah memenuhi persyaratan konstitusi. Sikap 
ini past) akan  dilakukan oleh organisasi manapun yang faham dan ingin besar 
atau mempertahankan kebesarannya dari pesona organisasi lain. Tengaranya, 
ada sebuah ketakutan bila JK yang terpilih sebagai RI 1, tentu semuanya 
mafhum,” katanya.

Sedianya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang disebut-sebut sebagai 
partainya Nahdliyyin bisa diharapkan mampu menyampaikan aspirasi Nahdliyin. 
Namun beberapa perkembangan terakhir menunjukkkan kelayakan PKB sebagai 
partai Nahdliyin dipertanyakan.

”Dia (PKB) berakrobat dengan menyerahkan penuh miliknya mulai dari kepala 
sampai kaki, siap menjadi kaki-tangan orang lain untuk menampar induknya 
sendiri. Dia sudah menjadi bagian orang lain, rela melepas kebesarannya 
menjadi bagian kecil orang lain, perjuangannya begitu jauh dari sebuah 
ideologi dan idealisme,” demikian Kiai Miftah. (nam)



------------------------------------

______________________________________________________________________
http://www.numesir.org untuk informasi tentang Cabang Istimewa NU Mesir dan 
KMNU2000, atau info-info seputar Cairo dan Timur Tengah.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kami berharap Anda selalu bersama kami, tapi jika karena suatu hal Anda harus 
meninggalkan forum ini silakan kirim email ke: 
kmnu2000-unsubscr...@yahoogroups.com 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/kmnu2000/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/kmnu2000/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:kmnu2000-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:kmnu2000-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    kmnu2000-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to