Bissmillahirrohmaanirrohiim

 

“Hai manusia, jika kamu dalam keraguan
tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah
menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal
darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak
sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa
yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan
kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada
kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara
kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi
sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering,
kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan
suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah”. QS. Al-Hajj
[22] ayat 5.

 

“Kemudian Dia mengembalikan kamu ke dalam
tanah dan mengeluarkan kamu (daripadanya pada hari kiamat) dengan
sebenar-benarnya”. QS. Nuh [71] ayat 18.

 

Diriwayatkan
dari Ibnu Hubaiq: Riwayat dari ayahku yang berkata, Yusuf bin Asbath pernah
bertemankan seorang pemuda dari Teluk, yang tidak pernah berbincang-bincang
dengannya (Yusuf) selama sepuluh tahun.

Akan
tetapi, Yusuf mengetahui kerisauan dan kecemasan hati pemuda itu dan juga
ketekunannya melakukan ibadat pada siang maupun malam hari. Kepada pemuda itu
Yusuf pernah berkata, 

"Apa
sebenarnya pekerjaanmu dahulu, sehingga aku lihat dirimu selalu tertunduk
menangis?"

"Dahulu
aku adalah seorang penggali kubur," jawabnya. 

"Apa
yang pernah kamu lihat saat berada di liang lahat?" tanya Yusuf meminta
penjelasan. 

"Aku
melihat rata-rata muka mereka dipalingkan dari arah kiblat, kecuali beberapa
orang saja," kata pemuda itu. 

"Kecuali
beberapa orang saja?" tanya Yusuf dengan penuh hairan. *



Setelah
berkata demikian, Yusuf pun gelisah dan fikirannya tidak tenteram. Oleh itu dia
memerlukan obat untuk menyembuhkan kegelisahannya. 

 

Ibnu
Hubaiq meneruskan ceritanya, "Ayahku berkata: Kami lalu memanggil doktor
Sulaiman untuk mengobati Yusuf. Setelah mendapatkan perawatan yang teratur,
Yusuf pun sehat kembali seperti sediakala dan dia pun berkata, "Kecuali
hanya sedikit saja!" Yusuf terus-menerus mengucapkan demikian, dan
lantaran itu dia mendapatkan perawatan terus agar fikirannya normal kembali. 

 

Ketika
doktor Sulaiman selesai mengobati dan hendak pulang, Yusuf berkata kepada
orang-orang yang menungguinya, "Apa yang mesti kalian berikan kepada
doktor itu?" "Dia tidak mengharapkan apa-apa darimu," jawab kami
semua.

 

"Subhanallah!
Kalian telah berani mendatangkan doktor kerajaan, akan tetapi, aku tidak
memberikan sesuatu pun kepadanya," kata Yusuf.

 

"Berikan
kepadanya uang beberapa dinar!" kata kami kepada Yusuf.

Ambillah
ini dan berikan kepadanya serta tolong beritahukan kepadanya bahwa aku tidak
memiliki sesuatu pun, kecuali sekadar ini, agar dia tidak berprasangka bahwa
aku ini mempunyai harga diri yang lebih rendah daripada para raja," kata
Yusuf.

 

Yusuf
kemudian menyerahkan sebuah kantong berisi uang sebanyak lima belas dinar dan
diberikannya kepadaku. Selanjutnya kuserahkan uang tersebut kepada doktor
Sulaiman atas pertolongannya kepada Yusuf. 

 

Sejak
peristiwa itu Yusuf akhirnya tekun menganyam tikar dari daun kurma hingga akhir
hayatnya.

 

Dan
diriwayatkan dari Hubaiq yang mengatakan: Yusuf bin Asbath pernah berkata,
"Dari ayahku, aku mendapatkan harta waris berupa tanah seharga lima ratus
dinar yang terletak di daerah Kufah. 

 

Akan
tetapi, pada akhirnya terjadilah perselisihan di antara saudara-saudaraku,
kerana itu aku meminta pendapat kepada Hasan bin Shaleh. 

Hasan
bin Shaleh lalu berkata kepadaku, "Aku tidak ingin kamu terlibat
pertentangan dengan mereka, hanya disebabkan masalah tanah yang akan kita
masuki kelak."

Demikianlah
atas saranan Hasan bin Shaleh itu, maka kurelakan tanah itu kepada mereka
secara ikhlas kerana Allah SWT semata sebab aku menyedari bahawa diriku adalah
bahagian daripada tanah.

 

 

Semoga
Bermanfaat untuk kita semua.

 

 

Salam

 

 

 

Mujiarto
Karuk

 

 

Sumber
Kisah-kisah teladan




      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke