ada reportasenya ndak acara ini? mohon di posting ----- Original Message ----- From: Ahmad Hadidul Fahmi To: kmnu2000@yahoogroups.com Sent: Wednesday, August 12, 2009 1:51 AM Subject: [kmnu2000] LAKPESDAM BEDAH KRITIS BUKU-BUKU PRIMER HIZBUT TAHRIR
BEDAH KRITIS BUKU-BUKU PRIMER HIZBUT TAHRIR DALAM RANGKA MERAYAKAN KEMERDEKAAN KE-64 RI BERSAMA LAKPESDAM PCINU MESIR Berdasarkan kesepakatan founding fathers Republik Indonesia, terlahirlah Pancasila sebagai landasan bernegara. Seiring berjalannya waktu, muncul Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang menganggap asas demokrasi Pancasila berlawanan dengan spirit tauhid karena memposisikan rakyat sebagai pemegang kedaulatan. Kedaulatan hanya milik Tuhan, kata mereka. Sebagai alternatif, mereka menawarkan konsep Khilafah Islamiyah yang diasumsikan sejalan dengan Islam dan mampu mengentaskan umat Islam dari keterbelakangan dan hegemoni Barat. Namun, kelompok lain memandang bahwa ideologi Hizbut Tahrir, yang mengkafirkan sistem demokrasi dan menolak nasionalisme, sebagai ideologi berbahaya yang bisa saja menjelma menjadi kekuatan politik yang siap mengkudeta kekuasaan Republik Indonesia. Demi tegaknya kembali Khilafah Islamiyyah pasca keruntuhan Dinasti Ottoman, Hizbut Tahrir menganggap bahwa negara-negara berpenduduk mayoritas muslim yang mengadopsi nasionalisme dan tidak menerapkan syariat Islam secara “formalistik-legalistik”, tak terkecuali Indonesia, sebagai Dar al-Kufr. Untuk itu, bagi para aktivis Hizbut Tahrir, sistem negara Indonesia harus dirombak secara radikal dengan alternatif klasik yang mereka klaim Islami. Hizbut Tahrir adalah sebuah organisasi berjaringan internasional yang didirikan di Yerusalem pada tahun 1953 oleh ulama berkebangsaan Palestina, Taqiyuddin al-Nabhani. Basis utama Hizbut Tahrir berada di Yordania dan Lebanon. Sedangkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) muncul di Indonesia sejak kunjungan Taqiyuddin al-Nabhani ke Indonesia pada tahun 1972. Dalam menyambut kemerdekaan ke-64 RI, LAKPESDAM (Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) PCINU Mesir akan membedah buku-buku primer Hizbut Tahrir secara kritis. Hal ini penting dilakukan untuk menyibak sisi-sisi problematik ideologi Hizbut Tahrir. Di sisi lain, bedah buku ini menemukan momentumnya guna mengukuhkan NKRI yang tengah dirongrong oleh HTI. Buku-buku yang akan dibedah adalah Daulah Islamiyyah karya Taqiyyuddin al-Nabhani (Pendiri dan Amir ke-1 Hizbut Tahrir Periode 1953-1977) dan al-Demokratiyyah Nidham Kufr karya Abd al-Qadim Zallum (Amir ke-2 Hizbut Tahrir Periode 1977-2003). Benarkah demokrasi adalah sistem kafir seperti klaim Hizbut Tahrir? Berbahayakah ideologi Hizbut Tahrir bagi kelangsungan NKRI? Jika berbahaya, apa sikap kita sebagai warga Negara Indonesia? Temukan semua jawabannya dalam acara yang akan diselenggarakan pada: Hari/Tanggal: Senin, 17 Agustus 2009 Pukul: 15.00 WIK. Tempat: Sekretariat baru PCINU Mesir, Gami’, Imarah 83, Madkhal B, Nashr City, Cairo. Pembedah: Irwan Masduqi (Koordinator LAKPESDAM 2008-2009) dan Ahmad Hadidul Fahmi (Koordinator LAKPESDAM 2009-2010) Moderator: Nora Burhanuddin (Aktivis LAKPESDAM) [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]